Chapter 3

150 8 3
                                    

Ngga ada foto hari penuaian di distrik 4,jadinya hari penuaian di distrik 12 deh 😂😂😂 👆

Ku melihat jam yang berada di dinding rumahku. Mengarahkan pukul 13.10.   50 menit lagi aku harus sampai di alun alun distrik 4. Aku sudah mandi dan berganti pakaian. Tepat pukul 13.20 aku pergi ke rumah Mia dan memberitahu Ibu, Ayah, dan Adik untuk pergi ke alun alun terlebih dahulu. Semua distrik wajib hukumnya untuk datang saat pemilihan hunger games. Kecuali dalam sakit yang teramat parah. Jika kita tidak pergi ke alun alun rumah akan di periksa oleh penjaga perdamaian dan kita akan di dipenjara/disiksa.

Aku sudah sampai di rumah Mia. Aku baru mau mengetuk pintu, tetap saat mau ku ketuk pintu, pintu tersebut terbuka terlebih dahulu. Dan kulihat ibu dan ayah Mia yang keluar.

"Hai Om dan tante,selamat siang?"   sapaku.
"Hai Finnick." ibu Mia menjawab.
"Dimana Mia? "
"Mia masih di dalam kamar, tolong tunggu sebentar ya finnick!"
"Iya. Bolehkah aku dan Mia pergi bersamaan ke alun alun? "
"Tentu boleh Finnick."
"Ok finnick Om dan Tante pergi ke alun alun terlebih dahulu ya! "
"Baik tante."
Seketika Mia keluar  dan mencari kedua orangtuanya.

"Dia sudah pergi duluan ke alun alun. "
Sontak Mia kaget melihat aku yang berada di depan pintu.
"Ayo cepatlah ke alun alun, nanti kita terlambat. " suruhku.
"Sabar sebentar finnick! "
Aku dan Mia pun pergi ke alun alun.

Sesampainya aku dan Mia di alun alun. Aku langusng berpisah dengan Mia dan langsung berbaris di barisan laki laki, dan Mia di barisan perempuan.

Seseorang perempuan yang duduk tepat di depanku yang sedang memegang alat pengambil darah berkata.
"Mana jarimu? "
Aku langsung menjulurkan jari telunjuk tangan kananku kepada perempuan tersebut. Dia langsung memencet alat tersebut ke telunjukku kananku,sehingga telunjukku mengeluarkan darah dan perempuan tersebut langsung menempelkan telunjukku ke sebuah kertas.
"Sudah. Selanjutnya! "

Aku langsung pergi dari tempat tersebut dan baris lagi di barisan laki laki berumur 14 tahun. Mereka yang berumur 18 tahun berada di barisan paling depan, sedangkan yang berumur 12 tahun berada di barisan paling belakang. Dan mereka yang berumur sebelum 18 tahun dan sesudah 12 tahun, mereka berada di luar tempat batasan, seperti ku.

Dan kini berdirinya panggung non permanen yang dibangun di depan gedung pengadilan distrik 4. Di sana terdapat 3 kursi podium, 2 kursi dari 3 kursi tersebut sudah di duduki oleh walikota dan wakilnya dan 1 kursi untuk Escort kami. Alice Mortigilan. Yang akan menyebutkan nama nama peserta dari distrik 4.

Alice Mortogilan adalah orang Capitol, yang memakai baju berwarna biru laut bersisik, rambut berwarna biru laut tua, ada juga ikan ikan yang berenang/menempel di rambut nya, dengan muka penuh bedak yang tebal, hak tinggi berwarna putih ungu, dan yang terakhir topi kecil yang menempel di rambut sebelah kirinya. Memang terdengar aneh, tapi itulah orang Capitol. Mungkin dia sangat suka dengan distrik 4, hingga dandanannya bernuansa ke lautan.

Ada 2 bola kaca besar yang merupakan nama nama peserta hunger game. Sebelah kanan untuk peserta laki laki dan sebelah kiri untuk peserta perempuan. Dan banyak sekali para penjaga perdamaian yang siap bertugas. Alice sudah mau mulai bicara

" Selamat datang... Selamat datang... Selamat datang... Di acara penuaian tribute hunger games ke-65. Happy hunger games, may the odds be ever in your favor. Seperti biasa kita awali dengan melihat tayangan sejarah Panem, Capitol dan tidak lupa juga kenapa terjadi The hunger games, selamat menyaksikan.... "     para masyarakat distrik 4 serius sekali melihat tayangan tersebut. Padahal mereka sudah menonton kurang lebih 65 kali tayangan tersebut. Karena setiap kali hari pemilihan,tayangan tersebut selalu di tayangkan.

"Sudah selesai juga tayangan membosankan tersebut" gumamku.

Alice langsung melanjutkan pembicaraannya.
"Dan sekarang adalah pemilihan tribute untuk distrik 4 dan untuk mengikuti hunger game tahun ke-65, semoga keberuntungan ada di pihakmu."

"Seperti biasa ladies first." lanjut Alice. Alice langsung memasukan tangan kirinya ke dalam bola kaca peserta perempuan  dan akhirnya mendapatkan satu kertas peserta perempuan yang akan mengikuti hunger game. Alice sudah membukanya. Dia berkata....

"MIA VANESIA"

Hah... Jantungku seperti berhenti ketika nama Mia dipanggil. Aku sontak langsung melihat ke arah Mia. Kulihat Mia langsung keluar dari barisan dan ku tatap muka Mia dari kejauhan, dia memasang muka penuh ketegaran dan keikhlasan. Aku tau pasti, di dalam posisinya sekarang dia sangat ketakutan.

Sekarang Mia sudah naik ke atas panggung. Kulirik ke dua orang tua Mia.

Kulihat ayahnya Mia sangat tegar bahwa anaknya yang mengikuti hunger game dan ibunya Mia menangis dan bersandar di dada suaminya.

"Dan kita lanjutkan ke peserta laki laki !" seru Alice.

Aku berharap namaku yang akan dipanggil.
Alice sudah memasukan tangan kanannya ke bola kaca peserta laki laki. Dia mendapatkannya, membukanya dan langsung memanggil nama tersebut....

"Bernard Valentino."

Aku terkejut bukan namaku yang di panggil. Bernard adalah kakak kelas ku. 3 tahun lebih tua dariku. Umurnya 17 tahun. Dia mempunyai 3 adik laki laki dan ayahnya sudah tiada. Aku kasiahan juga dengannya.

Aku harus menjadi sukarelawan.
Ini saatnya menepati janji.

Saat Bernard keluar barisan dan mau berjalan ke atas panggung.
Akupun keluar dari barisan dan berkata....
"Aku mengajukan diri sebagai tribute! " Ujarku.

Semua warga distrik 4 kaget dan menatapku sinis. Akhirnya Bernard kembali ke barisan dan aku menggantikan posisinya.

"Thanks Finnick, akan ku ingat selalu jasamu Finnick! "  ucap Bernard.
Aku menjawabnya dengan mengganguk mantap.

Aku sudah di atas panggung.
Ku lihat Ayah, Ibu, dan Adikku bermimik antara terharu dan ketakutan melihatku menjadi tribute.

"Inilah para tribute kita dari distrik 4." Ujar Alice.
"Ayolah bersalaman! " perintah Alice kepadaku dan Mia.
Ku lihat Mia dengan penuh kesedihan dan meneteskan air Mata.
"Semoga keberuntungan ada kepada kalian. " Ucap Alice.

Aku pun masuk ke ruang perpisahan, yaitu ruangan terakhir kalinya mengucap salam perpisahan.

Beberapa menit ku menunggu keluarga ku....akhirnya Ada yang membuka pintu dan ternyata itu kedua orangtua ku dan adik ku. Kami berempat langsung berpelukan....
"Kau harus memenangkan hunger games tahun ini Finnick dan jagalah Mia!" dengan perkataan yang halus ibu mengucapkan.

"Kau harus menang nak, ayah percaya kalau kau yang memenangkan hunger games tahun ini, semua warga distrik 4 tau kehebatan trisula mu. " ujar ayah.

"Aku bangga dengan kakak, kakak sangat berani" ucap adikku semangat.
******************************
Penjaga perdamaian masuk dan bilang "waktu kalian habis! "

Kini aku dan keluargaku sudah berpisah....

Sabar yaa tunggu chapter 4 nya, perkiraan tanggal 3 Mei 2017. Sorry ya klo lama, soalnya kan udh masuk sekolah.... Wkwkwkwkwk

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 24, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Finnick Odair Where stories live. Discover now