Niall and 7 Potter

5.8K 211 16
                                    

Terdengar bunyi gedebuk kecil saat sebuah buku yang tadinya bertengger tak nyama di tepi salah satu meja akhirnya terjatuh ke lantai di bawahnya. Di dekat buku itu terkapar terbuka sekarang, ada pena bulu kusut dengan botol tinta pecah di sampingnya yang isinya luber ke mana - mana. Sebuah jubah hitam tergeletak tak jauh dari ketiga benda itu. Sobekan perkamen dan koran bertebaran di mana - mana.

Di tengah ruangan, ada sebuah koper besar menganga terbuka, isinya berantakan. Beberapa setel seragam diletakkan sembarangan di dalamnya. Beberapa buku dengan sampul kulit tertata begitu saja di dasar koper. Sebuah kalung dompet tergantung di tepi koper. Kamar itu sama buruknya dengan keadaan yang baru saja disebutkan. Lantainya agak kotor karena bercak tinta hitam, baju - baju diletakkan dengan sembarangan di lantai maupun ranjang. Beberapa amplop surat tergeletak di dekat pintu.

Seorang anak perempuan berusia enam belas tahun berlari masuk, mendorong mundur beberapa baju dan amplop. Di bahunya, bertengger seekor burung hantu, di tangan kanannya ada dua pucuk surat yang baru saja sampai. Dia menutup pintu dengan keras lalu dia menarik kursinya mendekat kemudian duduk.
Melody Potter namanya, seorang anak perempuan berambut pirang kecoklatan bermata coklat kehijauan, berkulit putih berwajah amat cantik kalau saja dia tidak memakai banyak perban di tubuhnya. Dia meletakkan salah satu surat dan membuka surat lain. Isinya pendek, ditulis dengan rapih.

Dear Melody,
Hari ini, nanti malam, dipercepat entah kenapa. Aku akan senang bertemu denganmu lagi setelah musim panas ini, dan tentunya ini bukan keadaan yang kita inginkan, eh ? Louis Tomlinson bergabung, dia akan ikut ke sana. Kuharap kau baik - baik saja dengan paman dan bibimu.
Liana

Melody menyerngit, tentu dia sudah tahu kalau rencana itu akan terjadi hari ini. Tapi, kenyataan kalau Louis Tomlinson sekarang bergabung dalam Orde Phoenix membuatnya terkejut, bagaimana bisa Louis bergabung ? dia baru tahun ini lulus dari Hogwarts.

Melody meletakkan surat Liana di meja lalu mengambil surat lainnya. Lebih berat dari milik Liana, dengan hati - hati dia membuka gulungan perkamen itu. Hazel burung hantunya memilih untuk meninggalkan bahu Melody dan bertengger di atas sangkarnya. Melody tersenyum saat mengenali tulisan tangan itu, tapi... dengan perlahan senyumnya hilang, digantikan dengan belalak kecil seiring dia membaca semakin ke bawah.

Dear Melody,
Hi, apa kabar ? kuharap kau baik - baik saja setelah adanya ini itu. Aku juga baik - baik saja, Greg bilang dia mengurungkan niatnya untuk bertemu denganmu tahun ini. Dia bilang, dia berharap suatu hari bisa bicara denganmu, kenapa ya ?

Haha, baiklah itu sangat tidak penting. Karena... yang akan kutuliskan selanjutnya sangat penting untukku dan aku tidak tahu kenapa aku berani menulisnya, tapi, kupikir karena kita tidak akan bertemu lagi untuk waktu yang lama, aku harus mengatakannya sekarang sebelum semuanya terlambat. Haha, memikirkannya membuatku ingin menangis, maksudku, aku tidak akan bertemu denganmu untuk waktu yang lama di menara astronomi atau pun pinggir hutan terlarang apalagi danau hitam.
Dan kau tahu ? si Skylar itu ingin aku mengatakannya padamu sebelum aku menyesal, sebelum aku membuatnya menyesal. Jujur saja, sekarang aku sedikit merindukannya. Kapan kira - kira kita bisa bertemu dengannya lagi ?

Baiklah, kurasa aku mulai mengulur waktu dan malah menghabiskan perkamen. Aku akan menuliskannya dengan jelas, dan kuharap kau tidak kaget. Ya ya, baiklah...

Melody Lily Potter, aku mencintaimu.

Ya, aku sangat menyukaimua sejak kau membantuku di tahun keduamu di Hogwarts, saat kau mengobatiku setelah aku dihajar oleh Malfoy. Bukan karena aku takjub padamu, tapi, sejak saat itu aku selalu berdebar kalau di dekatmu. Masih ingat saat pertama kali kita bertemu, parah ya ? aku minta maaf untuk hari itu, aku menyesal sudah membentakmu.

Melody Potter and the Deathly HallowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang