29. Dan pada akhirnya

5.8K 450 70
                                    

Kenapa power ranger kebanyakan cowok?  Karena cowok itu gampang berubah.

***

Sudah seminggu sejak kejadian perdebatan atau lebih tepatnya pertengkaran terjadi antara Alsha dan Azka. Sudah seminggu pula, Alsha tak bertegur sapa dengan Azka. Semuanya berubah.

Azka berubah.

Suasana berubah.

Dan Alsha membenci hal itu.

Tak tahu kenapa, Azka tak lagi menjemputnya di rumah. Jangankan menjemputnya, menghubungi Alsha pun tak ada.

Cukup.

Alsha tak tahan lagi.

Sebenarnya posisi Alsha di mata Azka itu apa?

Digantungin kayak gini itu gak enak.

Hari ini Alsha akan ke kampus bersama Dean. Dan seminggu belakangan ini, Dean lah yang menempati posisi Azka. Sempat terpikir oleh Alsha untuk menggantikan posisi Azka dan menempati Dean di posisi itu. Tapi, apakah semuanya akan membaik?

Oke, lupakan dulu hal itu. Yang terpenting sekarang adalah Alsha harus menanyakan kelanjutan hubungannya dengan Azka.

Alsha tersenyum saat melihat Dean bersandar di badan mobilnya sambil bersidekap dada. Jika di lihat-lihat Dean ganteng juga, sebelas dua belas lah sama Azka. Alsha tersenyum geli  sambil menghampiri cowok itu.

Sesampainya di hadapan Dean, cowok itu langsung mengacak rambut Alsha kemudian menuntun Alsha ke dalam mobilnya.

Lebih manis dari Azka bukan?

Jantung Alsha berpacu selama perjalanan. Sesekali Alsha melirik Dean yang lagi fokus menyetir. Mengapa Dean hari ini menjadi manis sih?

Dean berdehem yang langsung menyadarkan Alsha dari lamunan bodohnya. "Kenapa liatin gue kayak gitu? Oh iya Sha, ntar di kampus gue mau ngenalin lo sama seseorang." kata Dean sambil tersenyum.

Alsha mengernyit. "Siapa? cowok?" tanya Alsha. Perlahan rasa gelisah kini menyelimuti dirinya.

Dean menggidikan bahunya kemudian tersenyum geli. "Ntar juga lo tahu, kalau lo penasaran lo ke kantin aja jam sepuluh."

Alsha mendengus. "Awas ya, kalau orangnya gak penting." ujar Alsha mencoba menepis rasa gelisah itu.

"Lo gak bakalan nyesel deh kenalan sama dia." ucap Dean.

"Yan, ntar gue ke kelas lo ya?"

Dean mengernyit. "Ngapain?"

"Gue mau nanya soal hubungan gue dan Azka."

***

Seperti yang sudah dikatakan Alsha, ia akan ke kelas Dean ketika kelasnya sudah di bubarkan. Begitu kakinya menapaki lantai kelas Dean, semua mahasiswa/i menatap ke arahnya.

Mata Alsha menjelajahi ruangan ini lalu matanya kini terpaku pada sosok Azka yang tengah tertawa bersama teman-temannya. Masih sempat-sempatnya Azka tertawa lepas seperti itu tanpa beban dan dia tak memikirkan hubungan mereka?

"Lo pacarnya Dean 'kan?" Seorang mahasiswi menghampiri Alsha yang ingin melangkah ke arah Azka berada. Namun, kedatangan Mahasiswi itu membuat langkahnya terhenti. Apalagi saat mendengar pertanyaan aneh yang di lontarkan mahasiswi itu.

"Gak. Gue temennya." jawab Alsha cekatan. "Gue ke sana dulu ya."

Cewek itu menggeser tubuhnya ke samping kanan kemudian tersenyum. "Oh iya, maaf." Alsha membalas senyumnya.

Setelah Alsha tiba di hadapan Azka, semua teman-teman Azka menoleh ke arahnya. Otomatis Azka juga ikut menoleh dengan pandangan bingung. Begitu sosok Alsha berdiri di hadapannya, Azka langsung syok. Rasanya ia ingin memeluk gadisnya itu.

Sungguh Azka juga merindukan Alsha. Sama halnya seperti Alsha.

"Kenapa?"

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo." balas Alsha datar. "Lo bisa ikut gue sebentar?"

Azka mengangguk kemudian mengikuti langkah Alsha. Entah kenapa Azka merasakan berjalan bersama Putri Es. Wajah Alsha datar, dan cara bicaranya juga dingin.

Setibanya di samping kelas Azka, Alsha langsung menatap Azka, lalu bertanya. "Gue di mata lo itu apa sih?" tanya Alsha sambil menahan rasa sesak.

Ditanya seperti itu Azka langsung kaget bukan main. "Lo-lo kenapa nanya gitu?"

Rasanya Alsha ingin menampar Azka.

"Gue gak suka digantungin gini Ka, sebenarnya lo masih sayang gak sih sama gue?" Alsha menatap Azka sendu.

"Gue masih sayang sama lo Sha." Azka menunduk kemudian kembali berkata. "Tapi maaf, gue gak bisa ngelanjutin hubungan ini." Azka memejamkan matanya, ia menahan sesak yang tertahan di dalam dadanya. "Gue sadar--rasa cinta gue udah pindah ke Adiba." aku Azka lemah.

Adakah yang merasakan perasaan Alsha sekarang ini?

Jadi, inilah jawaban mengapa Azka berubah?

Oke, Alsha terima. Tapi, mengapa harus Adiba?

Alsha mencoba berpikir dewasa, cewek itu menarik napas kemudian tertawa pelan. "Semoga lo bahagia, Ka. Semoga Adiba menjadi yang terakhir buat lo." Alsha mengucapkan hal itu walau pahit. Kaki Alsha melangkah meninggalkan Azka yang hanya terpaku di tempatnya, menatap kepergiannya.

Tak munginkan Alsha malah marah-marah ke Azka? Toh hal itu juga tak akan mengubah perasaan Azka sekarang.

Dan sekarang, tugas Alsha sudah selesai.

Nyatanya, hubungan antara Alsha dan Azka tak semanis dengan novel yang biasa yang dibacanya.

Inilah kehidupan, kadang yang kita tidak inginkan terus saja terjadi.

***

Alsha menatap Dean yang saat ini terlihat begitu risau. Laki-laki itu sedaritadi menatap ponselnya. Soal kejadian tadi, Alsha belum mengatakan apapun ke Dean. Melihat wajah Dean seperti itu membuat Alsha tak ingin membuat Dean terbebani.

"Tunggu ya Sha, ntar lagi orang itu mau kesini." kata Dean tersenyum.

Alsha mengangguk kemudian tersenyum tipis. "Emang siapa sih?" tanya Alsha.

Tiba-tiba mata Dean berbinar hal itu membuat Alsha terheran kemudian mengikuti arah pandangan Dean. Alsha melihat seorang gadis cantik melangkah ke arah mereka. Alsha melirik lagi ke arah Dean. Mungkinkah Dean mau mengenalkan gadis ini kepadanya?

Memangnya siapa gadis itu?

Dan untuk apa?

"Aduh, maaf ya. Tadi ada tambahan dari dosen." Gadis itu duduk di samping Dean yang berhadapan langsung dengan Alsha.

Alsha mengangkat alisnya. "Dia siapa?" Alsha melirik ke arah Dean.

"Oh iya. Rahma, ini Alsha. Sahabat aku,"

Cewek bernama Rahma itu mengulurkan tangannya sambil tersenyum. "Halo, gue Rahma Pravita."

Alsha tersenyum kikuk lalu menerima uluran tangan Rahma. "Alsha."

Dean nyengir ke Alsha. "Pacar gue Sha."

Disaat itu juga dunia Alsha berhenti berputar.

Semuanya telah pergi.

Dan berakhir.

Sekali lagi inilah kehidupan.

***

~

HOPE [Complete] Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora