하지 말라고 Not You

332 15 3
                                    

Seorang pria berkuda memacu kudanya dengan cepat namun tetap hati-hati karena ia membawa orang lain selain dirinya yang tengah tak sadarkan diri. Di lihatnya gadis dengan mata terpejam yang kini ada di depannya dengan seksama, kemudian ia pun segera memacu kudanya lebih cepat.

Sesampainya di depan gerbang istana, ia meminta anak buahnya untuk mengantarkan gadis itu ke istana timur. Sontak membuat orang yang di suruhnya pun terkejut.

"Tapi Yang Mulia, bukankah gadis ini dari istana barat?"

"Sudah ikuti saja perintahku dan jangan sampai ada orang yang melihatmu mengingat hari mulai pagi, arasseo?" titahnya.

"Ye, algeussemida jeoha," ujarnya. Ia pun segera memapah dan membawa gadis itu ke istana timur.

***

Haneul mengerjapkan matanya setengah sadar. "Aw, apa yang sudah terjadi padaku?" Haneul memegangi kepalanya yang terasa pening. Di lihatnya kini ia berada di sebuah ruangan yang begitu asing baginya. "Aku dimana?"

"Kau sudah sadar agasshi?" terdengar suara seseorang dari sebelah kirinya.

Haneul pun menatap ke arah datangnya suara. "Ceo-ya? Bagaimana aku bisa berada di kamarmu? Bukankah ini istana timur?" Tanya Haneul bingung.

"Kau tidak ingat apapun agasshi?" Ceo mengernyitkan keningnya.

"Anya," Haneul mencoba mengingat apa yang telah terjadi padanya semalam. "Aku tidak ingat.." jawabnya polos sembari menggelengkan kepalanya.

"Apa kau semalam mabuk?" Tanya Ceo sembari berjalan mendekatinya.

"Ye?" sekali lagi ia mencoba mengingatnya. Ah benar! Semalam ia minum bersama pria itu!

"Kau ingat sesuatu agasshi?" Tanya Ceo ketika melihat raut wajah Haneul.

"Apa kau tahu siapa yang membawaku kesini?" tanyanya penasaran.

"Oh," jawabnya seraya mengangguk. "Apa kau punya hubungan khusus dengan prajurit Han? Sepertinya kalian begitu dekat,"

"Prajurit Han?" Haneul mengernyitkan kepalanya. Oh jadi namanya Han? "Oh anya..anya, mungkin aku tidak sengaja memintanya untuk membawaku kemari," ujarnya berbohong. 'Uh maafkan aku Ceo-ya, aku belum bisa menceritakannya padamu sekarang.' gumamnya.

"Meski begitu, kau tidak boleh sembarangan keluar istana mengingat dirimu adalah calon dayang putra mahkota. Kalau sampai ketahuan kau tidak akan selamat, arasseo?" kata Ceo mengingatkan.

"Ye, gumawo sudah mengingatkanku," ujarnya.

"Cepatlah kembali, sebelum dayang Yeobjong menemukanmu di sini," suruhnya.

"Ah, ye. Kau benar."

***

"Sebenarnya siapa gadis itu? Aku penasaran, aku harus segera menemukannya jika tidak gadis itu bisa mengancam diriku," Yeom terlihat begitu cemas, di lihatnya butiran mutiara yang tengah di genggamnya. Ia pun beranjak dari duduknya dan bergegas segera menuju istana.

"Abeoji, apa yang membuatmu hendak pergi sepagi ini?" Tanya Song Yong Ra pada ayahnya.

"Ada sesuatu yang harus ku selesaikan di istana," jawabnya sembari berjalan. Putrinya pun mengikutinya dari belakang.

"Ah ye abeoji ku mohon berhati-hatilah," harapnya.

Namun baru beberapa langkah ia berjalan, langkahnya pun terhenti. Hal itu membuat putrinya pun ikut menghentikan langkahnya. Yeom memutar arahnya menatap putri semata wayangnya. "Kali ini jangan biarkan putriku untuk pergi kemanapun. Jika ada yang mengijinkannya secara diam-diam aku akan menghukum kalian semua, arasseo?!"

King Emperor of JoseonWhere stories live. Discover now