Chapter 17. 'Last Chapter'

Start from the beginning
                                    

"Uljima.. uljima.. Jangan seperti ini, Kibumie. Kyuhyun nanti akan sedih. Kau mau dia melihat kau yang terpuruk seperti ini?" Ujar Donghae menenangkan.

" Hiks.. hiks.. Donghae hyung.. hiks.. hyuuung.. " Kibum terisak seperti anak kecil di bahu Donghae. Anak itu bahkan tak sanggup berkata-kata. Hanya terus memanggil namanya untuk menyalurkan perasaan yang begitu menyesakkan ini. Donghae membiarkan Kibum terus memeluknya sampai anak itu merasa cukup tenang.

"Kau hanya terlalu cemas, Kibumie.. Semua akan baik-baik saja, bukan? Jangan seperti ini lagi, kasihan Kyuhyun jika dia tahu kau menangisinya terus." Donghae membantu Kibum mengeringkan jejak air mata di pipinya.

" Kajja.. Kita lanjutkan lagi. Kyuhyun tidak bisa membersihkan tubuhnya sendiri sekarang. Kalau bukan kita yang membantunya, siapa lagi?" Donghae memegang kedua bahu Kibum, mengajaknya untuk kembali melanjutkan membasuh tubuh Kyuhyun yang masih terpejam.

Kesunyian kembali terjadi saat keduanya melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda tadi. Sampai sebuah suara kembali membuat kedua berhenti lagi.

" Eumhh.. Di..ngin.." Lenguhan Kyuhyun masih dengan mata terpejam. Ia bergerak tidak nyaman dalam tidurnya. Bibirnya bergetar seperti kedinginan. Donghae dan Kibum pun menyingkirkan handuk basah itu secepatnya. Kemudian, mencoba menyadarkan Kyuhyun yang masih menutup matanya.

"Kyu.. Kyuhyun.. Bangun... Jangan membuatku takut. Kyu.. Buka matamu.." Perintah Donghae sambil menepuk pelan kedua pipi Kyuhyun. Kibum langsung berinisatif mengambil selimut tebal miliknya dan menyelimuti tubuh Kyuhyun yang tiba-tiba menggigil. Mereka berdua benar-benar panik. Bukankah Kyuhyun sudah terbiasa jika sedang sakit maka ayah atau ibunya dulu selalu membasuhnya dengan handuk basah? Mengapa jadi seperti ini? Sebelumnya ia tak demam, kan? Bahkan air yang mereka gunakan adalah air hangat. Rasanya tubuh Kyuhyun sekarang sangat rentan sekali.

"Di..ngin.. h..hyung.. " Kyuhyun membuka matanya, menuruti perintah Donghae. Namun, tubuhnya masih menggigil. Kibum terlihat bingung harus melakukan apa, akhirnya ia memutuskan untuk mengambil satu selimut lagi dari tempat tidur Donghae dan melapisi tubuh Kyuhyun kembali. Donghae menggigit kuku jarinya sendiri untuk menyalurkan kepanikannya.

"Euhh.. hyu..ung.. " Panggil Kyuhyun di sela-sela rasa dingin yang melanda tubuhnya. Refleks, Donghae pun memeluk Kyuhyun. Ia sendiri juga bingung harus apa lagi sekarang. Ia berharap dengan memeluk Kyuhyun, saudara kembarnya itu akan merasa lebih hangat.

"Kibumie.. Panggil Appa dan Jungsoo hyung. Cepat!" Tukas Donghae pada Kibum. Dengan langkah seribu Kibum beranjak memanggil ayah dan kakaknya.
.
.
.
Setelah hampir setengah jam menghadapi kondisi Kyuhyun yang tiba-tiba menurun. Akhirnya, kini Kyuhyun sudah kembali tenang di dekapan sang ayah. Tertidur dengan mantel tebal yang sudah melekat di tubuhnya dan tak lupa juga dua buah selimut yang membungkus tubuhnya. Siwon melepas termometer yang sejak beberapa saat lalu bertengger di mulut Kyuhyun. Kecemasannya mulai berkurang saat dirasakannya tubuh Kyuhyun sudah tak menggigil lagi seperti sebelumnya.
Ini adalah hari pernikahan Siwon dengan Yuri. Kalau sudah begini, Siwon tak akan mungkin mau meninggalkan Kyuhyun barang sedetik pun.

" Appa.. Biar aku saja yang menjaga Kyuhyun di rumah. Ini adalah hari pernikahan Appa . Jadi, pergilah bersama Donghae dan Kibum. Temui Yuri ahjumma dan juga Ryeowook." Ucap Jungsoo yang mengerti keadaan saat ini.

"Tidak.. tidak.. Appa tidak bisa meninggalkan adikmu. Keadaannya sedang tidak baik, Jungsoo-ah.." Siwon mengeratkan dekapannya pada Kyuhyun yang masih tertidur lelap.

"Lalu sekarang bagaimana? Pernikahan Appa akan dimulai satu jam lagi, kan? Kondisi Kyuhyun sangat lemah, Appa .. Tidak baik membawanya ke tengah keramaian." Jungsoo mengingatkan. Siwon menimang sejenak ucapan putra sulungnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 15, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Secret Of Triplet BrotherWhere stories live. Discover now