Prolog

138 20 7
                                    

Lebatnya pohon yang menjulang tinggi membuat sinar matahari tidak menyinari jejeran pohon yang tak beraturan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lebatnya pohon yang menjulang tinggi membuat sinar matahari tidak menyinari jejeran pohon yang tak beraturan. Dedaunan kering berjatuhan ketika terhembus angin, warnanya bervariasi dan juga indah. Suara hewan hutan bergema, tetapi tubuhnya tidak terlihat satu pun. Sepoi-sepoi angin tidak terasa oleh tubuh, akan tetapi tubuh ini terasa dingin.

Kaki ini bergerak melangkah, baru satu langkah, kaki ini berhenti. Warna pasir di sini putih, lembut sama dengan pasir yang berada di pantai. Dan mata ini melihat dedaunan yang telah jatuh, mengambil daun itu dan menerawangnya. Bentuk daun ini tidak pernah dilihat oleh mata ini. Kepala ini menerawang sekeliling. Sambil kaki ini melangkah berjalan.

Tempat apa ini?

Mata ini jarang melihat alam seperti ini.

Mata ini jarang melihat suasana seperti ini.

Langkahnya terhenti lagi. Ada sebuah rumah tua dengan bangunan yang masih kokoh. Cerobong asapnya mengeluarkan kepulan asap putih. Ada penghuni di rumah itu. Belum sempat melangkah, pintu rumah tua terbuka, perlahan memperlihatkan tubuh penghuni itu.

Dan.

Mata ini jarang melihat sesuatu yang tidak pernah terbayang oleh kepala ini.

Mata ini jarang melihat hal itu.
Serta.

Mata ini jarang melihat sosok penghuni rumah tua itu.

Sebenarnya tempat apa ini?

RAREWhere stories live. Discover now