MBA - 1

2.9K 136 6
                                    

Arman POV

Kesibukan gue akhir-akhir ini semakin bertambah. Ya akhirnya setelah gue lulus kuliah dari Computer Science NTU, bokap gue meminta gue buat magang di perusahaannya. Gak sebagai pimpinan sih, karna gue pengen ngerasaain kerjaan gue dari posisi 'karyawan magang'. Lagipula, gue gak mau langsung jadi manager atau general manager atau lebih gilanya CEO. Gue tau mereka akan kasih jabatan itu. Gue juga masih inget wajah bengong nyokap gue saat gue bilang 'gue cuma mau jadi karyawan magang'.

Sempet sih nyokap tanya alesannya tapi gue cuma bilang, gue belom lulus dari 'Fakultas Ekonomi UI' jadi gue gak berhak jabat di management perusahaan. Gue pikir bokap akan menentang juga namun dia hanya tersenyum bangga pada gue. Dia pun mengizinkan niatan gue yang ingin bekerja dari level bawah.

Guepun dikasih waktu oleh bokap buat belajar dan bekerja lebih giat agar saat gue lulus, gue bisa naik pangkat minimal GM. Gila kan!!! Tapi gue mengiyakan tantangan bokap gue.

"Akhirnya kita lulus bro" sebuah tangan menepuk bahu gue. Gue menoleh mendapati andrew dengan baju toganya

"Yoi. Cewek lo mana?"tanya gue,  Andrew nampak mendengus kesal.

"Putus gue ! Gila posesif banget, gue kaya tahanan. abang icyyyyyy" teriaknya saat melihat sahabat kami bernama ricky dari kejauhan. Wajah ricky terlihat merah menahan malu. Pasti banyak umpatan mengalir deras dimulutnya.

"Woy... Kalian disini gue cari'in dari tadi" ucap denise bergabung dengan kami.

"Nis, gue sangka lo dimana tadi, caleb mana?" Tanya gue

"Biasa pacaran dipojokan"jawabnya enteng. Karna dari tadi Ricky tidak kemari, kami tiga makhluk jomblo tapi kece memutuskan menyambanginya yang sedang merayu seorang wanita yang juga berpakaian toga sama seperti kami.

Jujur gue belum pernah liat cewek ini. Ah mungkin gue terlalu sibuk di perpustakaan jadi gue gak tau muka cewek-cewek yang lagi deket sama sahabat-sahabat gue.
"Ih...abang icy...jahat banget sih, panggilan sayang gue gak di gubris"ucap andrew dengan nada manja-manja yang mampu membuat kecoak sekalipun akan muntah saat mendengarnya.

"Huek... Jijik gue ndrew!"ucap Ricky dengan ketus

"Duile.... Usaha keras nih...biar dapet pw maksudnye..." Sindir denise, sementara gue hanya tersenyum.

"Kenalin dong bang masa diem aja sih" ucap gue. Ricky dan gadis didepan kami tersipu malu.

"Eh... Kenalin ini Raline, Raline ini sobat gue, yang ini si kupret andrew, sebelahnya itu arman dan yang paling sok ngebule ini denise"ucap ricky mengenalkan kami

"Raline" ucapnya mengulurkan tangan kepada kami. Gadis asia yang memiliki tinggi sepundak gue,  matanya hitam,  kulitnya kuning langsat khas melayu dan rambutnya tersanggul. Dia nampak manis dan memukau, khas selera Ricky.

"Ini masih usaha apa udah goal nih" desak andrew yang diikuti tatapan membunuh ricky.

"Iya...iya ndrew, raline ini cewek gue. Dah 3 bulan kita jadian! Puas lo" ucapnya akhirnya mengaku.

"Akhirnya......" Ucap kami bersamaan mengucap syukur.

"Ngeselin lo pada emang. Line, gak usah dengerin mereka yah. Btw caleb mana?"tanyanya

"Biasa... mojok pacaran" ucap denise menunjuk salah satu sudut ruangan, benar saja caleb sedang berpangutan mesra dengan seorang entahlah kupikir tante-tante karna make up tebalnya

"Gila doyan tante-tante sekarang dia" balas Andrew menyuarakan pernyataan gue.

"Stttt.... Ndrew mulut lo saring dikit lah. Itu kan si Joana. Dia masih...emmm...19 kok" ucap ricky membela. Gue hanya bergidik ngeri,  gila aja umur boleh 19 tapi wajah dah kaya tante beranak satu, ibuk gue aja masih keliatan cantik dibandingkan si joa...

MARRIED BY ACCIDENT [END]Where stories live. Discover now