##

Mereka sampai disebuah Taman, keduanya menggelar sebuah kain, duduk diatasnya seraya mengeluarkan perbekalan mereka.

Yoongi terlihat begitu manja, beberapa kali dirinya meminta Hyumi untuk menyuapinya.

Tawa dan senyuman, semua itu ditunjukan keduanya.

Terlihat seperti sepasang kekasih yg sedang kasmaran.

Yoongi tertidur diatas paha Hyumi, wanita itu hanya mengelus rambut pria itu lembut.

***

Kini keduanya tengah berjalan santai disebuah pinggir Sungai Han.

Yoongi tidak pernah menghilangkan senyuman wajahnya.
Dia begitu bahagia sangat.

"Kau ingat saat pertama kali kita bertemu?"ucap Yoongi seraya melirik Hyumi yg berjalan disisinya.

Hyumi mengangguk, bibirnya tersenyum, dan mencoba mengingat kembali memori itu.
"Ne... Di cafe, Seok Jin oppa"

"Aku senang kau masih mengingatnya"

"Tentu saja,... "

Hyumi melirik jam tangan yg berada di tangan kirinya.

17.07 KST.

Hyumi menghentikan langkahnya, hingga membuat Yoongi ikut berhenti dan menoleh bingung padanya.

"Wae?"tanya Yoongi bingung.

Hyumi mendanga, matanya menatap kedalam mata pria itu dalam.

Hyumi meraih wajah pria itu, mengusap pipinya dengan lembut.

"Gomawoyo"ucapnya, dengan suara yg terdengar begitu lemah.

"Mwo!"gumam Yoongi bingung.

Hyumi menarik tangannya dari sana. Tapi mata itu masih disana, menatap mata pria itu dalam.

"Terima kasih, karena sudah menjadi suami yg baik untukku"
"Terima Kasih, karena sudah memberikan seluruh hatimu hanya untukkku"
"Terima kasih, karena sudah menjadi suamiku selama satu tahun ini"

"Dan maaf... "

"Maaf karena tidak bisa menjadi istri yg baik untukmu"
"Maaf karena aku tidak bisa menjadi wanita seperti yg kau harapkan"
"Maaf kalau aku sering menyusahkanmu, menyulitkanmu, dan mengganggumu "

"Aku benar-benar minta maaf"

Hyumi menangis, bibirnya bergetar, matanya memerah, hatinya terasa sesak.

"Mianhaeyo, aku rasa hubungan kita hanya bisa sampai disini."

Tes.

Bagai sebuah cambuk, hati Yoongi terasa teriris, terbakar mendengarnya.

Dia kira wanita itu sudah memaafkannya, mengajaknya piknik karena ingin memulai semuanya dari awal.

Tapi ternyata...

"Apa ini salam perpisahan"gumam Yoongi, bibirnya bergetar saat mengatakannya.

Air mata keluar dari sudut matanya, terserah bagaimana orang menilainya, pria cengeng,  Yoongi tidak peduli hatinya hancur saat ini.
"Mianhae... Aku tidak bisa Yoongi, melihatmu.... selalu membuatku mengingat tentang kau dan Hyejin"

"Rasanya aku mau gila, ini begitu menyiksaku"

"Aku rasa aku tidak bisa melanjutkan hal ini.. Dan aku yakin
Kau akan mendapatkan yg lebih baik dariku.. "

"Aku mau kau"potong Yoongi.
"Aku hanya mau kau, yeobo.. "

"Hajiman.. Jangan katakan itu, aku tidak mau kau memanggilku itu"

"Ini sudah berakhir, aku mohon Yoongi, berbahagialah tanpaku"

"Bagimana bisa??! , kau bahkan sudah mengambil hatiku, lalu kini kau tikam, dan kau masih menyuruhku bahagia,.. Dengan apa,?!! HATIKU BAHKAN SUDAH KAU HANCURKAN"

"Yoongi-Ya"gumam Hyumi.

"WAE?! "bentak Yoongi kesal.
"Tidak bisakah kau memaafkanku, aku mohon.. Aku hanya mau kau Hyumi-Ya"

Hyumi tertunduk, air mata mulai membanjiri wajahnya.

"Mianhae... Hiks.. Mianhae"

Hyumi menatap Yoongi, tubuhnya mendekat, menarik kerah baju pria itu dan menempelkan bibirnya disana.

Hyumi mencium Yoongi untuk terakhir kalinya.
Air matanya tak berhenti menetes, sama dengan pria itu.

Yoongi mendekap tubuh Hyumi kedalam pelukannya, memeluk wanitanya dengan begitu erat.

Cukup lama hingga akhirnya Hyumi menyudahi ciuman nya, kening mereka saling bertaut dengan mata terpejam.

"Saranghae.... Saranghae.... Saranghae... "Ucap Yoongi berkali-kali sungguh pria itu tidak mau istrinya pergi.

"Kau harus bahagia"gumam Yoongi akhirnya.

"Aku akan berusaha melepasmu"

Mata mereka terbuka, Hyumi beralih menyeka air mata Yoongi dengan ibu jarinya.
Sama dengan Yoongi yg juga melakukan hal yg sama pada Hyumi.

"Hiduplah dengan baik, saranghae"Yoongi mengecup kening Hyumi ,...cukup lama, Lalu melepaskan kontak mereka.

"Aku harus pergi, jaga dirimu, dan aku mohon....hiduplah dengan baik"

Hyumi berjalan mundur secara perlahan, menjauh dari sana seraya menatap pria itu.

Hyumi melambaikan tangannya, hingga isakan itu kembali ,spontan dia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya, lalu berbalik dan berlari menjauh dari sana.

Meninggalkan Yoongi yg terpatung ditempatnya.

Masih dengan menatap kepergian Hyumi .

"Aku mencintaimu...Hyumi"

"Istriku..."gumamnya dengan air mata yg kembali menetes disudut matanya.

##

Hyumi berlari keluar kawasan Sungai Han.

Berlari ke arah Jungkook yg memang sudah menunggunya sejak tadi.

Wanita itu berhambur kedalam pelukan pria itu, dengan isak tangis yg makin menjadi.

"Jungkook-ah aku pasti menyakitinya... Aku menyakitinya.. Hiks... Hiks... Aku menyakitinya... "

Jungkook mendekap tubuh Hyumi erat, mengelus bahu wanita itu sayang.

"Gwenchanayo.. Kau melakukan dengan hatimu, apa kau menyesal? Kau mau kembali?"

"Aniyo"ucap Hyumi dengan gelengan kecil pada kepalanya.

"Kau juga akan tersakiti.. Apa dia akan baik-baik saja"Hyumi beralih menatap Jungkook. Pria itu membalas nya tersenyum dengan anggukan kepalanya.

"Yoongi hyung orang yg kuat,... Aku rasa dia akan baik-baik saja,.. Aku yg akan mati kalau kau pergi dariku"

"Mianhae"

"Saranghae Hyumi"

"Terima Kasih karena kau sudah memilihku"
Hyumi kembali memeluk Jungkook dengan erat, pria itu tersenyum dengan kecupan pada pucuk kepala wanita itu sayang.

"Aku akan membahagiakanmu melebihi dirinya, aku berjanji pada diriku sendiri.. Terima Kasih.. Aku mencintaimu"batin Jungkook.

End.

Maaf ya klau kurang puas,  dan kalau kurang dapet feel,semoga kalian suka...😭😭😭

VOMMENT JUSEYO...

Sorry!! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang