PutFir

828 34 57
                                    

Fira Pov

"Hmmmphhh....Put..ri.. ini bahaya loh" ucapku panik sambil menggigit bibir karena mencoba menahan mati-matian rintihanku yang dapat keluar keras.

CLICK

Suara tombol kursi depan mobil yang turun, sehingga diriku kini menjadi tiduran terlentang diatas tindihan Putri.

"Biar ekstrim Fir, mendesahlah"

"Ahhhhh..... Put....." tak bisa kutahan lagi desahanku saat leherku dicumbu olehnya.

"Hmmmpphh...Fir, kamu yang tercantik, putih banget Fir muach..."

"Engh......Sayang..." Aku menggigit bibir saat lidah nakal Putri membasahi leherku. Beberapa kecupan sudah mendarat beberapa kali di sekitar leherku. Tangan jahilnya sudah menggerayangi setiap inci tubuhku dengan gemas.

Kali pertama aku melakukan percintaan di publik dan di dalam mobil Putri yang terparkir entah dimana, tetapi yang jelas sangat jauh dari keramaian.

"Put...aku takut ahhhh..." desahku lagi masih mencoba kutahan di dalam mulutku.

Putri mengangkat wajahnya dan menatapku dengan senyuman lebarnya. Tangannya mengusap rambut pelipisku dengan lembut, "Tenang aja mba pee yang cantiknya kurang ajar"

Aku langsung memukul mulutnya, "Nyebelin" dia hanya terkekeh saja.

"Aman kok, atau mau pindah ke belakang aja sayang?" tanya Putri.

"Hmm... pindah ke belakang mana Put?"

"Belakang bagasi Fir"

"Wkwkwkwkw" aku tertawa puas melihat mata Putri yang memutar.

"Untung bidadari yang nyebelin kaya gini cuma ada satu di dunia"

"Kalo misal ada dua gimana?"

"Ya....aku pacarin lah?"

"Yo kita pulang sekarang!" kutinggikan suaraku karena ucapan menyebalkan dari Putri. Tapi dengan gerakan cepat. Putri langsung melumat bibirku lagi. Membuat libidoku kembali meninggi dan tubuhku menegang.

Ciuman singkat dari Putri pun terlepas, "Becanda sayang, main ya Fir?" terlihat mulut Putri yang mengerucut dan alis Putri yang naik-turun menggodaku.

Aku memutar bola mataku untuk berpikir, "Hmm...main apa sih?" tanyaku iseng.

"Main tindih badan" jawabnya.

"Ini kamu gak ngerasain lagi nindih aku?"

"Tapi aku maunya di tindih kamu Fira dari belakang"

Aku menggeleng-gelengkan kepala, "Aneh-aneh aja kamu Put, aku berat loh"

"Berat apanya? Diameter pipi? Kalo itu fakta wkwkwkwk" tawa Putri menyebalkan. Aku langsung menarik hidungnya sedikit keras, "Aduh-aduh ampun" katanya hingga hidungnya benar-benar memerah, "Yaudah yuk ahh Fir"

Aku mengangkat kedua bahuku, "Bukain" ucapku manja dengan kerlingan mata dan gembungan pipi.

"Kelar hidup gue kayanya neh liat pipi gembung" ucap Putri seraya mencubit kedua pipiku dengan gemas .

Tanpa menunggu lama. Putri melepaskan satu persatu kancing kemeja biru langit dengan corak bunga putih yang kukenakan. Di dominasi ia kembali melumat bibirku mesra.

Aku melingkarkan tanganku di tengkuk leher Putri sambil memejamkan mata. Lidah Putri mencoba menyusup masuk kedalam rongga mulutku. Dengan senang hati aku membuka mulutku dan membiarkan lidahnya saling melilit dengan lidahku. Saliva sudah bertukar seiring tangan Putri yang mencoba melepaskan pengait bra putih yang kukenakan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 12, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HukumanWhere stories live. Discover now