Salt to Sweet Girl

Tujuh

Kim

Tanggal 7 itu selalu menjadi tanggal yang indah bagiku. Entah kenapa, aku tak tahu.

Hari ini aku akan mengubah aspek yang tidak baik dalam diriku, untuk pantas berada disisinya. Perasaan ini datang begitu saja, tanpa ada tanda apapun. Hanya satu yang pasti, saat ini aku akan berubah menjadi lebih baik.

Hanya saja aku belum cukup kuat untuk semua yang harus kuhadapi kedepannya.
I just need you for my motivation day by day...

Menjadi sosok wanita yang cukup sensitif pada perasaan kata orang2 adalah beban bagi orang-orang disekitarnya. Ada juga yang bilang, menjadi sosok wanita yang sensitif pada perasaan adalah keberuntungan tersendiri. Entah mana yang benar. Aku sendiri tidak senang dengan sikapku ini. Aku sepertinya hanya menjadi beban bagi orang-orang di sekitarku. Airmataku sangat mudah menetes. Emosiku mudah pecah. Beberapa menit aku marah, tak perlu menghitung lama tiba2 aku sudah menangis saja.
Dan saat ini, ketika harus menghadapi tantangan-tantangan yang ada, aku, kembali, lagi, menitikkan airmata.
Tapi tak apa. Tak ada orang yang melihat. Tak ada orang yang mengerti. Apa ada orang yang akan mengerti? Yang akan menemaniku menghadapi ini semua?

Tapi yang pasti aku tau, Tuhan melihat kesedihanku, dan mendengar permohonanku.

Ketika kamu kenyataannya adalah orang yang lemah secara fisik dan nonfisik, yang kamu butuhkan hanya orang yg lebih kuat untuk ada disisimu, selalu siap menemani.

Aku merenung sendiri.
"Baby, I feel so cold right now but nobody's hug me..."

Tiba-tiba..
"Aku disini kok. Aku ada. Aku janji. Aku akan rawat kamu kalau kamu sakit, aku akan menjagamu, takkan kubiarkan siapapun membuatmu menangis lagi."

Sosok yang kutunggu tiba. Dengan pelukan hangatnya. Sepertinya aku tidak akan bosan berada dalam pelukannya. Pelukannya yang menguatkan, pelukannya yang membuatku nyaman....

I hope you're here right now :)