Sepercik rasa

Mulai dari awal
                                    

"Ketika mereka ditimpakan kesulitan barang sedikit, mereka langsung berputus asa dan menyalahkan penciptanya. Mereka tidak berpikir bahwa kesulitan yang mereka hadapi dari ulah mereka sendiri." Sambung Zarc tajam.

"Lalu kenapa aku ada disini? Jika kau menganggapku rendah dan menjijikkan, mengapa kau membawaku kemari?" Bella mengajukan pertanyaan, merasakan dirinya mulai tersudut.

"Itu karena...." Zarc tak melanjutkan ucapannya. Pria itu mengatupkan bibirnya. Menahan ujung kata itu di sana. Ia menatap Bella yang menunggu jawabannya. Tidak, dia tidak boleh mengatakan yang sebenarnya. Belum waktunya wanita ini tau. Lagipula tidak ada gunanya memberi tahu wanita ini.

Tanpa kata, untuk kedua kalinya Zarc meninggalkan Bella yang masih kebingungan.

Bella mendengus jengkel,"Dasar malaikat sinting! "

*-*

Bella berjalan-jalan di lorong istana sendirian. Setelah pria yang mengaku malaikat itu meninggalkannya, Bella mengambil inisiatif untuk keluar dari tempatnya berada. Ia ingin pulang tapi tidak tau bagaimana caranya. Ia bisa pulang kemarin, karena sebelumnya merasakan rasa sakit di kepalanya. Pandangannya memburam, tempatnya berpijak serasa berputar, dan tiba-tiba pandangannya menggelap. Setelah agak beberapa menit barulah ia membuka matanya kembali dan dia langsung berada di kamarnya. Jadi dia tidak memiliki pilihan lain selain menjalani kehidupan disini sambil mencari tau jalan untuk pulang. Tiba-tiba Bella teringat dengan malaikat tadi.

Apakah pria tadi tau caranya pulang ke rumahku? Karena diakan malaikat. Pikir Bella

Bella menyusuri lorong istana itu bertelanjang kaki. Ia kikuk sendiri ketika ada wanita yang memakai pakaian pelayan meliriknya penasaran. Dia berjalan cepat meninggalkan mereka.

Kenapa mereka melihatku seperti itu? Gumam Bella di hati.

Bella sampai pada pintu berlapis kaca yang memperlihatkan pemandangan diluar sana. Ketika dia menggeser pintu itu, udara segar langsung terhirup oleh indra pembaunya. Sepoi-sepoi angin menerbangi rambut sebahunya. Angin berbisik lirih ditelinganya. Puluhan hektare jenis-jenis bunga terbentang luas di hadapannya. Ada berbagai jenis bunga-bungaan mulai dari dandelion, daisy, anggrek, mawar merah dan putih, tulip dan dahlia. Pemandangan indah yang memanjakan mata. Bella terkagum-kagum melihatnya. Bibirnya ternganga tak percaya.

Apakah dia ada di surga? Bella bertanya-tanya di dalam hati.

Ia belum pernah melihat padang Bunga seindah ini. Bella merentangkan kedua tangannya dan menghirup nafas dalam-dalam. Kakinya serasa digelitik saat menginjak rumput teki dibawahnya.

"Bukankah kau wanita yang dibawa Zarc kemarin?"

Suara tiba-tiba itu membuat tubuh Bella berjengit. Ia mengelus dadanya dimana jantungnya berdetak sangat cepat. Bella menoleh ke belakang dimana asal suara itu. Tampaklah seorang pria bersurai (rambut) putih dengan kedua sayap yang terlipat dipunggung. Mata biru cerahnya yang khas melengkapi ketampanan laki-laki yang tengah menyenderkan punggunya ditembok. Alis tipis, hidung mancung, dan bibir merah mudanya yang akan membuat iri para kaum hawa. Pria itu menatapnya dengan alis yang dinaikkan.

"Zarc?" Bella merasa asing dengan nama itu.

Pria itu mendekat seraya mengangguk-anggukan kepalanya," Oh, jadi dia belum memberi tahukan namanya."

"Siapa yang kau maksud?"

"Pria yang membawamu kemari."

"hm...jadi namanya Zarc." gumam Bella kecil.

Pria didepannya menyodorkan tangan tak lupa dibarengi senyum memikatnya,"Perkenalkan namaku Rei."

Bella menatap ragu-ragu tangan yang ada didepannya, namun akhirnya ia menyambutnya juga.

"Namaku Bella."

*-*

Manik biru gelap itu memandang dari kejauhan. Semakin menajam ketika melihat dua sosok yang ia tatap saling berjabat tangan. Tanpa ia ketahui tangannya yang bertengger di tralis beton, mengepal kuat. Meretakan beton itu hingga hancur berkeping-keping.

Zarc mengamati setiap gerak-gerik kedua sosok itu melalui matanya yang tajam. Senyum yang tepatri dibibir wanita yang tengah ia amati membuat wajahnya kian mendingin dan kaku. Matanya tak lepas menatap saudaranya dan wanita itu yang tengah menelusuri padang bunga.

Rei berjalan didepan bak seorang pemandu sementara Bella mengekor dibelakang seraya memandang kesekitarnya dengan mata penuh binar. Mereka saling berbicara seperti sudah berteman lama. Interaksi antara Rei dan Bella menimbulkan sepercik rasa tidak suka dihati Zarc. Zarc melihat Bella terjatuh, tubuhnya secara otomatis bergerak ingin membantu namun terhenti ketika melihat Rei menolongnya lebih dulu. Tanpa permisi Rei menggendong Bella. Zarc yang menatap pemandangan itu bagai pecut api di siang hari yang membakar seluruh tubuhnya.

Sekujur tubuhnya meradang dalam kebisuan. Zarc langsung membentangkan sayapnya lebar-lebar. Kedua matanya memicing tajam. Zarc menipiskan bibirnya. Dan kemudian melesat kesana.

*-*

Apa yang akan terjadi kemudian??? Ada yang bisa menebak?

Jangan lupa vote dan komen ya???

:-*

Dimulmed ada Zarc yang menurut penggambaran saya, cuma dari samping hihihi...ganteng euy...#plak

Saya mengambil gambar itu karena saya suka final fantasy ^_^. Ayo siapa yang pernah.nonton 3dnya atau mainin gamenya?

Cowok-cowoknya ganteng semua apalagi cloud dan squal. Sequal sama rinoa romantis bangeeeeeet.....

btw...penggambarannya kalau ada yg nggak setuju nggak apa2 kok. Itu hanya penggambaran dari sisi authornya. Kalian bisa mengijaminasikan tokoh sesuai keinginan kalian. ^_^

Semoga suka...

The Dark Lord ZarcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang