Chapter 4

2K 218 1
                                    

Pelajaran transfigurasi hari ini kacau sekali. Jelas sekali kacau karena pelajaran hari ini slytherin dan gryffindor digabung. Tentu saja kacau sekali. Siapa pun baik yang waras maupun tidak waras pasti mengetahui dengan jelas pertikaian abadi antara ular dan singa tersebut.

Hari ini mereka akan belajar bagaimana cara mentrasfigurasikan benda menjadi hewan. Hal ini tentu saja membutuhkan konsentrasi agar berhasil. Pada awalnya, semuanya berjalan lancar sampai..

Ya, sampai ferret slytherin itu a.k.a Draco Malfoy membuat masalah dengan sengaja mengubah Ron menjadi keledai abu abu. Hal ini juga diperburuk oleh suara tawa berandalan berandalan slytherin itu. Sementara para slytherin tertawa, para gryffindor bersikap defensif mengacungkan tongkat mereka. Mereka tetap dalam posisi tersebut sampai Mrs Mcgonagall berteriak dan memberi mereka semua tugas menulis sepanjang lima perkamen mengenai pelajaran hari itu.

"Kurang ajar sekali mereka,"ucap Ron kesal. "Sudahlah Ron tidak usah ditanggapi lagi. Mereka kan seperti itu dari sana nya,"ucap Hermione tidak mau ambil pusing.

"Jadi kau mau membiarkan saja mereka melakukan hal seperti itu kepadaku?"ujar Ron berapi api. "Sudahlah Ron. Dengarkan saja Hermione. Kau tidak tahu kan betapa mengesalkan nya mendengarkan ocehan mu sepanjang perjalanan kita,"ujar Harry mulai kesal.

"Masih kesal eh weasel? Dimana ekormu yang panjang itu? Kau tidak melupakannya kan? Kalau aku sih memaklumi saja kebodohanmu karena kau kan keledai bodoh yang berwarna abu abu,"sela Malfoy mengejek. Sontak saja Harry, Hermione, dan Ron memandang sinis kepada gerombolan slytherin yang menghalangi mereka.

"Abaikan saja Ron. Kita jalan saja terus. Mereka tidak layak untuk kita tanggapi. Kita terlalu berharga untuk berbicara dengan kita,"ujar Hatmrry berusaha menghindari konfrontasi yang sepertinya akan segera terjadi.

Sepertinya Ron sudah merasa malas untuk menanggapi Malfoy sehingga dia segera berjalan sambil menabrak bahu Malfoy yang memandangnya dengan pandangan mencemooh. Sepertinya jika mata bisa membunuh, pasti mereka semua sudah mati sekarang melihat betapa tajamnya tatapan benci mereka.

-------------------------------------------------------------
Go follow, comments, and vote me. And don't forget to follow me on instagram @angelicalidwina

TWO SIDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang