KAU YANG SEBENARNYA

55 2 0
                                    

" Terimakasih Robby.. "

" Ehm .. You're Welcome , Jess.. ini bukan apa-apa"

Robby kemudian duduk di samping Jessica dan meminum air hangat yang juga dia ambil untuk dirinya. Dia merasakan nyaman berada di samping wanita yang sebenarnya sangatlah dicintainya,dulu. Ia tidak mampu mengalihkan pandangannya dari sosok wanita yang sangat ia sayangi, menghilangan kerinduan yang sudah ia pendam selama beberapa tahun. Jessica menyadari tatapan Robby, ia merasa risih dan ingin pulang.

"Robby .. Bisa kah kita pulang sekarang?" Jessica berusaha melonggarkan kemeja yang digunakannya , dia takut kemeja itu akan tembus pandang dan menyebabkan sesuatu dalam diri Robby bangkit.

"Boleh aku pinjam kamarmu sebentar saja? Aku ingin mengganti baju basah ini" ujar Jessica sedikit gugup. Robby kemudian mengangguk dan menunjuk kamar dengan pintu kayu di sisi timur. 

Jessica berjalan kearah kamar tersebut, sementara Robby hanya tersenyum manis melihat Jessica, menunggu wanita itu selesai.

"Kau tahu? Aku masih sangat mencintaimu" ujar sangat pelan, bahkan Jessica tak bisa mendengarnya. Ya,, apa daya.. dia adalah wanita bersuami. Bahkan untuk mengusap pipinya sekarang Robby sudah tak bisa. Tak ada alasan yang pasti mengapa ia bisa berpisah dulu dengan Jessica.

' She just girl is on Fire '

Terdengar bunyi suara Alicia Keys  dari ponsel Jessica yang diletakkan dia atas meja. Robby yang melihat cahanya dari ponsel tersebut hanya melirik.

"Bumble?" gumam Robby membaca nama kontak yang menelfon Jessica.

Robby kemudian tanpa berfikir terlebih dahulu membuka ponsel Jessica dan mengangkat telefon tersebut.

"Halo?"

Ardin, lelaki itulah yang menelfon. Dia tampak tidak dengan ekspresi yang baik. Wajahnya ditekuk mendengar suara yang mengangkat telefon nya untuk istrinya , Jessica.

"Dimana Jessica?!" Tanya Ardin dengan kasar , matanya memerah . Ardin sangat ingin membanting ponselnya sekarang juga.

"Dia sedang berganti baju"

' DEG!!'

Amarah Ardin seakan sudah sampai pada ubun – ubun . Wajahnya memerah. Dia merasakan panas yang luar biasa. Bagaimana tidak? Mendengar suara lelaki yang mengangkat telefon istrinya dan mengatakan bahwa istrinya sedang berganti baju? Itu sangatlah mencurigakan.

Jessica pelan – pelan jalan kearah pintu rumahnya dengan Robby yang mendekap tubuhnya sangat sedikit karena hawa yang masih dingin. Robby tidak ingin Jessica kedinginan , dia ingin wanita ini dalam kehangatan. Karena ia tahu, Jessica sekarang ini menggigil. Entah karena apa, menurutnya hawa saat ini tidak terlalu dingin untuk membuat seorang sampai menggigil.

' Tok!Tok!Tok! '

Robby mengetuk pintu rumah Jessica. Wanita itu sangatlah ketakutan , dia menggigil . Mengingat bagaimana marahnya Ardin ketika Jessica tidak sengaja mencium lelaki di lotte world , itu sangatlah menakutkan. Ardin menampar Jessica hingga pipinya lebam , dia masih mengingat kejadian buruk itu. Bahkan mungkin bekas itu masih sedikit membekas walaupun memang sudah tidak terlalu terlihat.

"Sudah selesai?" ucap Ardin dengan nada yang datar , rambut berantakan dan kemeja putih juga celana jeans yang amburadul.

" Hai Ardin.., aku adalah teman Jessica yang tadi mengangkat telefonmu , maaf .. Tadi hujan sehingga kami harus ber—"

' BUG!!!'

Kepalan tangan Ardin sudah sampai di pipi Robby dengan mulus. Mata hitam tajam Ardin melotot , dia sungguh sudah ada di ubun – ubun. Sementara Robby memegangi sudut bibirnya yang berdarah karena lelaki berkulit hitam ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PossesiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang