Sesuatu yang tidak terduga.

1K 99 3
                                    

Uchiha Corp disinyalir dipimpin oleh Uchiha Sasuke diusia nya yang masih dua puluh dua tahun, telah berkembang dan membuka banyak cabang, termasuk di Konoha. Fugaku mengaku ingin menikmati masa tua, ia ingin meluangkan waktu bersama istri tercinta, tak lupa mengawasi kinerja kedua putranya. Sejujurnya Fugaku tak mempermasalahkan perjodohan yang diusulkan Jiraiya, namun baginya terlalu cepat terlebih untuk Sasuke yang sangat tertutup. Itachi? Jangan mengharapkan anak sulungnya, orientasi sexual Itachi sudah menyimpang sejak jaman SMA. Untungnya lelaki dengan tanda lahir seperti keriput itu mau membantunya menjalankan perusahaan. Tapi, tidak ada yang tahu alasan mengapa Sasuke meninggalkan Suna dan memilih mengunjungi perpustakaan kota yang beberapa hari lalu diresmkian.

"Apa jatuh cinta pada pandangan pertama itu ada?" tanya Sasuke memainkan cangkir porselen berisikan cairan hitam berkafein. Suigetsu selaku tangan kanannya, orang kepercayaan Uchiha Sasuke, mengorek dalam-dalam telinganya mendengar penuturan tidak masuk akal terlontar begitu saja dari bibir bossnya.

"Sasuke, apa kau baik-baik saja? Kau bertemu dengan orang aneh tadi?" Suigetsu bertanya balik, raut wajahnya mendadak khawatir. Ini Uchiha Sasuke, orang yang dikenal berhati baja, dingin dan memiliki banyak julukan seperti 'Kulkas Berjalan' dulu. Sedangkan Sasuke tak berhenti mengulas senyum tolol, seperti bukan dirinya saja.

"Orang aneh? Bukan, bukan. Lebih tepatnya, gadis aneh" jawab Sasuke sedikit menyeringai. Ia melepaskan cincin perak yang sedari tadi melingkar di jari manis kirinya. Suigetsu menghela nafas panjang.

"Ide mu sangat membantu. Terima kasih." lanjutnya memainkan cincin tersebut, dan memberikan nya pada Suigetsu. Taktik lama untuk menghindari tatapan genit dari para wanita, sialnya, itu juga berpengaruh pada Naruto, ingat chapter lalu? Suigetsu menggeleng pasrah, boss nya memang unik, bisa-bisanya berakting selayaknya pria yang telah bertunangan. Lagipula cincin itu miliknya. Milik mantan kekasihnya, sebagai tambahan info tragis.

"Dasar, bagaimana bila orang yang kau suka salah paham dan mengira kau sudah bertunangan, Sas?" tak mendapat respon berarti dari yang bersangkutan, Suigetsu memilih menyibukkan diri mengurusi laporan yang harus diserahkan lusa. Sasuke, pria mapan nan tampan, kaya dengan seluruh aset perusahaan, kini tidak berbeda jauh dengan remaja labil yang tengah memikirkan pujaan hati.

'Kita akan bertemu lagi, dobe. Tidak. Kita harus bertemu secepatnya' batin Sasuke senang.

.

.

.

"Sudah ku bilang jangan berlagak, Namikaze!" Naruto menjalani hari-hari seperti biasanya, geng Karin akan menghadangnya di gerbang depan, lalu menggiringnya menuju halaman belakang sekolah dan mungkin memberi pelajaran untuknya. Ya, pelajaran fisik berupa kekerasan dan sedikit (catat : banyak) caci maki tertuju untuknya. Naruto bosan? Yup, dengan garis bawah dan font bercetak tebal, ia sangat muak mendengar cemoohan sama tiap harinya. Apa Karin tidak memiliki kamus untuk menggunakan umpatan secara bervariasi?.

"Jangan mentang-mentang Uchiha memberi mu beasiswa kau jadi sombong! Cuih! Pecundang!" seru Yugito meludahi wajah Naruto, tentu saja di elak dengan baik. Karin menatap Naruto penuh kebencian, bukannya apa, seolah wajah gadis itu mengingatkannya akan sosok familiar. Ayahnya pernah menceritakan kisah lama tentang gadis bodoh yang rela meninggalkan rumah dan harta demi seorang lelaki, dan lelaki itu memiliki ciri khas hampir sama dengan Naruto. Karin tahu, ayahnya sangat membenci sosok lelaki tersebut, itulah mengapa ia ikut membenci Naruto yang mempunyai paras nyaris sama.

"Ayolah, Karin. Bisa dipercepat? Sebentar lagi masuk, kau tidak mau reputasi mu sebagai keturunan Uzumaki tercoreng karena terlambat, bukan?" sahut Naruto santai, dia melepaskan cengkraman Yugito dan mengarahkan pandangan nya pada Ino yang asik menyumpal kedua telinganya dengan headset. Naruto tak pernah memprotes sahabat baiknya masuk ke dalam kelompok Karin, ia tahu ada alasan dibalik itu.

Library is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang