Beautiful Destiny - chapter 9

7.6K 429 10
                                    

Hujan rintik-rintik mulai membasahi sekitar mereka. Andrew perlahan mengajak Jenna kembali ke mobil. Jenna masih menahan isakannya namun jauh di lubuk hatinya dia merasa lega. Luar biasa lega. Andaikan dari dulu dia menuruti perkataan mamanya untuk mencoba memaafkan papa mungkin dia tidak akan mengalami trauma sedemikian lamanya.

"Kedinginan?" Tanya Andrew,

Jenna menggelengkan kepalanya. Mereka masih di parkiran. Hujan turus cukup deras sehingga Andrew memutuskan menunggu sampai hujannya agak reda.

"Bagaimana perasaanmu?"

Lanjut Andrew lagi. Suara Miley Cyrus menyanyikan Wrecking Ball sayup-sayup terdengar dari perangkat audio mobil.

"Baik..aku lega.."

Jenna memberanikan diri menatap Andrew. Pria itu tersenyum padanya.

"Aku sudah bilang, kau harus mencoba menghadapi ketakutanmu. Bukan bersembunyi di baliknya.."

"Aku benci kau benar.."

Ujar Jenna. Andrew tertawa mendengar kata-katanya.

Hujan semakin deras di luar sana. "Apakah kau pernah jatuh cinta?"

Andrew menoleh pada Jenna saat mendengar wanita itu bicara.

"Aku? Tentu saja pernah.." Andrew tersenyum sombong, membuat Jenna mendengus. "Kau belum pernah?"

Jenna menggelengkan kepalanya, "Aku merasa asing dengan segala emosi berbentuk cinta. Yang sepaket dengannya selalu menyiksa, seperti kerinduan, kecemburuan.."

"Tidak juga..sudah ada yang pernah bilang padamu kalau jatuh cinta adalah surganya dunia. Itu karena saat jatuh cinta, kau tidak mampu lagi membedakan baik atau buruk. Semuanya terasa indah di matamu. Terasa sempurna. Semuanya seperti terletak tepat pada tempatnya."

Andrew menarik nafas dan menoleh pada Jenna menemukan bahwa wanita manis itu sedang menatapnya tak percaya.

"Apa?" Tanya Andrew.

"Kau bisa menjadi begitu manis, namun juga terkadang menyebalkan.."

Andrew terkekeh."Itulah kenapa banyak wanita yang berusaha membuatku jatuh cinta padanya.."

"Cih! Kegeeran..!"

Jenna mendengus kesal.

Andrew tertawa lagi. "Kau benar-benar wanita keras kepala, jutek dan pemarah. Aku akan kagum pada pria yang berhasil mengendalikanmu, Jen.."

"Hoo..akan kucari satu, drew. Kurasa tak akan sulit.." Jenna mengembangkan senyumnya.

Hujan mulai reda, Andrew menjalankan mobilnya keluar dari arena pemakaman. Jenna menikmati pemandangan kota jogja. Dia sebenarnya selalu jatuh cinta pada kota ini. Dan setelah apa yang tadi di lakukan di makam ayahnya, Jenna merasa yakin untuk kembali ke kota ini secepatnya.

Beautiful DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang