1. New Home

6.3K 336 4
                                    

Bahagia. Ya aku cukup bahagia berada disini bersama Obaa-chan dan Ojii-chan meninggalkan keramaian tempat kelahiranku sendiri. Dua tahun terakhir semenjak kelulusan Ojii-chan membawaku ke Jepang tempat kelahiran Ibuku.

"One-chan apa yang kau lakukan di luar sini?" Honoka Miki adalah salah satu adik sepupuku yang berada di Jepang umurnya yang menginjak usia remaja mengingatkanku sewaktu diriku dulu.

"Ada apa mencariku Miki-chan?"

"Ada yang mencarimu diluar kau akan terkejut melihatnya One-chan"

"Jinjayo? Nugunde?" Miki melihatku dengan bingung ah aku lupa jika aku berbicara bahasa hangul Miki tidak mengerti.

Aku berdiri dari tempat dudukku lalu menggandeng tangan Miki yang kecil menuju ruang keluarga.

Aku melihatnya. Perempuan paruh baya dengan wajah yang mirip dengan eomma menatapku lalu berdiri.

Entahlah yang kutahu rasa sesak itu datang kembali begitu melihatnya. Kejadian dua tahun silam yang aku coba untuk lupakan kembali lagi.

"Mianhae jeongmal mianhae" meminta maaf untuk apa? Harusnya aku yang meminta maaf padamu. Karna selalu menyalahkanmu atas kejadian yang lalu.

"Jangan menangis lagi kau terlihat sangat jelek Joo" tidak berubah sejak dulu selalu seperti ini membuat orang lain tertawa dengan mulut usilnya.

"Paman dan bibimu datang ke Jepang ingin bertanya apa kau ingin kembali ke Korea dan melanjutkan sekolahmu" ah benar hampir lewat setahun aku tidak memikirkan tentang pendidikanku tapi apa aku bisa pergi ke Korea?

"Joo sayang yang berlalu biarkanlah berlalu. Kami mengerti bagaimana kesedihanmu tapi kau juga harus melanjutkan hidupmu. Jangan membuat kedua orang tuamu juga bersedih melihat keadaan putri cantiknya" Obaa-chan kau membuatku ingin menangis lagi?

"Tidak masalah kau ingin tetap disini asal kau bisa melanjutkan pendidikanmu kami akan membantu"

"Datanglah berkunjung ke Korea anak-anak merindukanmu terutama Jongin" mendengar ucapan paman membuatku berpikir apa Jongin masih tetap mengikutiku  atau tidak? bahkan sejak kecil Jongin tidak bisa lepas dariku.

"One-chan akan pergi?" Aku menatap Miki tersenyum lalu mengusap puncak kepalanya.

...

"Woah apa Ojii-chan dan Obaa-chan tidak memberimu makan? Kau kurus sekali tidak mempunyai daging Joo" aku menatapnya Jongin malas ayolah tubuhku tidak terlalu kurus untuk seorang wanita.

"Akan kuadukan pada Ojii-chan lihat saja" ucapku malas lalu meningglkannya pergi. Biarkanlah dia yang membawa koperku. Tubuhku sudah cukup pegal hanya duduk beberapa jam.

"Cih! Masih saja pemarah seperti dulu. Yak! Seo Joohyun kau tidak akan mempunyai kekasih jika terus seperti itu" apa bocah itu tidak malu berteriak di keramaian seperti ini?

"Bagaimana kabarmu?" Aku menolehkan kepalaku menatap Jongin dari samping. Sejak tadi memasuki mobil kami memang tidak mengatakan hal apapun lagipula aku masih terlalu lelah meskipun jarak Jepang-Korea dekat.

"Bagaimana denganmu?" Tanyaku lalu Jongin mendengus kesal pertanyaannya dijawab pertanyaan lagi olehku.

"Seperti yang kau lihat, kenapa tidak mengatakan akan masuk Kyunghee?"

"Hanya tidak ingin seseorang merecokiku dengan mulut cerewetnya"

Aku tidak berbohong tentang hal ini, dua bulan yang lalu ketika aku mengatakan jika aku lulus mengikuti tes untuk mahasiswa baru Kyunghee aku memang tidak berniat mengatakannya pada Jongin karna yakin dia pasti akan merengek pada Samchon Kim. 

FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang