Your Message

789 40 9
                                    

Hai, ini cerita oneshoot dari CakShill. Hehehe aku lagi belajar menulis ini untuk memerbaiki diri. So, semoga ditulisan selanjutnya lebih baik lagi. Selamat menikmati CSF.

***

From : Cakka

Hi, apa kabar?

***

Ashilla Ariesta berjalan menyusuri lorong kelasnya yang sudah mulai sepi, kedua tungkai kakinya mengayun santai seolah suasana yang sepi itu bukanlah masalah besar baginya.

Entahlah, hari ini hatinya sedang dalam keadaan yang sangat baik, dan dia ingin menikmati sedikit saja waktu sebelum dirinya sampai ke kelas dan memulai segala rutinitas yang akan membuat kepalanya penuh dengan tetek bengek pelajaran yang baginya sangat menyiksa, apalagi ini merupakan tahun terakhirnya sebagai seorang siswa SMA. Jadi, sudah pasti akan ada begitu banyak yang harus dia persiapkan mulai dari sekarang.

Tapi...

Kesampingkan itu dulu, karena untuk hari ini biarkan saja ia bersantai dan sedikit membuat kenangan di sekolahnya, setelah selama lebih 2 tahun dia tercatat sebagai murid yang disiplin dan taat pada aturan. Untuk hari ini biarkan ia menjadi 'yang bukan dia' hari ini.

"Shilla!"

Sebuah teriakan menghentikan langkahnya dan berbalik kearah sumber teriakan tersebut.

Dari arah jam sembilan muncul sorang siswa berpotongan rambut sebahu dan berpipi cubby, serta kedua lesung pipit yang bertengger manis di kedua pipi cubbynya.

"Kenapa, Vi?"

Sivia Andara atau bisa kalian panggil Via merupakan sahabat Shilla sejak gadis itu menginjakkan kaki di sekolah ini.

Sivia merupakan gadis yang supel dan ramah, dia bisa berteman dengan siapa saja dengan pembawaannya yang easy going. Sama seperti Shilla, maka dari itu mereka bisa sangat dekat, oh dan jangan lupakan mereka berdua juga memiliki suara yang sangat merdu dan mereka merupakan anggota group vokal di sekolah mereka.

"Lo semalam di sms Cakka, nggak?"

Shilla mengerutkan keningnya memandang Sivia, "Kok lo bisa tau?"

"Jadi bener? Alhamdulillah!" Tanpa menjawab pertanyaan Shia, Sivia bersujud syukur sendiri.

Shilla masih memandang Sivia meminta penjelasan.

Sivia yang mendapati tatapan seperti itu dari sahabatnya hanya bisa terkekeh sambil menggaruk rambunya yang tidak gatal. Kebiasaan.

"Gue yang paksa." Kata Sivia disertai cengirannya yang khas.

Jawaban dari Sivia seketika itu juga sukses menghancurkan mood Shilla. Dia pikir hari ini akan menjadi hari bahagiah dalam hidupnya dan tidak akan ada hal yang bisa merusaknya, ternyata satu pernyataan dari Sivia bisa merusak keseluruhan harinya.

"Jadi, dia sms gue karena lo yang paksa?" Shilla kangsung menunduk lesu.

"Gue pikir karena inisiatifnya sendiri." Lirihnya.

Sivia yang melihat ekspresi Shilla jadi gelagapan sendiri dan buru-buru menambahkan. "Gue yang paksa, soalnya dia malu gitu. Iya... Hmm habis semalam gue liat dia di kamar bolak balik kayak setrikaan. Terus gue tanya kenapa, alasannya gitu mau sms lo tapi malu malu tai ayam gitu."

Shilla memandang Sivia dalam, "Lo lagi nggak berusaha hibur gue kan?"

Sivia langsung menggeleng dan menambahnkan, "Nggaklah! Gue kan anak alim. Nggak pernah boong."

Cakka Shilla OneshootWhere stories live. Discover now