Part 2

710 37 0
                                    

Jimin terduduk di lantai sambil menatap foto jungkook yang tengah tersenyum di tempat pemakaman dengan wajah penuh air mata. Semenjak menerima telpon dari ibunya yang mengabarkan bahwa jungkook sudah meninggal jimin tidak bicara sepatah katapun sampai sekarang, yang ada hanya suara tertahannya yang ingin menangis.

"Jimin.."ucap seorang namja, jimin tahu betul siapa namja ini, namja yang kemarin ia pukuli karena gara-gara dia adiknya meninggal. Dengan tangan mengepal ia langsung berdiri dan mencengkram kuat kerah baju namja itu.

"YA.. jung hoseok.. ini semua karenamu.. lihatlah.. sekarang adikku meninggal.. ini semua karena kau.."ucap jimin dengan penuh amarah, hoseok hanya diam karena ia tahu ini memang kesalahannya.

"Jimin-ah cukup.. jungkook meninggal bukan sepenuhnya salah hoseok.."ucap ibu jimin, bambam sudah memberitahu yang sebenarnya pada keluarga jimin. Dan sebelum hoseok datang di tempat ini dia sudah meminta maaf terlebih dahulu kepada keluarga jimin.

"Jimin-ah kau harus menerimanya.. jungkook sudah bahagia di atas sana.."ucap ibu jimin menahan tangis sambil melepaskan tangan jimin yang menggenggam erat kerah baju hoseok.

Flashback End

Jimin melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, tangannya mengepal kuat setir motonya ketika mengingat kejadian dua tahun yang lalu.

****************

Yoongi memasuki rumahnya dengan wajah tersenyum puas karena berhasil membohongi hoseok.

"Seharusnya aku melakukan ini saat dia memaksanya.. yoongi pabo.. kenapa kau baru menyadarinya.."ucap yoongi sambil terus bejalan menuju kamarnya.

"Yoongi-ya kau sudah pulang?"yoongi menoleh ke sumber suara dan mendapati kakeknya yang tengah membaca korannya.

"Kakek kau sudah pulang? Cepat sekali.. biasanya kau pulang kekantor sampai malam.."ucap yoongi sambil tersenyum.

"Kakek sudah sangat tua.. tidak bisa selalu mengurus perusahaan.. kakek juga tidak bisa mengandalkanmu karena kau tidak tertarik dengan mengurus perusahaan.. dipikiranmu itu hanya ada melukis saja.."yoongi cemberut mendengar ocehan kakeknya.

"Makanya suruh eomma sama appa pulang agar mereka yang mengurus perusahaan kakek disini.."
"Tidak bisa yoongi.. ayah dan ibu kamu juga sibuk mengurus perusahaan kakek di sana.. makanya kau cepat tumbuh dewasa lalu menikah dengan hoseok agar kakek bisa sepenuhnya menyerahkan perusahaan ini pada kalian.."yoongi tidak merespon perkataan kakeknya dan memilih pergi kekamarnya untuk tidur siang. Kakeknya tahu betul kenapa cucunya ini memilih pergi daripada merespon perkataannya, Ia masih tidak menerima perjodohan ini, ia dengan terpaksa menerimanya.

Yoongi memasang wajah kesal ketika ponselnya terus berbunyi tiada henti, ia tahu betul siapa yang menelfonnya ini makanya ia tidak mau mengangkatnya. Dengan gerak cepat ia mengabil ponselnya dan mematikan ponselnya agar tidak menghasilkan bunyi lagi dan kembali tidur dengan nyaman.

*****************

Hoseok mencoba menghubungi yoongi, ia masih khawatir keadaan yoongi yang tubuhnya tiba-tiba lemas dan kepalanya pusing.
Hoseok mencoba menunggu telponya yang tersambung namun sama sekali tidak ada jawaban dari yoongi. Ini sudah kesekian kali hoseok menelfonnya namun tetap saja tidak ada jawaban. Hoseok membanting ponselnya di tempat tidurnya sambil mengacak rambutnya frustasi. Ia tidak tahu harus melakukan hal apa lagi.

"Ahh.. kakeknya yoongi.. kenapa aku baru mengingatnya sekarang.."ucap hoseok mengambil ponselnya yang sempat ia lempar dan mengetik sebuah nomor untuk memanggil seseorang.

"yeobseo.."
"Kakek ini aku hoseok.."
"Oh hoseok.. ada apa kau menelfon kakek?"
"aku hanya ingin tahu keadaan yoongi.. apa dia baik-baik saja?"
"Memangnya ada apa dengan yoongi? Kakek lihat dia baik-baik saja.. bahkan wajahnya sangat senang saat pulang sekolah tadi.."

YOONMIN: SKOOL LUV AFFAIRWhere stories live. Discover now