Secarik Surat dan Musik

206 1 0
                                    

Prolog :

             Haii, aku Valerie, panggil aku sesuka kalian aja (tapi yang agak keren ya..). tapi orang-orang di sekitarku memanggilku Valen. Aku lahir pada tanggal 14 Februari, tepatnya pada hari Valentine dan dimana salju masih menutupi tanah di sekitar rumahku.

Aku lahir dari seorang ibu yang baik (banget),pengertian, pemaaaf, dan pemurah. Ayahku pandai dan sukses, dan mereka pandai memainkan alat music apapun, rasanya aku tak kekurangan apapun saat aku tinggal bersama mereka, mereka mencintai aku, mengasihi aku, dan mendidikku sehingga aku dapat seperti ini sekaang, begitupun rasaku pada mereka, cinta, kasih sayang yang aku terima sama dengan yang aku berikan kembali pada meraka.

            Orang tuaku pandai memainkan alat music hampir setiap alat music mereka bisa, tapi tetap saja mereka mempunyai alat music favorit. Orang tuaku juga mengajari aku berbagai alat musik, tapi alat music yang paling aku sukai ialah biola, karena dulu kita sering memainkan gitar, biola dan vianika bersama, ayahku bermain gitar, aku biola, dan ibu bermain vianika karena itulah alat music favorit kami masing-masing. Di malam minggu, kami kadang berduet menyanyikan lagu ‘edelweiss’ bersama-sama dengan penuh riang suka cita.

            Selain gemar menyanyi dan memainkan alat musik aku juga memiliki jiwa petualang aku gemar sekali berkeliling ke hutan-hutan/desa-desa di kota ini. Memang hidup aku tak sebagus banyanganku dulu tapi aku tetap bangga dan berusaha tegar, terhadap diriku sendiri karena dapat mandiri dan dapat hidup tanpa ketergantungan terhadap orang lain.

Aku yang sebenarnya adalah seorang gadis yang penuh ambisi tinggi dalam hal bermain computer/game mengasyikan lainya selain di computer/laptop, baik di PSP, PS, Tendo, dll. (hah?!) dan penuh cita-cita (walau sifat itu sempat hilang karna – (pasti nanti kau juga akan tau)), aku juga sangat periang dan aku juga dapat disebut penuh dengan kasih dan sayang terhadap siapapun, dimanapun, kapanpun, jika aku dapat membantu mereka.

Aku bercita-cita ingin menjadi penyanyi sekaligus pendaki gunung dan tebing/ petualang, entah sejak kapan aku menginginkan cita-cita (aneh) itu, tapi aku yakin aku sendiri yang menginginkannya jadi aku sendiri harus bisa mencapai cita-cita tersebut.

Aku tinggal di desa yang damai dan tentram, tapi akhirnya aku lebih memilih tinggal bersama pemuda (nanti juga kau pasti akan mengetahuinya) yang mencintai aku dan aku juga mencintainya. Pemuda itu tinggal di suatu desa kecil di bagian kotaku. Aku mengenalnya saat aku berpetualang mengelilingi sebagian kecil dari dunia, yaitu : kota dimana aku pernah menetap dan tinggal, dimana aku dilahirkan dan dibesarkan oleh kedua tangan ibu dan ayahku.

Secarik Surat dan MusikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang