Part 3

5.2K 171 0
                                    

Cinta itu tidak rumit,,,tidak seperti matematika atau statistik,,,tidak menggunakan logika tapi perasaan, hati yang berperan.
Ketika hati sudah menjatuhkan pilihan sulit untuk dipungkiri semua rasa itu. Yang bisa dilakukan hanya menjalani nya.

Mungkin ini awal kesalahan ku entah darimana datangnya rasa itu.
yang aku tau saat ini aku nyaman bersamanya.
Laki laki itu yang bisa membuka mataku kembali untuk melihat adanya kaum Adam di dunia ini.

Awalnya hanya dari keisengan belaka,iya karena keseringan dikerjain oleh divisi ku,ada rasa bersalah juga dalam diri ini.
Harus nya aku sebagai subjek disini atau bisa dikatakan peran utama bisa mencegah itu semua,karena ini sudah berlebihan menurutku.
Gimana tidak pernah suatu hari aku izin tidak masuk kerja karena sakit,cuma demam malam hari nya dan pagi hari aku sudah kedokter kata dokter aku hanya radang tenggorokan yang membuat aku menjadi demam. Tapi kalian tau desas desus yang ada dikantor teman divisiku pada bilang kalau aku dirawat di rumah sakit. Bener banget dari kemarin aku sudah keliatan pucat saat pulang dari kantor dan aku mengadu kalau aku gak enak badan kesalah satu temanku hanya itu dan hari ini aku tidak masuk karena gak kuat untuk bangun. Pagi saja untuk kedokter aku ditemani oleh pembantu yang setia ngeberesin apartemenku ini karena aku hidup sebagai anak perantau dikota ini.
Alhasil yang terjadi hal itu ngebuat manusia adam panik gak jelas menanyakan aku dirawat dimana?aku tinggal dimana?dan itu langsung ke divisi HRD. Info yang sangat akurat bukan.

Hari sudah menjelang sore dan aku disini didalam apartemenku sendiri. Karena pembantu ku sudah pamit pulang 15 menit yang lalu, aku duduk disofa panjang sambil menikmati acara tv.
Tiba tiba telpon di apartemenku berbunyi menandakan panggilan dari resepsionis, dengan malas malas ku angkat telponnya.

"Sore"
",,,,,,,,,,"
"Iya saya....."
",,,,,,,,,,,,"
"Baik terimakasih"
Kututup sambungan telpon nya dan langsung menuju ke loby, karena menurut resepsionis yang tadi menghubungiku ada seseorang yang menungguku dibawah.
Seinget ku, aku tidak punya janji dengan orang hari ini. Lagi pula kalau pun iya pastinya aku tidak pernah ngajak ketemu disini, karena apartemenku adalah tempat privasiku. Hanya keluargaku saja yang tau aku tinggal disini yah karena tempat yang aku tinggalin ini adalah milik orangtuaku.
Hanya segelintir orang yang tau aku tinggal disini tapi aku tidak pernah membawa atau janjian disini.
Saat aku tiba diloby,aku melihat sosok yang kukenal.
"Hay" sapanya. Dengan melambaikan tangan padaku.
Kenapa dia yang ada disini??bukan lebih tepat nya ada apa dia kesini.
"Hay" ucapnya saat ini melambai tangan nya tepat diwajahku yang masih setia heran dengan kedatangannya.
"Hmmm,,,iya" jawabku yang masih dengan rasa penuh tanya di otakku.
"Ada apa" tanyaku ke dia langsung pada apa yang sedang ada dipikiranku saat ini.
"Boleh bicara sebentar?" tanyanya tanpa menjawab pertanyaan aku barusan.
hmmm,,,ini orang nyebelin banget dateng ga di undang,ditanya ada apa ga dijawab.
"Iya silahkan duduk" jawabku sembari mempersilahkan duduk disalah satu sofa kosong yang memang sengaja disiapkan pada beberapa tempat diloby apartemen ini.
"Tapi ga bicara disini,bisa keluar sebentar" ucapnya.
Singkat cerita aku mengikuti keinginan dia untuk bicara di luar. Karena hari juga udah mau malam jadi kupastikan dia tidak membawaku terlalu jauh.
Setelah membahas apa yang ingin dia bicarakan dia mengantar aku kembali pulang.

Tbc,,,,,
Bentar yah belum ada pembahasan yang serius.

Inilah Aku #gxg#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang