PART 14

17.2K 703 8
                                    

‘Berhentilah menggangguku!’ ucap Rei kesal  pada succubus itu

‘Aku ingin keluar! Aku bosan di sini’

‘bukankah biasanya kau bisa keluar sesukamu’

‘aku tidak bisa’

‘mengapa?’

Terasa keraguan succubus itu sebelum ia menjawab ‘kekuatanmu mulai bertambah dan aku semakin sulit untuk mengambil alih’

Kekuatannya bertambah?

Rei memikirkan kata-kata succubus itu dan memang ia merasa ada sulur-sulur kecil energi yang merambati tubuhnya dan mengalir di pembuluh darahnya tetapi ia tidak tahu cara untuk mengontrolnya. Tadinya ia ingin meminta pendapat Cam tapi sejak kehadiran Olivia yang mengaku sebagai kekasih… oke ‘mantan’ kekasih Cam ia masih menjaga jarak dengan pria itu.

Malah sudah dua hari ini ia selalu meminta Lucien untuk menemaninya berlatih dan bila Cam datang ia akan langsung pergi. Ia tahu munafik bahwa mengharapkan pria itu masih perjaka di umurnya yang sudah berabad-abad sedangkan ia sendiri pun sudah tidur dengan entah berapa banyak pria berkata  succubus itu tetapi rasa cemburu itu masih ada dan hampir membuatnya hilang akal.

“di mana Cam” tanya Rei setelah selesai berlatih dengan Lucien dan tidak ada tanda-tanda keberadaan pria itu di rumah ini.

Sire sedang mengatur kerjasama dengan bangsa werewolf di sebelah selatan untuk bersama-sama menyerang Tatiana karena mereka memiliki dendam dengannya.”

“bukankah menurut legenda yang kudengar vampire dan werewolf itu musuh bebuyutan?” tanya Rei

“benar kami memang musuh tetapi untuk saat ini kami terpaksa harus bekerja sama karena target kami saat ini adalah membunuh Tatiana.”

“dan dendam apa bangsa werewolf dengan bi…maksudku Tatiana ini?”

“Bangsa mereka menolak bergabung dengan Tatiana saat wanita iblis itu menawarkan sebuah kesepakatan pada mereka dan karena itu wanita iblis itu membunuh beberapa anak-anak dari kelompok mereka.”

“anak-anak” cicit Rei. Ia tahu bahwa bibinya sangat kejam tapi ia tidak menyangka Tatiana sampai tega membunuh anak-anak.

Sire sudah pulang” ucap Lucien tiba-tiba

Rei yang juga merasakan kehadiran pria itu dan merasakan bahwa Cam terluka dengan cepat berlari menghampiri pria itu “kau terluka?” pertanyaan bodoh itu begitu saja terlontar dari mulutnya.

Memapah pria itu yang meringis menahan sakit Rei membawanya ke dalam kamar dan merebahkannya “apa kau butuh darah? Tunggu sebentar” kata Rei yang tidak menunggu jawaban pria itu

Saat keluar kamar ia berpapasan dengan Lucien “tolong jagalah Cam, aku akan mengambilkan simpanan darah di ruang kerjanya”

Ketika akan bergegas pergi Lucien mencekal pergelangan tangannya dan berkata “darah dari pasangan akan lebih mempercepat penyembuhan apalagi darah succubus yang ada di tubuhmu akan cukup memberikan kekuatan padanya”

Mengangguk Rei pun masuk kembali ke kamar dan menyingkirkan segala pikirannya untuk menjaga jarak dari pria itu, sekarang yang ada di pikirannya adalah bagaiama cara mengobati pria itu “Cam, honey” kata Rei dan dengan lembut meletakkan kepala pria itu di dadanya. “ambilah darahku”

Cam hanya menjawab dengan gelengan kepalanya.

“pria keras kepala” lalu Rei membawa bibir pria itu mendekat ke nadi di lehernya sampai dirasakannya gigi pria itu menembus kulit lembutnya dan karena pria itu sedang sangat haus Rei merasakan sedikit rasa sakit akibat gigitan Cam yang kasar.

THE DARK SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang