Part 8

556 48 1
                                    

Johnny's Prov on

Plaakk !!!
(nk) memukul meja.

"John. Kesabaran gw udah habis ya ! Gw gk pernah berharap gw bisa dekat sama lo. Gw juga gk pernah ada niat untuk jadi tenar dengan cara kayak gini. Dan satu lagi, gw kesini itu untuk sekolah. Jadi bagi gw gk terlalu penting mencari ketenaran. Lagian salah gw ke lo apaan sih ??! Gw tanya ke lo, siapa yang duluan sikapnya kasar ke gw ??? Oke, sekarang gini aja, lu kasih tau apa apa aja kesalahan gw ke lo, dan gw siap sujud di kaki lo di depan semua anak anak sekolah !!!!" Ucap (Nk) yang kini sangat emosi. Lalu pergi meninggalkan kami semua disusul oleh Rara.

Aku hanya bisa melongo melihat (nk) marah seperti itu.

"John.." panggil Hunter.
"Apa?"jawabku.
"Lo kok gitu sih john ?" Tanya Hunter.
"Gk kenapa napa"balasku singkat.
"Maksud gw kenapa lo bersikap kasar ke (nk)?? Katanya lo suka sama dia. Tapi lo buat hatinya sedih. Kalau lo betul betul suka sama dia, harusnya lo buat dia senang lah, bukannya buat dia sedih. Lo tau kan sekarang hari ulangtahunnya ?? Lo emang mau lihat orang yang lo cintai sedih terus sepanjang hari ini, hari ulangtahunnya. Aturannya karna sekarang dia ultah, dia mendapatkan kesenangan, bukan mendapatkan kesedihan. Lo jadi cowok harus gentle lah. Kalau lo suka ngomong aja suka, gk usah pake acara kasar kasar ke si (nk)" omel Hunter kepadaku.
"Tau lo john. Nggak ngerti gw pola pikir lo." Tambah Lauren.

Aku hanya bisa diam ditempat. Sekarang pikiranku lagi kacau.

"Agrhhh... nggak tau gw" ucapku kesal kepada diriku sendiri sambil mengacak ngacak rambutku.

"Aduh John... lo kok bodoh sihhh...! Udah tau dia sekarang ulangtahun. Malah lo buat sedih. Lo taukan kalau dia lagi sedih karna ini first dia ultah tanpa orangtuanya. Ehhh lo malah buat dia sedih lagi. Apa Mending pulang sekolah nanti gw beli coklat aja ya buat dia terus gw taro didepan pintu kamarnya ?? Iya coklat aja deh." Batinku.

(Nk) prov on

At Class.

Gw masih kesal dengan jejadian tadi. Gw sedih, sekaramg gw ultah. Seharusnya gw mendapat apa yg gw inginkan. Sampe sekarang orangtua gw belum nelpon gw untuk ngucapin hbd ke gw. Di tambah lagi dengan perlakuan Johnny yang seperti itu.
"Udah..(nk) sabar. Lo jangan sedih lagi. Ntar gw ikutan sedih lagi" ucap Rara menenangkanku.
"Emang gw salah apa sih Ra ?? Sampe segitu bencinya Johnny ke gw." Tanyaku sambil menangis.
"Lo gk salah apa apa kok (nk). Mungkin emang Johnny nya aja yang sikapnya seperti itu." Balas Rara sambil mengelus pundakku.
"Ehh.. btw hbd yaa ! Traktiran ditunggu"Kata Rara kegirangan.
"Iya iya... dasar.. giliran traktiran aja cepat lo nyambarnya." Tambah ku sedikit tertawa.
"Hahahh..." Rara hanya bisa tertawa.
"Ra. Lo gk takut apa karna lo dekat sama gw, ntar lo ikutan dibenci lagi sama Johnny" tabyaku.
"Nggak. Gw gk peduli mau dibenci kek atau apalah. Karna gw tau sekarang lo sangat butuh teman." Ucap Rara memelukku.
"Makasih ya.. lo udah mau jadi teman gw." Ucapku membalas pelukannya.
"Siap ini kan kita pulang. Nah lo eskul Karate kan ??" Tanya ku kepada Rara.
"Iya. Yaudah ntar kita sama aja" balas ku.
"Okehh" katanya sambil mengacungkan 2 jempolnya.
S
K
I
P
"Ra, disini kan eskulnya??" Tanyaku kebingungan.
"Iya" balasnya.

Kami pun segera mengganti baju kami dengan baju khusus karate yang warna putih itu looohhh.. ndak tau gw namanya apa.

"Baiklah anak anak. Perkenalkan nama saya Dhewa. Saya yang akan membimbing kalian di Eskul karate ini. Oke, (nk) silah kan maju kedepan." Perintah pak Dhewa kepadaku.

Aku maju kedepan pas ditengah tengah lapangan tempat kami eskul.

"Siapa yang bersedia melawan (nk) ?? Tanya bapak Dhewa.
"Saya" ucap orang itu yang tak lain dan tak bukan dia adalah NADIA.
"Baiklah Nadia. Silahkan maju ke depan."

Selama aku melawan Nadia aku menang banyak. Kini tubuh Nadia sedang kukunci supaya ia tidak bisa melawanku. Namun tiba tiba...

Brukkk

Nadia menendang kaki ku. Kini konsentrasiku hilang melihat Johnny dan teman temannya memasuki lapangan ini. Ternyata dia dan teman temannya ikut eskul karate juga.

"Stopp!!!" Teriak pak Dhewa kpd kami. Alhasil kami pun memberhentikan pertarungan kami.
"Johnny. Maju ke depan." Perintah pak Dhewa. Lalu Johnny maju kedepan.
"Ada yang bisa melawan Johnny ?" Tanya bapak itu.
"Saya pak !" Ucapku berani.
"Baiklah (nk). Silahkan.."

Aku dan Johnny bertarung sudah sejak 5 menit yang lalu. Satu diantara kami belum ada yang tumbang. Pertarungan kami semakin memanas.
"Stop!!!" Teriak Pak Dhewa. Namun kami tak mempedulikannya.

Kami tetap bertarung tanpa mempedulikan teriakan pak Dhewa. Hingga akhirnya...

"Aww.." ringisku karna Johnny berhasil membuatku Jatuh.
Lalu Johnny dengan sigap berlari ke arahku dan membantuku berdiri.

"Maaf.. yang mananya yang sakit ?" Tanyanya dengan wajah cemas.
"Nggak ada yang sakit kok John"balasku.
"Nggak ada gimananya ?? Jelas jelas lo barusan meringis."
"Betu----" belum selesai aku bicara, Johnny sudah menggendongku menuju UKS.
"Ehh.. john.. gw mau turun. Gw bisa jalan sendiri kok" ucapku.
"Nggak" balasnya.

Yahh apa boleh buat. Aku hanya bisa pasrah saat ini.
S
K
I
P

At UKS

"Mana kaki lo yang sakit??" Tanya Johnny.
"Nggak ada yang sakit" ucapku berbohong sambil menutupi kaki kiriku yang membiru.
"Bohong. Itu ngapain kaki kirinya ditutupi. Coba lihat" kata Johnny dengan muka cemasnya.
"Nggak.. betulan ini gpp" ucapku lagi dan lagi berbohong.
"Udah sini kakinya" ucapnya sambil menarik kaki kiriku.
"Aaww.." ringisku.
"Ya ampun (nk) kaki lo jadi biru nih gara gara gw. Gw minta maaf banget ya" ucapnya memelas.
"Iya gpp kok."balasku.

Tiba tiba Nadia datang menghamliri kami.

"Ehh Johnny sayang. Bagus banget rencana kamu buat si (nk) celaka. Aku salut deh sama kamu. Maunya tadi kamu buat aja tuh kakinya si (nk) sampai patah. Berhasil deh rencana kita membuat si (nk) celaka." Kata Nadia berbohong dengan senyuman sinisnya.
"Rencana ???? Kita ??? Eh Nadia!! Gw gk pernah ya ada niat untuk buat si (nk) celaka. Lagian sejak kapan gw ada rencana sama lo ??" Ucap Johnny yang sangat kesal.
"Sejak 3hari yang lalu" balas Nadia masih berbohong.
"Oo jadi ini rencana kalian. Makasih udah karna kalian udah mencelakai saya. Dan saya ucapkan selamat kepada Kalian karna rencana kalian sudah berjalan mulus" ucapku yabg kini aku ikut bicara sambil nangis dan keluar dari uks.
"(Nk)...! (Nk)..!" Panggil Johnny sambil menahan tanganku.
"Apa lagi ??! Belum puas lo bikin hidup gw menderita ???!" Ucapku sambil menangis.
Lalu Johnny mengusap air mataku. Kini jarak wajah kami sangat dekat.
"(Nk).. sumpah gw gk ada sama sekali ada niat untuk celakain lo. Please lo percaya sama gw..." katanya sambil menatap mataku.
"Nggak !!! Lepasin gw !!" Kataku sambil berusaha melepaskan tanganku dari genggaman tangan Johnny.
"Nggak !! Gw gk bakalan lepasin lo sampai lo percaya sama gw!" Balasnya yang kini memelukku dengan erat.

"Gw nyaman banget dipelukan lo John..moga moga aja lo ngerasain hal yg sama" batin (nk).

"Gw nyaman banget (nk) setiap berada didekat lo. Gw gk tau sejak kapan perasaan ini tumbuh dihati gw. Maaf karna selama ini gw udah sering buat hati lo sakit" batin Johnny.

Aku melepaskan pelukanku dengan Johnny. Dan berlari ke kelas mengambil tasku untuk pulang.

Johnny's Prov

Aku kembali ke kelas dan pukang. Sesampainya di asrama, kulihat (nk) pergi menaiki selther asrama. Ku ikuti saja dia. Sesampainya di lantai paling atas, kulihat (nk) sudah berdiri di sudut geding tersebut. Sepertinya dia mau bunuh diri. Aku sekarang kebingungan, panik, cemas, semua perasaan itu bercampur aduk. Apa yang sekarang harus kulakukan. Jangan sampai si (nk) jadi bunuh diri.

Hallo guyss..! Maaf banyak typonya... Ceritanya kurang seru ya ??? Maaf lah kalo gitu. Jangan lupa vote ya guys... Walaupun ceritanya gk menarik setidaknya hargai authour yang sekarang jari jarinya capek akibat mengetik.

Salam manis dari calon kakak iparnya Lauren

Irene Nauli :v

THE COLD BOY (Johnny Orlando)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang