2

9.8K 913 36
                                    

Author POV

Rumah ini begitu sunyi, kepekatan malam yang memberikan ruang hampa bagi Lisa. Wajahnya mendongak, menatap langit malam yang di hiasi bintang-bintang.

Tatapannya tertuju pada satu bintang yang lebih terang di banding bintang lain yang mengelilinginya.

Luka itu kembali terasa perih setiap ia merasakan kekosongan pada dirinya, tanpa ia sadari air matanya tanpa permisi jatuh membasahi kedua pipinya.

Ia sangat merindukan kedua orang yang telah pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Kebahagiaan yang ia dapatkan sekarang hanyalah bersifat sementara tidak abadi. Andai ia bisa menukar kebahagiaan itu dengan menyusul Omma dan Oppanya, akan ia lakukan.

Hembusan angin malam menerpa wajahnya, ia memejamkan mata untuk menikmati hal itu. Tanpa ia sadari ada seseorang yang sudah memperhatikannya sedari tadi.

Lee Taeyong, ya dia !! .

Pria itu terus memandang Lisa dari balkonnya sendiri. Ia sangat bingung dengan kepribadian Lisa.
Terkadang, gadis itu bersikap ceria,tertawa dengan riang tanpa adanya beban yang sedang ia pikul.

Namun malam ini,ia melihat sisi lain gadis itu. Lisa yang rapuh, luka yang teramat dalam, bahkan tatapannya kosong begitu memandang arah langit.
Sebenarnya,apa yang sedang terjadi dengan adik angkatnya itu?.

Taeyong terus memperhatikan mata Lisa yang masih terpejam, tangannya menopang kepala tapi sepertinya Lisa tidur bukan hanya terpejam. Ia pun memutuskan untuk keluar kamarnya dan pergi ke kamar Lisa yang tepat disampingnya.

Dengan ragu ia mengetuk pelan pintu di hadapannya, namun sama seperti waktu lalu,Lisa tidak menjawab atau membukakannya. Dengan keberanian, Taeyong pun membuka pintu yang lagi - lagi tidak di kunci.

Langkahnya pelan nyaris tanpa suara begitu ia berjalan ke arah balkon. Posisi Lisa masih sama seperti ia melihatnya dari balkon kamarnya sendiri. Di perhatikan wajah Lisa dengan seksama, gadis itu benar-benar tertidur di balkon.

Dengan hati-hati ia menggendong tubuh Lisa dan menidurkannya di ranjang yang berukuran besar. Ia pun menyelimuti tubuh Lisa dalam diam.
Hatinya tercekat begitu memandang wajah Lisa dari jarak dekat, pipinya masih basah. Sama sekali dirinya tidak menyangka jika Lisa bisa menangis.

Pandangannya terarah pada bingkai foto di meja yang tak jauh dari tempat tidur, perlahan ia mengambilnya.

Ada empat orang disana, seorang gadis kecil yang tersenyum manis menatap ke arah kamera, dan bisa di pastikan itu adalah Lisa, di sebelahnya ada anak lelaki yang dengan gagahnya berdiri di samping seorang wanita dewasa, ini foto keluarga Lisa. Taeyong pun meletakkannya kembali, dan ia mengambil satu bingkai foto disampingnya, dua orang anak laki-laki yang sedang mencubit gemas pipi Lisa, dan ia tidak asing dengan laki-laki di samping kiri Lisa, ya dia melihatnya tadi pagi. Anak laki-laki yang mengantarnya sekolah hari ini.

Sebelum keluar dari kamar Lisa, Taeyong kembali menaikkan selimut ke tubuh gadis yang begitu ringkih malam ini.

**

"TY". Ucap Lisa menatap Taeyong yang nampak tidak peduli dengan panggilannya sedari tadi. Pria itu lebih fokus dengan sarapannya.

"Oppa". Lisa memanggilnya dengan suara yang begitu manja, membuat Taeyong meliriknya sebal.

"Waeyo?". Tanyanya dingin.

"TY, kau tidak bosan hanya memakan roti? Aku saja bosan".

"Kau ke dapur dan minta masakan yang lain dengan bibi Han".

"Bibi Han sudah tua, aku tidak mau membuatnya repot TY".

Taeyong menatap kesal Lisa, "kalau begitu makan saja yang ada di hadapan mu".

Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]Where stories live. Discover now