Chapter 1

2.8K 287 3
                                    

"Hei, lihat ke belakangmu Drake, Sarah Montez sedang memandangi mu,"celoteh Blaize Zabini. "Shut up Blaize. Jangan ganggu aku. Kalau kau mau ambil saja. Lagipula apa cantiknya dia. Dia seorang mudblood,"ujar Draco dengan ogah ogahan. "Dia bukan mudblood Drake. Dia seorang halfblood. Lagipula dia cantik . Apa salahnya? Pureblood selalu tetap nomor satu eh?"ujar Blaize again. "Tentu saja aku hanya suka yang murni."

"Tapi tidak masalah kan kalau kita menikmati yang indah indah tetapi bukan darah murni hanya untuk bersenang senang,"ujar Theodore Nott. "Apa maksud mu Theo?"ujar Draco. "Kau lihat granger. Dia sangat cantik tetapi dia bukan darah murni, dia hanya mudblood,"tutur Theo. "Tidak mungkin mudblood itu cantik,"ujar Draco tidak percaya. "Apa kau tahu semua kaum adam di Hogwarts membicarakan nya. Kau tidak tahu ya bahkan lelaki di slytherin pun membicarakannya. Kau tau sendiri kan bagaimana slytherin menilai suatu barang,"celoteh Blaize.

"Tapi dia tetap saja seorang mudblood yang tidak akan pernah sebanding dengan kita para pureblood. Tidak peduli bagaimanapun dia, dia tetaplah seorang mudblood rendahan,"tutur Draco dengan kasar. "Sayang sekali Granger, kita bukan berada di sisi yang sama,"ujar Blaize dengan nada dan wajah yang dibuat sedih sambil mengangkat piala berisi jus labunya seakan bersulang untuk granger yang entah dimana.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
Draco berjalan dengan santai ke arah danau hitam sambil memikirkan apa yang dikatakan teman temannya tadi. Mau tidak mau dia harus mengakui bahwa granger tersebut sudah berubah sekarang. Ia tidak lagi muncul dengan rambut semak semaknya yang sangat menganggu pemandangan.

Tapi tetap saja ia tidak mau mengakuinya. Untuk apa ia mengakui kecantikan  mudblood kotor itu.Lagipula ia tidak pernah melihatnya secara langsung. Bisa saja itu hanya imajinasi semata teman temannya. Bagaimana mungkin mudblood berambut semak semak dapat berubah sedrastis itu. Kalau benar adanya, sungguh menakjubkan sekali pubertas itu.

TWO SIDESWhere stories live. Discover now