"Tidak apa-apa fathan kami mengerti, gretha baru saja melakukan perjalanan jauh dan kegitan lainnya pasti dia sangat kelelahan dan wajar dia butuh waktu istirahat yang cukup bukan" melinda mencoba menenangkan fathan yang sangat kelihatan menahan marah atas perbuatan gretha

"Tapi tetap saja aku tidak enak tante karna aku yang mengundang kalian ke acara makan malam ini"

"Fathan bisakah aku minta alamat gretha" ucap andrew tiba-tiba yang membuat melinda tersenyum penuh arti kearah putranya kini sudah mulai frontal menunjukkan ketertarikan kepada wanita yang akan jadi calon menantu nya itu.

"Tentu" balas fathan.

°
°
°
°

Andrew memukul setir mobilnya dengan kesal bagaimana tidak saat fathan memberikan alamat gretha dengan tampang bloon andrew membaca alamat itu, dan faktanya ternyata gretha tinggal di gedung yang sama dengannya, ahhhh kenapa andrew tidak mengetahui masalah ini juga. Setiba di besmen apartemen dengan langkah lebar andrew berjalan ke kamar apartemen yang di beritahu fathan yang tepatnya satu lantai dari tempat tinggalnya.

Andrew sudah berdiri tepat di depan pintu yang dia ketahui adalah milik gretha tapi ntah kenapa andrew menjadi ragu untuk menemui gretha, fikiran yang mengenai gretha tidak akan menerima kehadiran dirinya atau gretha mengacuhkan dirinya seperti tempo hari, dengan fikiran seperti itu andrew hanya diam didepan pintu tampa dia ketahui pintu didepannya terbuka dan menampakkan seorang wanita yang sedang menatap bingung dirinya

"Kau mencari siapa tuan" suara wanita itu membuat andrew keluar dari lamunannya dan menatap wanita yang kini juga sedang menatapnya

"Ohh astaga kau andrew avendra bukan" andrew melihat wanita itu membulatkan matanya dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya

"Apa gretha ada didalam"
Tanya andrew tanpa peduli dengan keterkejutan wanita yang ada di depannya, jenny hanya menggangguk sebagai jawaban atas pertanyaan andrew karna dirinya masih sedikit terkejut

"Apa kau ingin masuk" mendengar ajakan wanita didepannya dengan sigap andrew melangkahkan kakinya masuk dan meninggalkan jenny didepan pintu, andrew memutarkan pandangannya keseluruh ruangan tapi dia tidak melihat gretha dimana pun

"Gretha dia ada di kamar, apa kau ingin aku membangunkannya?" andrew kembali fokus dengan wanita kini yang sedang berjalan kearah nya

"Tidak perlu aku bisa menunggunya sampai dia bangun, oh ya kita belum berkenalan, andrew avendra" andrew mengulurkan tangannya dan di sambut oleh jenny dengan senyum di bibirnya

"Aku jenny joan, sahabat dan sekaligus manager gretha, aku tidak menyangka bisa bertemu langsung dengan pengusaha sukses sepertimu, kau jauh lebih tampan dari gambarmu di majalah bisnis yang aku lihat" jenny tersenyum malu mengatakan kalimat terakhirnya, tapi memang benar andrew adalah salah satu pria idaman wanita dengan tubuh yang tinggi dan bahu yang bidang serta rahang yang tegas menambah ketampanannya, sangat beruntung sekali gretha bisa mendapatkan pria seperti ini

"Apa kau ingin keluar" tanya andrew yang melihat jenny yang menyandang tasnya

"Ahh iya, aku ada urusan diluar, apa kau tidak apa-apa menunggu disini sendiri" jelas jenny merasa tidak enak hati meninggalkan tamu seorang diri

"Kau pergi saja, aku akan menunggunya ada hal yang ingin aku bicarakan kepadanya" jenny pun berpamit dan meninggalkan andrew.

setelah kepergian jenny kini yang Andrew lakukan adalah memperhatikan setiap sudut ruangan di apartemen gretha, banyak mendali penghargaan yang tersusun di dalam lemari dan rata-rata ajang modeling, dan beberapa figura yang menampakkan gretha yang sedang tertawa bahagia, sangat cantik gumam andrew melihat foto gretha yang tertawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Groundhog Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang