No Regret Life

812 112 18
                                    

Naruto fanfiction

Present

Naruto Shippuden © Masashi Kishimoto

No Regret Life © Ran Hime

Hurt/comfort, Friendship

T Rated

SasuNaru

Typo, Au, Shonen-ai, alur cepat.

.

.

.

Sebuah hal yang kuharapkan dari ucapan selamat tinggal.

Bukan kalimat perpisahan.

Hanya sebuah tatapan yang menentukan selanjutnya.

Namun kau tak memberikannya padaku.

Dan membiarkan aku terbang jauh dengan kekecewaan.

.

.

.

Mata kelamnya menatap pohon bunga Sakura di seberang jalan. Sedangkan tubuhnya disenderkan ke tiang pembatas jalan agar membuat tubuhnya tidak oleng dan jatuh. Ia merasa nyaman dengan posisinya, meskipun di belakang pipa besi pembatas jalan adalah sungai. Sesekali rambut ravennya dipermainkan oleh angin.

Sedangkan pemuda di sebelahnya nampak asyik menikmati langit biru. Shapire-nya hampir sama sewarna dengan warna langit musim panas. Kedua tangannya mencengkeram erat pipa besi pembatas jalan di kedua sisi badannya, untuk menjaga keseimbangan tubuhnya yang sedang ia topang dengan duduk di pipa besi tersebut.

"Ne, Teme ... kita harus segera kembali sebelum gerbang ditutup. Aku tidak mau dihukum Orochimaru Sensei!"

Pemuda pirang itu nampak sedikit cemberut karena pemuda yang dipanggil Teme itu hanya diam sedari tadi.

Hari ini adalah hari terakhir liburan musim panas mereka. Semua teman-temannya yang pulang pasti telah kembali ke Asrama. Sedangkan dia dan temannya yang tidak pulang itu lebih memilih liburan di Asrama. Menghabiskan kebersamaan sebelum perpisahan menjemput. Memang agak aneh. Tapi .. toh, kalau pulang juga tak ada yang akan menemani mereka.

"Sebentar lagi, Dobe! Bukankah setelah besok kita tidak akan bertemu lagi!"

Pemilik manik kelam itu tak mengalihkan perhatiannya, "Bahkan kau tak mengikuti acara wisuda."

Pemuda blonde yang bernama Naruto itu terdiam. Ya .. hari ini adalah hari terakhir liburan musim panas, dan besok adalah hari terakhir ia berada di Konoha High School. Setelah pengumuman kelulusan besok, Naruto akan berangkat ke London. Bahkan sejak kemarin, semua barang-barangnya sudah ia bereskan ke dalam koper.

Terkadang Naruto merasa semua ini tidak adil. Bukankah di sini dia juga bisa kuliah? Namun ayahnya tidak mengizinkan Naruto tetap tinggal di Tokyo dengan alasan tak ada sanak keluarga di sini dan dia masih remaja. Mau tidak mau, Naruto harus menuruti ayahnya dan pulang ke London. Lagipula kakaknya juga sudah datang untuk menjemput dirinya.

"Dobe...!"

"Iya, Teme!"

"Kau tak perlu mengundangku dalam acara pertunanganmu," ucap Sasuke datar, "Tapi kalau acara pernikahanmu, jangan lupa mengundangku," lanjutnya sambil menatap wajah tan di sampingnya.

No Regret LifeWhere stories live. Discover now