'Tiffany, temenin gue ke photobox dong' ujar Lisa.
'Ah, ogah. Mager banget mending gue ke bazar aja beli ice cream' tolak Tiffany sambil beralih lagi ke hpnya.
'Aa tiffany mah, gue kan pengen foto. Mumpung lagi sepi ini antriannya' paksa Lisa.
'Kan foto di hp juga bisa, lis' ujar tiffany tanpa menoleh.
'Tapi jelek tiff backgroundnya. Yaudah deh, gue duluan ya' pamit Lisa.
Lisa pun menghela nafas. Susah sekali mengajak tiffany. Lisa pun meninggalkan tiffany setelah pamit padanya. Lisa memang sudah tau sifat Tiffany, yaitu pemalas. Tetapi jika ice cream, sampai ke ujung dunia pun rela dia perjuangkan.
Tiffany pun langsung menuju ke bawah mencari bazar yang menjual ice cream. Memang sekolahnya sedang ada Start Party. Yaitu party yang diadakan untuk awal semester dan nanti untuk akhir semester akan ada Finish Party. Tetapi, akan banyak sekali party-party lainnya di sekolah Tiffany ini.
Kebanyakan bazar di sekolahnya menjual tas, baju atau peralatan make up. Mungkin, karena sekarang mereka sudah SMA, jadi lebih banyak yang menjual barang seperti itu. Dan yang lebih membuat bazar sumpek itu apalagi kalo bukan kios baju karena sekolah tiffany memakai baju bebas ke sekolah, jadi pasti yg lain membutuhkan banyak baju agar setiap hari beda -,-.
Sma Hidea memang sangat favourite bagi anak sma karena peraturan menggunakan baju bebasnya itu. Tapi, tiffany tak tertarik. Jika di rumah, mamanya akan mengajaknya ke mall dan membeli banyak baju, itu tak akan terjadi di sekolah. Sampai akhirnya, Tiffany pun melihat sebuah kios yang dia cari-cari. Sebuah kios ice cream bernama 'Raquice Cream'.
Tanpa babibu lagi, tiffany pun langsung menuju ke kios tersebut. Kiosnya ucul sekaliii. Seperti dunia ice cream. Segalanya berbentuk dan berbau ice cream. Tiffany pun berjalan masuk ke dalam 'Raquice Cream' itu. Dia pun mengambil ice cream d'oreo (jadi, ice creamnya berbentuk cone yang berisi oreo yang dicairkan lalu diatasnya diberi coklat leleh) , dan aice nanas.
Tiffany pun berjalan menuju ke kasir. Sesampainya di kasir, ia disambut oleh wanita yang sedang bersih-bersih. Wanita itu sepertinya kelas 10. Memang bazar untuk party ini dari siswa siswi sma ini. Tapi sepertinya tiffany tidak pernah melihatnya. Terlihat dari name-tagnya, wanita ini bernama Kezhia.
Kezhia sungguh manis. Ia memiliki wajah yang seperti anak kecil. Bulu matanya sangat lentik. Saat ia tersenyum, matanya seperti tak terlihat. Dia sedang memakai celemek berbentuk ice cream tak lupa dengan topi bertuliskan 'Raquice Cream'.
'Permisi' ujar tiffany yang langsung disambut sumringah dari anak tersebut.
'Ka tiffany?' Ujarnya seperti tak percaya. Memang, siapa yang tidak kenal tiffany? Wajahnya yang cantik, hatinya yang sungguh mulia, dan sang waketos membuatnya menjadi populer. Dan juga karena itu bukan pencitraan.
Tiffany pun tersenyum. 'Iya, gue mau beli ini' tunjuk tiffany pada 2 ice creamnya. Kezhia pun segera menscan belanjaan tiffany sambil mengajak tiffany ngobrol.
'Ka, kenalin nama gue kezhia. Seneng ketemu kaka' padahal tiffany sudah mengetahui namanya.
'Salam kenal juga. Jadi berapa semuanya?' ujar tiffany ramah.
'8.000 kak, ini ada tambahan note book dari gue. Sering-sering kesini ya kak' sembari kezhia memberi belanjaan tiffany.
'Ehhh, makasih. Pasti sering kok. Gue mau ke ruangan osis dulu ya. Dadaa' ujar tiffany beranjak pergi.
Kezhia pun senang bisa berbicara langsung dengan sang waketos. 'Benar kata orang, kak tiffany udah baik, cantik, manis pula' pikirnya.
---
Udah selesai bacanya?
Kalo gitu klik bintang dan kolom comment. Oh ya, karena ini baru cerita pertama aku jadi maklum ya hehe. Trus di cerita ini bakal banyak khayalan akunya wkwk termasuk d'oreo itu.
Author,
Devri
YOU ARE READING
E U O N I A
Teen FictionMembayangkan hal yang bahagia emang enak ya.... tapi saat lo balik lagi ke dunia nyata, itu masalahnya.
