"Ibu tunggu di bawah".

"Iya"

Setelah ibu pergi dan menutup pintu, Youri kembali memandangi bulan sebelum beranjak.

Tanpa ia sadari, seseorang sedang tersenyum dari balik pepohonon di depan rumahnya.

"I got you!"

Youri POV

"Cepet jalannya!!"

Mendengar suara kakak aku langsung berlari menuju meja makan.

"AAAA..!! FENNY..!!SAKITT!"

Kurasa cubitanku tidak terlalu keras, tapi kenapa dia teriak kencang sekali!!

"Aduh Youri! Aku baru aja jatuh. Tanganku bengkak, malah dicubit sih!!"

"Ups. Maaf. Sengaja". Aku terkikik geli melihatnya kesakitan seperti itu.

"Awas kamu!!". Kakak berdiri dan ingin mengejarku tapi si Blacky alias Eric melompat tepat di depannya membuatnya terduduk kembali.

"Ah!! Kucing!!"

"Hahaha...makasih ya Blacky"

Kakak menatapku aneh. "Sepertinya baru kali ini kamu dekat dengan kucing. Biasanya kamu langsung kabur".

Aku yg mendengarnya hanya tersenyum. Tidak mungkin kan aku mengatakan kalau Blacky itu kucing jadi-jadian??

*****

Author POV

Malam ini suasana terasa mencekam. Apakah karena bulan yg cahayanya sudah tak tampak karena tertutup awan yg begitu tebal. Ataukah karena hal lain?

Angin dingin masuk melalui jendela kamar yg sedikit terbuka. Membuat Youri merapatkan selimutnya dan enggan membuka mata apalagi repot-repot turun untuk menutup jendelanya.

Ia sudah berada dalam mimpi yg begitu menyenangkan.

Perlahan seseorang keluar dari kegelapan di dalam kamarnya. Berjalan mendekati Youri yg tengah tertidur.

Ia mengamatinya lekat lalu tersenyum. Senyum yg begitu misterius.

Lalu ia duduk di samping Youri, mengarahkan tangan kanannya ke mata Youri.

Terlihat kerutan tipis di dahinya. Tidurnya mulai gelisah. Keringat dingin membasahi keningnya.

Perlahan kabut hitam membungkus badannya. Membuatnya secara perlahan.....menghilang.

*****

Youri menggerakkan tubuhnya tak nyaman. Entah kenapa kasurnya yg empuk berubah menjadi keras dan tidak rata. Membuat tubuh dan lehernya pegal.

Ia membuka mata dan mendapati dirinya berada dalam dunia yg tidak dikenalinya, lagi!.

Tapi kali ini bukan tempat yg sama. Tempat ini jauh lebih gelap. Dan bukan pohon pinus yg ada di sini. Tapi pohon-pohon yg besar dan tinggi.

'Astaga!! Apa Eric membawaku lagi kesini? Tanpa sepengetahuanku??'. Youri melihat sekelilingnya mencari keberadaan Eric.

"Eric..". Dengan pelan ia memanggil Eric. Siapa tau saja Eric punya kemampuan untuk mendengar suara sekecil apapun.

Tapi hanya keheningan yg menjadi jawabannya. Dan jangan lupakan suara jangkrik yg menemaninya sejak tadi.

Ia menyadari bahwa ia sendirian, di tempat yg tidak ia ketahui. Ini berbeda. Ia bisa merasakannya.

Ia yakin sesuatu yg buruk terjadi padanya.

'Bagaimana ini?? Apa aku harus menelefon polisi? Atau aku teriak saja? Tapi jika aku teriak, penculikku pasti akan menyadarinya. Lalu bagaimana jika..."

"Aish!! Berisik!!".

Seseorang muncul dari balik pohon yg berada di depannya. Menutup telinganya, terlihat terganggu.

'Astaga! Makhluk jenis apa lagi dia? Apa dia yg menculikku?'

"Berhentilah!! Kepalaku pusing mendengarmu berbicara terus dari tadi!!". Laki-laki itu menatap tajam pada Youri yg duduk bersila dihadapannya.

Youri memandangnya heran. 'Aneh! Aku kan tidak berbicara apapun dari tadi!'

Youri bisa mendengar laki-laki itu menggeram.

"Kau!! Berhentilah berbicara dalam kepalamu!! Kau terlalu berisik! Tidak bisakah kau tenang sedikit? Aku ingin tidur!". Laki-laki itu mengamuk sambil menunjuk Youri.

Kini Youri sadar, laki-laki di depannya ini bukanlah manusia. Dari pakaiannya sepertinya ia sama seperti Eric, bangsa vampir. Dan tentu saja gigi taringnya yg terlihat saat ia teriak tadi.

"Kau siapa?". Youri dengan polosnya bertanya pada orang yg baru saja memarahinya.

Laki-laki itu tampak terkejut karena sepertinya ia baru saja menemukan jenis manusia yg tidak merasa takut saat didepannya. Vampir lain yg meihatnya pasti akan langsung kabur dan ketakutan . Tapi gadis ini?

Ia memegang kepalanya yg terasa berdenyut sesaat. "Hahh..aku pusing".

"Oohhh..namamu Pusing?? Nama yg aneh". Youri terkikik geli.

"Kau! Kau cari mati?". Laki-laki itu menatapnya tajam.

"Tidak. Aku cari temanku, mungkin kau melihatnya".

Tiba-tiba saja pria itu tersenyum. Sepertinya ia punya ide.

"Aku akan membuntumu menemukan temanmu"

Tepat begitu ia selesai berbicara, seperti angin ia melesat mendekati Youri yg belum sepenuhnya sadar bahwa ia sudah ada di depannya.



"HAH!! AAAAAÀ!!!"

"Teriak saja". Laki-laki itu tersenyum dalam tidurnya.

"Hey! Bodoh! Apa yg kau lakukan?"

"Aku sedang mencoba tidur"

"Maksudku...kenapa kau membawaku ke tempat tinggi seperti ini???".

"Kau bilang ingin menemukan temanmu kan? Jadi aku membawamu tempat tinggi".

"Kau bodoh atau gila. Ha!!"

Youri panik karena baru saja tadi ia merasa menapaki tanah, tapi kini ia sudah berada di atas pohon tertinggi di sini.

Saking tingginya ia bahkan bisa melihat sungai yg berada tak jauh dari tempatnya.

Dan satu lagi yg membuatnya panik luar biasa. Angin yg berhembus membuatnya langsung mengeratkan pelukannya pada ranting pohon besar itu. Ia takut terjatuh dari ketinggian, rasanya itu terlalu mengenaskan.

"Heyy!!! Turunkan aku, bodoh!!"

Ia berteriak pada seseorang yg sudah tertidur di dahan satunya. Jarak yg terlalu jauh membuatnya tak bisa untuk sekedar memukulnya.

"Haa!!! Orang bodoh!!!"

Laki-laki itu hanya tersenyum. Ia mendengar semuanya, tapi ia memang tak berniat untuk membuka matanya. Ia yakin sebentar lagi Youri juga akan tertidur. Lagipula, dahan yg mereka tempati begitu besar. Tidak mungkin mereka terjatuh, kecuali kalau terlalu banyak bergerak.

"Gadis ini berisik!".

"Laki-laki ini gila!!".

*****

Maaf kalo kelamaan updatenya
😂😂😂

Vampire ReincarnationWhere stories live. Discover now