Gender

384 30 11
                                    

" Lihat saja Mattsun! Oikawa-san pasti bisa menyelesaikan tantanganmu! "

"Ga mungkin! Kau kan tidak bisa makan makanan yang pedas," Tukas sang pemberi tantangan, Matsukawa.

Agak sedikit jleb mendengarnya sih, tapi sang setter sekaligus kapten dari tim voli putra Aoba Johsai ini, tidak akan menyerah begitu saja. Demi seonggok foto langka sang ace, ia rela melakukan tantangan memakan mapo tofu. Apa sih yang enggak untuk Iwa-chan ku tersayang.. Ucap Oikawa hanya dalam hati.

" Baiklah, kuberi kau waktu 3 menit untuk menghabiskan seporsi mapo tofu ini. Dan, waktunya di mulai dari.... Sekarang! "

Oikawa menyendokkan sesendok demi sesendok tofu ke mulut nya. Rasa pedas segera menyeruak ke dalam mulut ke kerongkongannya. Sambil berlinang air mata, ia terus berusaha menghabiskan makanan yang sebenarnya tidak bisa dia makan. Ya, dia hanyalah murid biasa yang sebenarnya tidak tahan makan yang pedas-pedas.

" Hee.. Boleh juga.. " Gumam Matsukawa.

"Yak SELESAI! " Seru Oikawa. Wajah tampannya sudah tidak karuan lagi bentuknya. Mukanya memerah, ingus dan air mata menyebar ke mana-mana. Ewh...

" Woah hebat.. Ini foto yang aku janjikan " Kata Matsukawa seraya menyerahkan sebuah amplop coklat berisi foto sang ace yang katanya ntap jiwa level HEY! HEY! HEY!

" Ma.. Makasih Mattsun.." Seperti orang yang sekarat karena ¾ nyawanya nyaris melayang, Oikawa tetap kekeuh mengulurkan tangannya.

Baru saja amplop coklat itu disentuh sebentar oleh sang pemilik rambut cokelat terasi, tiba-tiba rasa sakit yang ada di perutnya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi.

" GUA BUTUH TOILET SEKARAAANNGG!! " Oikawa berlari ke toilet terdekat sambil jejeritan bak korban bencana alam.

Tak perlu waktu yang cukup lama bagi Oikawa menemukan toilet. Tapi, Dewi Fortuna sedang tidak berpihak padanya hari ini. Toilet yang cowok sudah diisi duluan oleh seseorang.

" SIAPAPUN YANG DI DALAM CEPETAN SELESAI DONG!! BUTUH TOILET SEGERA!! " Teriak Oikawa sambil menggedor-gedorkan pintu kamar mandi.

" BERISIK!! " Orang yang di dalam balas meneriaki Oikawa.

" Suara ini... MAKKI?! "

"Ah.. Oikawa rupanya, sabar ya cyin.. Eike lagi mandi " Hanamaki mendadak berbicara ala-ala banci.

" Mandi di rumah dong Makkiii... Eike kan juga perlu kamar mandi nih.." Entah kenapa, Oikawa mengikuti alur bahasa Hanamaki.

" Aku baru masuk juga, jadi agak lama. Tadi aku keringetan. Cari tempat lain sana! "

" Jauuhhh... Toilet cowok kan dikit.. " Protes Oikawa.

" Di sebelah kan ada 2 toilet cewek. Kosong kan? Isi gih, " Suruh Hanamaki.

" LU KATA GUA BANCI APA??!! "

Diam, adalah pilihan yang terbaik bagi Hanamaki. Dia ingin menghayati prosesi mandinya. Sial.. Oikawa-san dikacangin.. Rutuk Oikawa di dalam hati.

Karena adegan saling teriak-teriakan tadi, Oikawa sempat melupakan rasa mulesnya. Tapi kini rasa mules itu datang lagi dengan rasa sakit yang lebih parah. Duh.. Terpaksa lah ya.. Udah ga bisa di tahan lagi buat nyari toilet lain..

Lihat kanan, oke aman. Lihat Kiri, oke safe. Oikawa mengendap-endap layaknya orang yang ingin maling ayam. Dia pun masuk ke salah satu toilet cewek. Kami-sama, maafkanlah Oikawa..

Setelah menyelesaikan 'urusan'nya, Oikawa keluar dari kamar mandi dengan perasaan lega dunia-akhirat.

" Akhirnya.. Mulesku--- " Oikawa tiba-tiba kicep. Kata-katanya tiba-tiba terhenti begitu melihat seseorang yang baru saja keluar dari toilet cowok yang kebetulan bersebelahan dengan toilet cewek. Orang itu memperhatikan Oikawa dengan tatapan geli-geli gimana gituh..

" KA.. KAU.. "

" Tu.. Tunggu dulu Iwa-chan!! Aku bisa jelaskan!! " Oikawa panik sekali begitu ketahuan masuk ke toilet cewek oleh pujaan hatinya, Iwaizumi.

" Apa? Tak ada lagi yang bisa kau jelaskan Hentaikawa! " Bentak Iwaizumi.

" Duuhh.. Bukan begitu, begini.. " Oikawa bingung mau menceritakan dari mana. Gak mungkin kan ia terus terang soal taruhannya dengan Matsukawa.

" Apa mungkin... Kau sudah sadar dengan gender mu, Bancikawa? "

" Please deh Iwa-chan... Ga mungkin lah.. " Oikawa heran, mengapa ia yang tampan menawan bak pangeran dari khayangan selalu disama-samakan dengan banci. Hellooo.. Oikawa kan seorang pria sejati.

" Lalu apa? " Tanya sang ace andalan Aoba Johsai.

" Aku... Habis makan mapo tofu, terus mules.. " Terang Oikawa sambil memelas berharap Iwaizumi tidak menanyakan hal lain.

" BODOH!! Kau ini kan tidak bisa makan yang pedes-pedes. Kok bisa-bisanya sih makan mapo tofu?! Kalau kau ingin jadi kuat, bukan begitu caranya! " Ceramah Iwaizumi. " Jangan-jangan.. Kau taruhan?? " Tanya Iwaizumi curiga.

" Uhh.. Anu.. Aku.. " Oikawa gugup. Kalau Iwa-chan nya sudah begini, mau tak mau ia harus cerita. Toh, paling-paling nanti juga bakal ketahuan, terus dia akan diteriaki sambil dilempari bola voli. Oikawa pun menceritakan kejadian yang sebenarnya.

"Jadi.. Kau melakukan itu untuk mendapatkan fotoku? "

" Huweee.. maafkan aku Iwa-chaaannn!! " Rengek Oikawa.

" ENYAH KAU DARI HADAPANKU!! " Teriak Iwaizumi sambil menendang bokong Oikawa yang kata si empunya sekseh seantero Aoba Johsai.

" Bokong sekseh gua.. " Oikawa terkapar di lantai sambil mengelus-elus bokongnya.

Bodo amat lah... Iwaizumi meninggalkan teman semasa kecilnya itu tergeletak begitu saja.

" Iwa-chaaannn~ Jangan tinggalkan aku~ " Rengek Oikawa yang sudah berlinangan air mata. Tapi, Iwaizumi tetap melangkahkan kaki nya dengan gagah meninggalkan sang setter yang malang.

____________________________________________________

Author's Note :

Selesai dengan nistahnya, NGOAHAHAHA //KetawaNistah

Oke, sebenarnya di cerita tadi tuh ada 3 toilet. Dua untuk cewek, dan 1 yang di ujung untuk cowok. Jadi, ini ngambil pengalaman saya juga sih yang waktu itu baru keluar dari toilet & ada cowok yang juga baru keluar dari toilet cewek disebelah saya. Ya, toilet cewek sodara-sodara sekalian. Dan terjadilah.. Awkward moment.

Tbh, saya juga sebenarnya pernah ke toilet cowok, gara-gara toilet cewek penuh. Mau muter males, jauh //slap. Lagipula, pas saya masuk, toilet nya harum karena habis di pake mandi sama kakak kelas ( Iya, saya lucknut karena ke toilet cowok yang bekas mandi, abisnya harum sih ;-; )

Ah, tapi saya juga pernah kok rebutan toilet sama anak cowok. Padahal yang kami rebutin itu tuh toilet cewek, kenapa dia tidak mau mengalah? ;-;

Sekian curhatan dari saya yang sebenarnya ga perlu dibaca karena gak penting-penting amat. Saya cuma suka ngoceh-ngoceh ga jelas //hus. Tapi, makasih banget buat yang udah mau baca curhatan saya //pelok.

Kuroo : " Ah.. Berikutnya giliran para kucing ya? "

Bokuto : " Ada anak-anak burung hantu juga lho.. Hey!Hey!Hey! "

Akaashi : " Kita cuma tampil sebentar, Bokuto-san, "

Bokuto : "Arghkaaashii! Bantu aku sekali-sekali lah! "

See you next chapter~

Colourful World of HaikyuuWhere stories live. Discover now