Next step closer

1.6K 103 11
                                    

Tristan, Eric dan Ino sudah sampai ke pintu gerbang istana. Belum sampai Ino mengetuk gerbang, pintu itu sudah dibuka. Beberapa pasukan dengan pakaian hitam khusus sudah berbaris rapi dibalik gerbang menghadapkan pedang ke arah mereka.

Seketika Eric maju dan membuat pasukan membuka barisan, memberi jalan untuk Eric. Ino langsung mengikuti di belakangnya. Saat Tristan berjalan barisan tertutup lagi, mengepungnya.

Seorang panglima maju dan memerintahkan beberapa pasukan untuk membawa Tristan menghadap Raja. Dan Tristan mengikutinya tanpa protes.

*

Eric POV

"DOKTERR!!"

Seorang lelaki tua berwajah pucat yg mengamatiku dari jauh langsung berlari tergesa-gesa menghampiriku. Memerintahkan beberapa perawatnya untuk mempersiapkan ranjang dan obatnya.

"Sembuhkan dia!", aku meletakkan Youri dengan pelan di atas ranjang. Badannya semakin terasa dingin, wajahnya juga semakin membiru, seakan sedang tercekik.

"Pangeran...anda bisa menunggu di luar", lelaki tua yg ternyata dokter itu berdiri di depanku dan sedikit membungkukkan badannya.

"Hm..pastikan dia sembuh"

"Kami akan berusaha sebaik mungkin"

Tanpa menunggu diminta dua kali aku langsung meninggalkan ruangan putih itu.

Tak ada Ino ataupun Kak Tristan disini. Hahhh..aku memanggilnya dengan nama yg mana?

"Eh! Sini!", aku memanggil seorang pelayan yg kebetulan lewat di depanku.

"Kamu tau dimana wanita yg bersamaku tadi dan seorang laki-laki?"

Awalnya wanita itu menatapku dengan wajah heran tapi kemudian ia tersadar lalu membungkukkan badannya, meminta maaf padaku.

"Maaf, saya masih baru disini, jadi saya belum pernah bertemu dengan pengeran"

"Sudahlah tak apa, tapi dimana mereka?", kuharap mereka baik-baik saja.

"Yg wanita dibawa ke ruang pasukan keamanan kerajaan sedangkan yg pria dibawa menghadap raja", aku melebarkan mataku, kalau Ino aku yakin ia baik-baik saja, tapi kakak??

"Terimakasih!", teriakku sambil berlari meninggalkan pelayan itu.

Ayah...kumohon jangan berrindak gegabah, jangan membunuhnya.

Dua orang prajurit yg menjaga pintu masuk ke aula kerajaan menunduk hormat padaku, memberikan aku jalan untuk masuk.

Di dalam, anehnya aku sama sekali tak melihat kemarahan ayah. Ia justru tampak begitu terluka. Apa yg terjadi? Kenapa kak Tristan masih berlutut di bawah?

"Ayah", sepertinya ayah baru menyadari kedatanganku hingga berjengit kaget di atas singgasananya.

"Oh, putraku Pangeran Eric, sejak kapan kau disana?", tanya ayah yg menunjukkan senyum bahagianya padaku.

Biasanya aku sangat senang dengan panggilan itu, tapi kenapa sekarang aku merasa sebutan itu begitu menyesakkan?

"Ayah, aku ingin bicara denganmu saja, bisakah?"

Raja mengangguk setuju lalu memerintahkan beberapa pengawal untuk membawa Kak Tristan pergi.

Kemana mereka akan membawanya?

"Ayah, tolong bawa saja dia ke ruang perawatan. Ada seseorang yg harus ia temui", aku tau ayah akan bingung dengan permintaanku ini, tapi ia tetap melakukan saja keinginanku. Mereka membawanya keluar dari ruangan, hingga hanya ada aku dan ayah dalam ruangan ini.

Vampire ReincarnationHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin