Part 8B

5.7K 282 17
                                    

"Aku mencintaimu." Ucap Kyuhyun tepat di depan wajah Ji Ahn. "Cepat kemasi barang-barangmu. Aku tunggu di luar." Ujarnya sebelum melangkahkan kaki keluar dari kamar itu.

Tubuh Ji Ahn menegang sepenuhnya. Ia tertegun mendengar kalimat Kyuhyun. Matanya yang membulat sempurna mengikuti pergerakan Kyuhyun yang perlahan menghilang di balik pintu kamarnya. Cinta? Pria itu mencintainya? Entah Ji Ahn harus bahagia atau sedih, ia benar-benar tidak tahu. Namun di sisi lain, ada ruang kecil di hatinya yang merasakan kelegaan luar biasa.

~~~ *** ~~~

Kyuhyun menggandeng lengan Ji Ahn dengan erat. Kini ia dan Ji Ahn beserta seluruh keluarga Cho tengah berjalan masuk ke dalam rumahnya. Sesekali pria itu mencium puncak kepala Ji Ahn meskipun tak mendapat respons apapun.

"Letakkan barang-barang Ji Ahn di kamarku." Perintah Kyuhyun pada bodyguardnya yang membawa koper besar Ji Ahn.

"Tidak!" Cegah Ji Ahn. Membuat semua orang yang ada disitu mengerutkan dahinya. "A-aku tidak mau di kamar itu."

"Memangnya kenapa?" Kyuhyun menatap tajam ke arah Ji Ahn. Lagi-lagi wanita muda itu menolak. "Jangan berharap kau akan tidur sendirian tanpa aku."

"Bu-bukan seperti itu." Ujar Ji Ahn dengan sedikit terbata-bata. Karena ia tahu, sedikit saja ia salah bicara, maka tidak menutup kemungkinan jika Kyuhyun akan mengamuk, bahkan menyakitinya lagi. "Aku hanya.." Ji Ahn menggantungkan kalimatnya sejenak, mencoba mengumpulkan seluruh keberaniannya yang mendadak merosot hanya karena tatapan Kyuhyun. Namun ia juga ingin mengungkapkan rasa tidak sukanya. "Bukankah kamar itu yang dulu kau tempati bersama mantan istrimu?"

Tatapan Kyuhyun sedikit melunak meskipun ia belum mengerti sepenuhnya apa yang Ji Ahn inginkan. "Lalu?"

"Aku tidak mau memakai kamar bekas wanita itu. Jika kau bisa menyuruhku membuang segala sesuatu yang berhubungan dengan Sehun, maka kau juga harus melakukan hal yang sama. Itupun jika kau benar-benar menginginkanku."

Ahra yang juga ada disitu mengerjapkan sejenak matanya. Ia sedikit tidak menyangka dengan apa yang Ji Ahn katakan. Wanita muda ini sangat berani meskipun Kyuhyun sudah menyakitinya berkali-kali. Gumam Ahra dalam hati. Namun ia juga senang Ji Ahn meminta hal itu. Karena dengan begitu, Kyuhyun akan benar-benar membuang segala sesuatu tentang Gaeun.

Sementara Kyuhyun, bukannya marah, pria itu justru tersenyum tipis. Membuat seluruh keluarga Cho menatapnya takjub meskipun hanya senyum tipis yang ia sunggingkan. "Tentu saja aku akan melakukannya." Lalu Kyuhyun menolehkan kembali kepalanya pada bodyguardnya. "Letakkan barang-barang Ji Ahn di kamar yang berada di sebelah kamar Noona. Pindahkan semua barang-barangku juga kesana. Hanya barang-barangku. Sisanya bakar saja."

Dan bodyguard itupun menganggukkan kepalanya.

Kyuhyun kembali merengkuh lengan Ji Ahn. "Ayo kita ke ruang makan. Aku belum makan sama sekali hari ini."

Kyuhyun dan Ji Ahn pun melangkah menuju ruang makan. Namun baru beberapa langkah, Kyuhyun menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya. Membuat Ji Ahn juga menghentikan langkahnya. "Eoh, Noona." Ucapnya pada Ahra. "Jangan kembali ke London dulu. Aku dan Ji Ahn akan menikah. Tolong atur semuanya." Lalu ia kembali memutar tubuhnya dan mengajak Ji Ahn berjalan ke ruang makan.

"Kenapa kau tidak makan?" Tanya Ji Ahn di tengah langkahnya menuju dapur.

"Kau pikir aku bisa makan tanpamu?"

Ji Ahn mendengus pelan mendengar respons Kyuhyun. Meskipun kejam, tapi tetap saja bodoh. Batinnya.

~~~ *** ~~~

Ji Ahn mengusap pelan kepala Kyuhyun yang ada di pangkuannya. Kini ia dan Kyuhyun sedang ada di kamar mereka. Ya, kamar yang ada di sebelah kamar Ahra yang telah Kyuhyun atur sedemikian rupa sesuai kemauan Ji Ahn.

Crazy Destiny with Crazy Man (TELAH DIBUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang