Part 1

79 8 10
                                    

~Lost Piece~

"Bukan karena aku tak ingin, hanya saja ... aku takut. Takut kejadian itu akan terulang kembali..."

--Part 1--

Cicit burung terdengar merdu pagi ini. Sang surya telah menduduki singgasananya. Cahayanya menyusup ke celah-celah lubang kamar seorang gadis yang masih terbungkus selimut biru kesayangannya.

"Eungh!" gadis itu menggeliat. Matanya perlahan terbuka. Ia melirik jam yang ada di meja kecil samping tempat tidurnya.

Pukul 07:30!

"Ah~ masih terlalu pagi untuk bangun." ucapnya. Gadis itu kemudian memejamkan matanya lagi. Tapi sepertinya hari liburnya tidak akan berjalan dengan baik.

"Alice! Cepat bangun! Sudah jam berapa ini, heh?!" sang ibu menarik selimut yang masih menyelimuti tubuh gadis itu.

"ALICE!"

"Iya, iya, aku sudah bangun!" gadis itu terduduk dengan mata tertutup.

"Astaga! Gadis macam apa yang masih tidur di jam yang hampir menunjukkan pukul delapan, heh?"

Alice menggaruk kepalanya. "Ini masih pukul 07:30, ibu."

"Han Se di bawah, dia bilang ingin mengajakmu keluar agar otakmu tidak beku."

"Hoam!" Alice menutup mulutnya dengan tangan kanannya. "Lima belas menit lagi. Bilang padanya aku akan turun dalam lima belas menit." ucapnya santai masih dengan mata tertutup.

Sang ibu menggeleng. "Itu terlalu lama! Dia menunggumu sudah tiga puluh menit yang lalu, kau tidak tahu kan?! Bersiap-siaplah dalam waktu lima menit. Di mulai dari sekarang!"

Seketika matanya terbuka lebar. "Apa? Lim ... lima menit? Ibu, itu tidak cukup untuk ..."

"Waktu terus berjalan."

"Argh!" dengan cepat gadis itu turun dari tempat tidurnya, mengambil handuknya secepat kilat dan masuk ke kamar mandinya.

Jenny Park -ibu Alice- tersenyum dan menggeleng melihat tingkah laku sang anak.

***

"Huh huh huh! Tepat lima menit kan?" Jenny dan Han Se menoleh ke arah Alice saat gadis itu berdiri tepat di hadapan keduanya.

Jenny melirik ke arah jam dinding.

"Coba kau lihat jam berapa sekarang?"

Alice membulatkan matanya saat jarum panjang tepat berhenti di angka dua belas.

"Apa? Jadi, aku bersiap-siap selama tiga puluh menit? Tidak mungkin! Jelas-jelas aku sudah mempercepat semuanya, tapi ..."

"Ibu bilang lima menit, kau bilang lima belas menit, tapi kenyataanya? Tiga puluh menit! Kau membuat pria tampan ini menunggumu dengan sangat lama!"

Alice menggaruk tengkuknya. "Maaf ..."

Han Se tersenyum. "Tidak masalah."

"Oh ya, bibi, aku--"

"Apa? Bibi? Kau seperti memanggil orang lain saja!"

"Tapi ... bukankah selama ini aku memanggil--"

"No no no! Mulai hari ini kau panggil aku ibu, ok?"

"Baiklah, ibu. Aku mengajak Alice pergi keluar tidak masalah kan?"

"Tentu saja! Bawa saja dia kapan pun kau mau." Jenny berucap seraya tersenyum manis.

"Ibu! Apa maksudnya 'kapan pun kau mau'?!"

"Kau setiap hari selalu berada di rumah jika Han Se tidak mengajakmu keluar. Ibu bosan melihat wajahmu itu. Apa tidak ada pria yang menyukaimu kecuali, Han Se?"

Lost Pieces [ FIN ✔ ]Where stories live. Discover now