part 19

3.5K 112 6
                                    

Miqaella pov.

"Kak..kita mau kemana?untung saja aku udah ijin aunty.." tanya ku ke ka ogart sedang menyetir mobil sport putih.

"Hmm, Kita mau ke kedai teh paman dunse." jawab ka ogart.

"Tatataa...." oceh diska tiba-tiba senang.

Ka ogart melihat diska sebentar dengan tersenyum lalu fokus mengendarai mobil nya.

----

"Hai anak muda tampan, waah sudah 2 tahun anda tidak datang ke kedai ku lagi akhirnya datang." ujar pak tua.

Waw disini ramai sekali, bahkan ramah-ramah semua pelangganya.

"Hahaha, hai pak dunse." ujar ka ogart duduk di meja.

Meja disini menyatu dengan pembuatan kedai.

Semua orang menonton kita.

"Wah anda membawa istri anda?dia sangat manis.. Sudah punya anak ?secepat ini anda .." ujar pak tua.

Aku hanya menanggapi senyum malu, ka ogart meliriku dengan tersenyum.

"Hmm, kita belom menikah. Tapi tahun depan atau tahun ini kita akan menikah. Ini anak tantenya namanya diska.." ujar ka ogart.

"Wahwah.. kukira anda berdua sudah menikah hahahaha," pak tua mengobrol sambil memberiku teh.

Ka ogart dan pak tua sedang asik mengobrol. Aku menyesap teh hangat.. Enak sekali.

Diska menarik lengan baju panjangku, dia pasti ingin teh ini aku hanya cekikikan.

Ka ogart melihat diska, tiba tiba dia meniupkan sendok berisi teh hangat lalu memberi ke diska.

Aku tersenyum,

"Wahh rogartt, kau ini sudah lama sekali tidak ke kedai ku!" teriak nenek-nenek.

Ka ogart langsung memaling kan ke arah wajah nenek-nenek itu.

"Ahaha nenek, aku sedang banyak tugas di kantor maafkan aku jika tidak pernah datang." ujar ka ogart berdiri lalu memeluk nenek itu.

"Ah memang dia cerewet sekali mencarimu mulu," ucap paktua sinis.

Sepasang kekasih tua itu berdebat. Aku dan ka ogart tertawa tawa karena lucu melihatnya.

"Wahh anak kecil ini lucu sekali, bahkan wanita muda ini juga manis dan cantik. Siapa namamu sayang?" ujar nenek berbinar.

"Miqaella," ucapku tersenyum sambil berjabat.

"Hei heii, aku inginya memelukmu bukan berjabat," ujar nenek itu agak kesal.

"Nenek tua itu mah sensitivan , jangan dekat dekat denganya." ujar paktua itu sambil sibuk berkutat membuat teh.

Nenek itu cemberut. Ku kasih diska ke ka ogart, aku pun memeluk nenek itu. Kok aku jadi kangen nenek ya...

"Ahhh aku kangen sekali, aku sayang dengan anakku.. Anakku sudah tiada bahkan aku ingin sekali mempunyai cucu, ku pinjam bentar.. Hai manis." ujar nenek melepas kan pelukanku lalu menggendong diska dan membawa ke luar kedai teh.

Aku melihat ka ogart dan dia membalas tatapan ku dengan senyuman manisnya.. Mata sabitnya.

"Dia selalu sendiri semenjak tidak ada kamu anak muda," ujar paktua itu.

Ka ogart dan paktua mengobrol, aku keluar kedai melihat nenek dan diska.

Hm,dia sedang melihat pengamen jalanan menyanyi.

Nenek itu bahagia sekali, aku terharu.
Aku mendekati dia berdua.

"Nenek kalau sore sering kesini yah?" tanyaku kepada nenek sedang menyanyi nyanyi mengikuti nada pengamen.

Ceo And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang