Extra chapter (bagian 1)

17.6K 884 36
                                    

Prilly mengerjapkan matanya. Saat hendak bangun dari tidurannya, Prilly merasakan sesuatu yang menahan tubuhnya. Lantas Prilly menoleh ke samping dan mendapati Ali yang masih tertidur dengan posisi memeluknya.

Prilly melihat dada telanjang Ali, kemudian mengangkat selimut yang menutupi tubuh keduanya dan langsung menutupnya kembali dengan wajah memerah.

"Duh, baju gue kemana ya?" gumam Prilly mengedarkan pandangannya ke sekitar.

Tak lama Prilly merasakan sebuah benda kenyal menempel pada pipi chubby-nya. Prilly menoleh pada Ali yang sudah membuka matanya dan tersenyum ke arah Prilly.

"Morning istri jelekku," sapa Ali dengan suara serak khas bangun tidur.

"Morning too yang lebih jelek," Prilly balas mencibir membuat Ali terkekeh dan mempererat pelukannya.

"Eh, Li ini udah jam berapa 'sih?" tanya Prilly.

"Nggak tahu, yang. Gue 'kan baru bangun." Jawab Ali.

"Ya udah, lepasin dulu! Gue mau ke bawah. Kayaknya ini udah siang deh." Ujar Prilly yang hendak bangkit dari tidurnya. Namun, Ali menahannya.

"Tunggu di sini! Gue tahu kalau jalan, pasti lo bakalan kesakitan karena semalam," Prilly yang awalnya bingung langsung mengerti arah pembicaraan Ali. Tangan mungilnya terangkat memukul lengan pria itu.

Ali hanya tersenyum dan beranjak dari tidurannya dengan santainya. Bahkan sudah tak memperdulikan Prilly yang langsung mengalihkan pandangannya dari pria itu bangun dari tidurnya. Apa pria itu tidak sadar jika sekarang tubuhnya polos tanpa sehelai kain pun? Dasar suami tengil. Prilly ingin sekali melempar Ali dengan lampu tidur yang ada di atas nakasnya.

Prilly merasakan tubuhnya melayang seketika saat Ali tiba-tiba menggendongnya dengan selimut yang masih menutupi tubuhnya. Pria itu sudah mengenakan kous oblong putih dan celana pendeknya semalam.

"Mau ngapain?" tanya Prilly.

"Kamar mandi. Sebelum ke bawah lo harus mandi dulu! Nanti setelah itu gue yang mandi. Atau lo maunya kita mandi bareng?" Ali menaik turunkan alisnya menggodai Prilly. Prilly mendelik kesal. Ali merebahkan tubuh mungil Prilly ke dalam bathup.

"Nggak. Udah sana!" Prilly memekik dan mendorong tubuh Ali. Ali tertawa membahana dan langsung keluar dari kamar mandi setelah kembali berhasil menggodai istri mungil dan cantiknya itu.

***

Saat ini hubungan pernikahan Ali dan Prilly sudah memasukki 3 bulan lamanya. Sejak seminggu mereka melangsungkan pernikahan, Ali langsung membawa Prilly tinggal di rumah megah hasil dari kerja keras Ali sendiri.

"Kenapa lagi, yang?" Ali menghampiri Prilly yang berlari ke wastafel dan mual-mual. Rasanya Prilly ingin memuntahkan yang ada di dalam perutnya, namun tertahan.

"Mual," jawab Prilly lemah. Ali memijat tengkuk Prilly dan mengikat rambut panjang Prilly.

"Kan udah aku bilang istirahat. Bandel 'sih," ucap Ali mencibir.

"Pasti karena efek hamil terus kecapean deh," tambah Ali kembali. Prilly mendelik pada Ali.

"Kok nyalahin aku 'sih? Seharusnya ini udah jadi tanggung jawab kamu. Kamu 'kan yang udah perkosa aku sampai nanam benih di sini." Prilly menggerutu sembari berjalan lemas menuju kamarnya.

Ya, saat ini Prilly sedang hamil. Prilly sudah mengandung hampir selama 2 bulan. Dan sejak saat Prilly hamil, Ali meminta Prilly untuk mengganti kosakata keduanya. Selain karena mereka yang sudah menjadi suami-istri, Ali juga tak enak dengan kedua orangtua Prilly dan juga Mamanya saat mereka berkumpul sekedar bertemu kangen dengan dirinya dan Prilly. Prilly menyetujuinya pada saat itu, lagipula Prilly tak mau menjadi istri durhaka pada suami. Walaupun jika sedang merasa kesal, kata lo-gue masih sering terlontar dari mulut Prilly.

Crazy Couple (END) Re-postTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang