1

11 2 0
                                    

Pagi hari cerah suasana yang sama seperti kemarin, pikiranku hanya penuh dengan Pilihan selai yang mana yang harus ku oleskan ke rotiku.

"Mau ayah buatkan susu? Atau apapun terserah" tanya ayahku, namun aku hanya menggelengkan kepalaku yg berarti tidak mau.

Ya namaku Alenor Cliffs, hanya tinggal bersama Ayahku diKota yang Kecil. Membosankan? Aku sudah terbiasa. Hanya memiliki 1 teman dan itupun hanya sebatas saling menyapa.

Setelah sarapan, aku membuka sebuah buku, buku yang sudah tua dan berdebu. Dihalaman pertama ada sebuah kertas yang bertuliskan 'Shift your reality. Hiduplah diskenariomu sendiri, tidur dan lupakan semua beban kehidupan nyatamu'

"Bualan semata, bukan? Tapi Alenor apa salahnya mencoba?" Ide sang Alenor.

Dimalam hari aku hanya memikirkan skenario seperti apa, Hingga aku tertidur lelap dan lelap.

⌛⌛

Aku terbangun dari tidur ku yang sangat lama dan lelap. Kasurku yang biasanya empuk tak terasa empuk, dan Bau udaranya pun berbeda dan sangat asing.

Saat kubuka mata ku......

"Bloody hell, kau telah bangun akibat ramuan ku. Tunggu sebentar akan kupanggilkan prof.dumbledore" ucap prof. Pomfrey dan langsung meninggalkan ku.

"Astaga, dimana aku? Seseorang telah menculikku. Oh tidak apakah shifting reality-nya berhasil? Hahaah tidak mungkin bodoh Aku sama sekali tidak menulis skenario"Bicaraku kepada diriku sendiri yang masih belum paham apa yang sebenarnya terjadi.

"Berhenti mengikutiku dan panggilkan prof.Trelawney. Tolong" pinta prof.Dumbledore kepada prof.Pomfrey

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya sang kepala sekolah. Angguk ku bukan berarti iya ataupun tidak, tapi berarti bingung.

"DEMI JENGGOT MERLIN! MENJAUH DARINYA" perintah wanita aneh yang bernama Prof.Trelawney

Aku pun menghindar, begitu juga prof.Dumbledore. "sudah ku kira, kau ini orang jahat!" Ucapku menyindir prof.Dumbledore yang ternyata kepala sekolah.

"Maksudku kau yang berbahaya, anak muda"ucap prof.Trelawney ngawur. Kepala sekolah hanya menggelengkan kepalanya

Aku pun menceritakan bagaimana aku bisa sampai ke sini, tentu saja Mereka tidak akan percaya. Semua ini tidak masuk akal.

⌛⌛

Usai berbicara dan meyakinkan mereka, aku diperbolehkan sekolah disini. Dan langsung ikut pelajaran tahun ke-4. Sangat keputusan yang bodohkan? Tentu saja.

Sebelum sekolah dimulai, kemarin aku membeli peralatan seperti wand, dll.

Angkatan pertama telah sorting asrama melalui sorting hat, begitupun aku. Hasratku yang ingin hufflepuf terkhianati oleh topi sialan itu. Lantas ia memasukkan ku ke Slytherin yang membosankan ini.

Semua anak sepanjang meja ini melihat ku, ada seperti orang yang bodoh, ketakutan, dan satulagi julid.

"Huh, setidaknya ada pangeran berambut platinum disini" kataku untuk menyemangatiku sendiri. "Pangeran berambut platinum itu pacarku, Draco malfoy. Oh ya aku Pansy parkinson"Jelas pansy tak suka.

Aku hanya menghela nafas. "Biasakan dirimu alenor, kau adalah PEMERAN UTAMA" semengatku.

This Is RealWhere stories live. Discover now