Back to Wizard World

Mulai dari awal
                                    

Melody tersenyum kemudian membalas pelukan Liana, "maaf membuatmu khawatir," katanya. Liana melepaskan pelukannya lalu memegang kedua bahu Melody, "kau terlihat pucat. Apa kau lapar ? kami baru saja akan membuat makan malam." Katanya.

Melody mengangguk kecil, "ya, aku lapar," katanya. "Baiklah! Bisa berdiri ?" tanya Liana, "kurasa bisa," jawab Melody. "Bagus, ayo kita ke ruang makan! Masakan Gemma sangat enak, kau tahu ?" kata Liana.

Melody mengekeh sembari menurunkan kakinya dari ranjang kemudian berdiri dengan bantuan Liana. "Gemma Styles, aku merasa familiar dengan nama itu," katanya. "Tentu, dia kakaknya Hazza." Kata Liana.

"Hooo... calon kakak iparmu~?"

"Melody!"

.

.

"Itu adalah sebuah gua yang cukup berbahaya, terletak di lautan Wales—ngomong – ngomong kita sudah tidak Wales. Gua itu adalah gua dengan sihir hitam, orang – orang biasanya menyimpan barang berharga mereka di sana agar tidak ada yang berani mencurinya. Jika ada orang yang datang ke sana, akan ada sebuah gelombang besar yang menghantam mereka, mantra apapun tak akan berfungsi. Ada suatu makhluk di dalamnya, makhluk yang mengirimkan ilusi padamu. Harus pakai ramuan tertentu untuk menghilangkan ilusinya, karena jika tidak dihilangkan dan orang yang terkena makin terlena dengan ilusi itu... dia... akan mati... Jenis ilusinya bermacam – macam tergantung orang yang terkena ilusinya. Aku cukup yakin kalau kalian terkena ilusi yang berbeda."

"Jadi di sana bukan tempat di mana hocrux berada..." gumam Melody. "Ya, dan setelah melakukan berbagai pencarian lagi kurasa akan sulit menemukan hocrux yang disembunyikan Riddle," kata Liana. "Sudah berapa lama aku pingsan ?" tanya Melody, "hampir satu minggu," jawab Gemma.

Melody menghela nafas panjang, "apa yang harus kita lakukan sekarang ? aku kehabisan ide," katanya. Melody menunduk menatap makan malamnya, mengerutkan dahi guna berpikir. "Aku juga hampir kehabisan ide. Satu – satunya hal yang bisa kupikirkan adalah mengirimi Hermione surat, atau mungkin menemuinya. Tapi rasanya mustahil, aku takut suratku disadap." Kata Liana.

"Um... tentang hocrux ini..." kata Gemma perlahan membuat Melody dan Liana menoleh padanya. "Kurasa aku punya beberapa tebakan tentang itu," kata Gemma. "Tebakan ?" tanya Liana, Gemma mengangguk, "menurut ceritamu, kau-tahu-siapa selalu memakai barang – barang mewah atau bersejarah sebagai hocruxnya dan kebetulan sekali aku tahu satu barang bersejarah. Aku tahu tentang barang ini karena dulu aku di Hufflepuff." Katanya.

"Apa itu Gemma ?" tanya Melody. "Piala Helga Hufflepuff. Tapi itu sudah lama hilang, aku tidak tahu di mana keberadaannya," kata Gemma. Melody dan Liana menghela nafas kecewa, "piala itu bisa ada di mana saja tapi—ah! Aku punya seorang teman yang penuh dengan informasi!" kata Gemma.

"Teman ?" ulang Liana, Gemma mengangguk, "dia bersembunyi di dekat desa muggle tak jauh dari sini. Dia juga lulusan Hogwarts dan dia baru akan pergi dari tempat persembunyiannya lusa besok. Dia anggota Orde Phoenix!" kata Gemma antusias.

Melody dan Liana bertukar pandang senang, "anggota orde phoenix ?!" tanya Melody. Gemma mengangguk, "kita bisa menemuinya besok! Aku akan mengirim surat padanya kalau kita akan berkunjung! Aku yakin kalian ingin bertemu dengan anggota orde phoenix bukan ?" katanya. Melody dan Liana langsung saja mengangguk penuh kesenangan.

Gemma tersenyum lalu bangkit dari duduknya, "kalau begitu aku akan mengirim surat padanya sekarang, kalian tunggulah di sini," katanya, kemudian gadis itu pun pergi ke kamarnya, meninggalkan Melody dan Liana berdua di ruang makan.

"Kira – kira, siapa anggota orde phoenix yang Gemma maksud ?" tanya Liana, Melody mengedikkan bahunya, "dia bilang, anggota yang ini lulusan Hogwarts dan kalau melihat Gemma yang masih muda, pasti kenalannya masih muda juga... Louis ?" katanya. "Hmmm... mungkin saja..." gumam Liana.

Melody Potter and the Deathly HallowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang