I want to see you!

8 4 0
                                    

Hari ini sengaja berangkat kuliah pagi pagi sekali karna tak ingin ikut sarapan pagi bersama ayah disatu meja makan yang sama akhirnya aku memutuskan untuk membawa kotak bekal yang berisi sarapan dan tak lupa membawa botol minum air putih. Rencana nya hari ini abang mau mengantar namun aku nggak enak mau bertanya lebih baik aku berjalan kaki saja ke halte depan komplek yah lumayan sekitar 15 menit lalu menaiki bus sekitar 30 menit dari halte untuk sampai di halte depan kampusku.

Lelah rasanya menahan beban sendirian, namun aku tahu nggak seharusnya terus terusan curhatin beban hidupku ke abang karna aku yakin abang pun pasti memiliki masalah yang tak kalah besar dibanding hidupku. Sambil sedikit menunduk dan menaiki anak tangga kampusku aku tak sengaja bersentuhan bahu dengan seseorang namun ketika aku menoleh ke bawah tak ada siapa siapa dan aku baru sadar bahwa yang kunaiki ini adalah tangga khusus naik bukan yang bisa naik dan turun, entahlah atau hanya perasaanku saja namun aku mampu merasakan hawa sekitarku berubah menjadi dingin. Aku memutuskan ingin ke perpustakaan saja selama 15 menit untuk meminjam buku tentang sastra inggris lalu setelahnya aku kembali ke ruanganku untuk menunggu dosennya datang, ya beginilah anak kuliahan gak peduli apapun kita punya masalah intinya harus masuk dan ngikutin kegiatan bareng dosen.

Selama dosen mengajar aku banyak mendengar dan merasakan seseorang yang tak kasat mata selalu berlalu lalang dihadapanku, berusaha menampakkan diri mereka padahal percuma aku tetap nggak bisa ngelihat mereka yang berusaha banget buat nunjukkin wujud mereka, setelah beberapa jam mata kuliahku usai aku segera pulang dengan jalan kaki, karna harus menghemat uang dari abang uang yang biasa abang berikan bagiku sangatlah cukup namun aku nggak boleh menghabiskannya dengan begitu saja aku menghemat dengan cara menabungnya sedikit lalu ku gunakan untuk membayar ongkos bus untuk berangkat kuliah.

Sesampainya dirumah aku tak melihat siapapun karna yang mereka pikirkan hanyalah kerja kerja dan kerja, tak pernah peduli dengan keadaan anak gadis satu satunya ini. Walaupun tak dapat dipungkiri bahwa ibu tiriku sangat peduli namun aku tahu dibalik itu semua ada keinginan dan kelicikan tersendiri yang ia inginkan, apalagi kalau bukan harta dan tahta ayah yang selama ini membuatnya mabuk akan itu semua. "Faniaa....." Suara itu memanggilku lagi, aku segera berlari menaiki anak tangga karna memang kamarku berada di lantai dua rumah ini, sesampainya aku dikamar aku nggak ngelihat siapapun yang ada hanya kamar yang tadi pagi berantakan sekarang sudah sangat rapi lalu batinku tertegun siapa yang melakukannya sedangkan kamarku dengan keadaan berantakan dan terkunci lalu kuncinya pun kubawa pergi kuliah. Lalu aku memutuskan duduk ditepi jendela kamar yang sudah terbuka hingga matahari masuk kekamarku sambil bergumam kecil suara pintu kamarku terbuka srekkkk.... Lalu aku segera membalikkan badanku dan nihil tak ada siapapun, oh mungkin hanya angin saja yang menyentuhnya lembut lalu aku berpikir keras siapa seseorang yang beberapa hari lalu selalu memanggil namaku? Apakah tetangga ? Entahlah aku sendiri saja bingung dibuatnya. "Siapapun itu kumohon tunjukkan lah dirimu, aku hanya butuh teman disini kau bisa tampakkan dirimu hanya denganku jangan tampakkan dirimu dengan keluarga bahkan abangku" dengan gampangnya air mataku menetes lagi yang membuat mataku tak bisa melihat sekitar dan pandangan ku menjadi blur seketika. Dan kurasakan ada sebuah tangan yang hangat menyentuhku lalu aku menengadahkan kepalaku untuk melihatnya, yap. Dia adalah sesosok perempuan yang selalu memanggilku entah ada tujuan dan maksud apa ia selalu menjagaku ditengah malam yang sunyi namun aku suka keadaan itu begitu nyaman.

"Lihat diriku Fania, aku lah yang setiap malam nya selalu memanggilmu karna aku igin melindungimu dari apapun aku selalu mengikutimu kemanapun kamu pergi seperti tadi pagi dikampusmu, aku tak ingin memberitahumu siapa diriku aku ingin kau hanya cukup tau bagaimana diriku aku adalah teman masa kecilmu Fania, sekarang janganlah bersedih kamu bisa pakai gelang ini aku selalu berada disitu Fania sampai kapanpun". Kemudian ia lalu pergi menjauh terus menjauh dan setelah itu ia hilang entah kemana.

Aku berpikir bahwa ia malam ini akan datang lagi kepadaku, tak apa ia tak menunjukkan lagi wujud wanita cantiknya padaku setidaknya ia akan selalu menemaniku dimana dan kapanpun.





Please don't be silent reader yapp sorry bngt ceritanya anti klimaks atau tanggung, karna emang sengaja biar penasaran.
Dan jangan lupa kasih bintang dan comment yawww...😂😂😘😘

I Can Hear You!Where stories live. Discover now