Pembuka

1.8K 147 53
                                    

Mei Terumi, adalah anomali dalam dunia Yakuza. Ia seorang loyalis Yakuza meski ada darah Triad dalam nadinya. Dia cantik, berkelas, tangkas, dan ikon wanita independen sejati. Ibarat kata ia adalah seekor macan tangguh. Femme fatale yang membuat bajingan sekelas Madara harus menahan gairahnya ketika sang wanita hanya duduk menyilangkan kaki.

***

Sebutlah ia Madara, lelaki Uchiha pertama sukses yang masuk dunia politik. Kariernya mentereng bahkan ia adalah kandidat calon perdana mentri di umurnya yang ke empat puluh. Tipe naga, yang begitu angker sekaligus berwibawa.

Tapi jangan lupa, Madara adalah seorang Uchiha, yang semuanya berengsek sekaligus mempesona, lelaki dengan libido tinggi yang sangat pemilih terhadap perempuan yang akan ia tiduri.

***

Keduanya tak bisa bersatu, jelas, mereka berbeda jalan. Tapi pikiran taktis Uchiha tentu tak bisa diremehkan. Manipulasi bukan hal yang mustahil bagi mereka.

Keduanya adalah dua simbol kekuasaan dan juga kebebasan.

Apa jadinya jika kedua dominan dikawinkan dalam sebuah lingkaran bernama perkawinan. Mungkin chaos. Atau lebih parah dari itu, NERAKA


***

"Bajingan kau Uchiha!" Mei meraung, jelas marah terhadap lelaki yang tengah memberinya seringai sexy di pagi hari.

"Oh, bukan begitu cara menyambut suami di pagi hari, sayangku. Apakah kau perlu kuikat lagi dengan gesper di ranjang, lalu merobek lagi gaun yang kau kenakan. Ugh... mendengar kau mendesah dan menjerit nikmat membuatku bold—"

"Brengsek! Hanya pecundang yang meracuni orang lain dan memaksa mereka untuk menikah ketika tidak sadar!"

"Ugh," Madara mencebik, seolah terluka terhadap ucapan Mei Terumi. "Nampaknya perkataanmu di saat sadar dan fly berbeda. Maka dari itu—" mata Madara berkilat, tangannya yang kekar meraih pergelangan tangan istrinya, sedangkan tangan yang bebas meraih sabuk kulit yang berada di bawah nakas, dengan gerakan cepat mengunci pergerakan sang istri.

Namun si Lady tak tinggal diam, tangan yang satunya meraih rambut kusut Madara dan menjambaknya.

Madara murka, tak ada satupun yang berani padanya. Apalagi menjambak rambutnya. Tapi anehnya libidonya justru mencuat. Madara berhasil mengunci satu tangan wanita itu, lalu ledua tangannya melepaskan jemari sang Lady dengan satu sentakan.

Mei terengah, tapi matanya berkilat puas, dan senyumnya mengembang angkuh, culas, manipulatif. "Astalaviesta babe—" ucapnya seduktif, tak lama kemudian Madara merasa tubuhnya limbung, perutnya nyeri dan tubuhnya berguling terjatuh di lantai marmer.

"Fuck!" Madara mengumpat. Kepalanya berdarah karena terantuk sudut meja kopi stenlis yang dia gadang-gadang sebagai benda terbaik di kamar president suite itu.

Mei Terumi tertawa, tawa yang ringan, renyah, dan di mata Madara saat itu sang Lady justru sangat cantik.

Lucu sekali, pagi-pagi ia sudah sarapan tendangan maut istrinya alih-alih satu sesi panas morning sex. Tapi rambut masai istrinya, dan satu setelan dalaman La Perla, dan istrinya yang berdiri dengan tegak setelah berhasil meloloskan diri dari jeratan melihatnya dengan pandangan menantang. Satu alis cambuknya naik sebelah, bibirnya yang merah darah tersenyum miring.

Satu tangannya memegang scarf. "Ugh, Madara-kun." Katanya sambil mendesah. Matanya berkilat senang, "kau ingin ku rawat?"

Provokatif benar bibir wanita ini? Belum pernah diikat dan dicambuk ya?

Atau dia minta digigit dan dijambak agar puas?

Oh, aku lupa memberi kalian informasi. Madara dan Mei adalah dominan dalam BDSM.

Jadi, siapkanlah diri kalian.

***tsuzuku***

a/n

Proyek ini di akan dianjutkan setelah WEDDING HELL (SASUHINA) rampung. Perkiraan adalah awal april.

Sankyuuu—

WEDDING HELL IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang