SUNRISE

202 26 2
                                    

Siang ini hujan deras kembali mengguyur busan dan sekitarnya.
gelap menyelimuti sekelilingnya, membuat enggan setiap orang yang hendak keluar rumah. Hanya beberapa orang yang masih hilir mudik di jalan.
Mungkin ada hal yang harus diselesaikan, hingga rela bermain dengan hujan selebat ini.

sekalipun kota ini selalu diliputi cuaca yabg kurang bersahabat, namun dari sinilah lahir sebuah cerita yang menyimpan sejuta kenangan.
Setiap orang yang pernah berkunjung kesini pasti akan selalu merasa ingin kembali, termasuk aku.

Ini tahun keempat aku menginjakkan kakiku di bandara ini.
Bandara ini tidak sebesar bandara incheon, namun bandara ini sudah bertaraf internasional.

"Sayang, sudah sampai bandara?" tanya Omma melalui telpon genggam.

"sudah Omma, aku baru akan naik taksi, sebeentar lagi sampai rumah" ujarku sambil masuk ke dalam taksi.

"baiklah, hati-hati sayang, Omma sudah memasak makanan kesukaanmu."

"waaahhh.... pasti sangat lezat, aku tak sabar ingin cepat sampai rumah." aku mengusap perutku yang dari tadi memang sudah kelaparan.

"Omma tunggu di rumah"

aku meletakkan ponsel didalam tas setelah percakapan ku dan Omma berakhir.
Aku memandang keluar jendela menyusuri setiap jalan yang membuat memoriku melayang ke masa lalu, saat semua masih terasa begitu lengkap. Masih begitu sempurna.

***

"horeeeeee... Appa pulang!" aku bersorak dan langsung memeluknya.

"Pangeran, tebak apa yg Appa bawa?" tanya Appa sambil membopongku menuju ruang tengah.

"hmm... robot?"

Appa menggeleng

"buku?"

tebakanku masih salah

"lalu apa? biasanya oleh-oleh yang Appa bawa tidak jauh dari itu" ujarku manja

"Appa bawa iniii...." Ujarnya mengeluarkan sebuah bingkisan yang tidak terlalu besar.

"ini apa?" tanyaku penasaran

"Buka saja sayang"..

aku membuka bingkisan itu pelan pelan, dan betapa terkejutnya aku melihat hadiah yg Appa berikan.

"ini sangat bagus, Appa.. Mahkota.."

"kesini, akan Appa pakaikan. Sekarang, Jihoon Appa sudah menjadi seorang pangeran" ujar Appa penuh senyum

"ada yang mendapatkan hadiah dan lupa kepada Omma," kata Omma sambil duduk disebelahku.

"maaf, Omma. Jihoon dapat bingkisan ini." aku menyerahkan mahkota itu

"waaahhh... ini sangat bagus. Lalu mana untukku ?"

"ehm... ini yang special untuk Sang Ratu," Appa mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

sebuah kotak beludru berwarna Hitam, Omma menerima kotak itu dan membukanya

"apa ini berlian Cheol-ah?" Appa menggangguk mantap

"bagaimana Ratu?"

"terima kasih Cheol-ah , cincin ini sangat cantik."
sahut Omma dengan senyuman menghiasi wajahnya.

Appa selalu memperlakukan kami dengan istimewa.
Ia selalu mampu membuat kami merasa seperti di kerajaannya, tempat terbaik untuk kami tinggal.
Semuanya membahagiakan,
hingga badai itu datang, dan menghancurkan segala pertahanan kerajaan Appa..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUNRISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang