D U A P U L U H D U A

1.5K 229 31
                                    

Kyuhyun tersenyum saat sang netra mendapati punggung semampai Seohyun yang baru keluar dari ruang latihan.

Dengan langkah lebih dipercepat, pemuda itu berusaha mempersempit jarak. Ketika sudah berada dalam jangkauan, tangannya terulur memeluk leher Seohyun. Menarik gadis itu mendekat hingga lengan ramping sang sahabat membentur lirih sebagian sisi tubuhnya.

"Selamat malam, Nona."

"Astaga! Cho Kyuhyun! Kau ingin jantungku bermasalah?" Seohyun menyeru lantang saat pergerakan pria itu berhasil membuatnya terkejut. Sedangkan Kyuhyun hanya terkekeh dan tanpa rasa bersalah, menggiring Seohyun untuk berlalu menelusuri koridor-koridor bangunan menuju pintu keluar.

Jangan bayangkan kecanggungan mereka akan terus berlanjut hingga waktu lama. Karena nyatanya, satu minggu setelah Seohyun merawat Kyuhyun, semua kembali normal. Saling ricuh, adu mulut, hingga perang argumen.

Seohyun berusaha bebas dari rengkuhan Kyuhyun. Namun pria itu semakin mempererat dekapannya di leher Seohyun.

"Aku tidak bisa benapas!" Seohyun meronta ingin dilepaskan. Tetapi Kyuhyun tetap abai, sehingga membuat gadis itu segera menggerakkan tangan kiri menyikut perut sahabatnya kuat-kuat.

Otomatis Kyuhyun itu mengaduh. Belitan tangannya pun mengurai.

"Sakit Seohyun!"

"Siapa suruh susah dibilangi," bela Seohyun kesal.

"Kuantar pulang?"

"Tidak, terimakasih."

"Akan aku traktir es krim tomat kesukaanmu. Tidak ada batasan." Kyuhyun memberi tawaran, membuat pancaran mata Seohyun berubah tertarik. Dia sudah lama tidak membeli es krim tomat.

"Apa yang kau inginkan?" Seohyun mengajukan kompensasi, karena tidak mungkin Kyuhyun mentraktirnya tanpa ada udang dibalik batu.

Sedangkan Kyuhyun sendiri semakin memperlihatkan raut senangnya.

"Nanti aku pikirkan. Kajja."

***

Seohyun sudah siap sedia dengan lima mangkuk berukuran sedang ice cream di atas meja. Matanya menyorot penuh binar dengan kedua tangan menggenggam di depan dada. Bersiap berdoa sebelum benar-benar menyantapnya.

Sedangkan Kyuhyun yang melihat itu semua tidak banyak bertingkah. Memilih menyesap kopi cappucino yang ia pesan.

"Apa yang kau inginkan?"

"Aku mau menagih janji."

Seohyun menyatukan alisnya. Gadis itu bingung dan mencoba mengingat. Janji yang mana yang dimaksud Kyuhyun.

"Yang mana?"

Kyuhyun berdecak. Seohyun tidak langsung tanggap membuat pria itu berpikir bahwa sahabatnya sudah melupakan janji mereka.

"Aku bukannya lupa dengan janji yang sudah pernah aku buat. Tapi janji denganmu sangat banyak. Yang mana?"

"Yang kau ucapkan di hari aku debut."

Seohyun terdiam sebentar. Berkelana dalam memorinya. Sebelum berucap ragu. "Bernyanyi bersama?"

Kyuhyun tersenyum. Kemudian mengangguk.

"Bagaimana caranya?"

"Aku baru saja mendapat tawaran penampilan untuk konser SM Town. Satu lagu featuring idol perempuan. Dan firasatku, dia akan dipilih dari grupmu, karena waktu debut kita yang tidak beda jauh."

Seohyun masih mencoba mencerna, namun belum menemukan maksud Kyuhyun. "Berarti belum tentu denganku, kan?"

"Untuk sekarang memang belum. Tapi, saat kau ditunjuk nanti, kau harus langsung setuju."

[BEFORE] MY LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang