(4)

8 1 0
                                    

Maaf typo

AUTHOR POV

Rifki pun semakin mengeraskan bunyi musik nya di mobil karena sudah penat mendengarkan ocehan Vera sejak 1 jam yang lalu.

"Iiih kakak dengerin aku ngga sih?" Teriak vera yang semakin kesal kepada kakaknya yang sedari tadi hanya menganggukkan kepalanya.

"Ini yang terakhir kali, pokoknya kalau besok masih telat telat kayak gini lagi aku aduin ke papa. Biar mobilnya di kasih ke aku!"

"Emang kamu bisa nyetir?" Balas Rifki sambil mengecilkan suara musik di tape mobilnya.

"Kan bisa latihan! Kakak kemarin ngga denger kata  Pak ramlan? Kalau kita telat satu kali lagi kita di skor ka!" Vera memelankan suaranya tidak sekeras tadi karena pasrah.

Sudah 2 minggu ini Rifki dan Vera telat terus menerus. Entah memang 2 minggu ini Rifki susah di bangunin atau kebiasaan nya bangun siang. Pasalnya saat Vera baru baru pindah Rifki selalu bangun pagi, yaa pukul 06:45 itu sudah termasuk pagi untuk Rifki dan sekarang Rifki selalu bangun pada pukul 07:17 yang membuat mereka harus telat 30 menit karena  masuk sekolah pukul 07:15.

"Kak?" Tanya Vera Memandang rifki

"Hmmm"Rifki hanya bergumam.

"Badan aku pegel pegel nih 2 minggu di suruh nyapu halaman sekolah terus, ini mata aku juga pegel tiap pagi lihat gerbang udah di tutup di tambah penunggu gerbang yang selalu bawa kayu panjang itu hhhhhhh" Vera menggerang frustasi mengusap mukanya kasar lalu membuka seatbeltnya membuka pintu mobil keluar karena mereka baru sampai di sekolah.

"Eh pak ramlan, makin tua aja itu muka, makanya jangan marah marah mulu, nanti istrinya ngga mau lagi loo naena sama bapak,kan kasian nanti adek bapak lembek." Ejek Rifki dan Vera yang tidak bisa menahan tawanya sehingga Rifki langsung di pukul kayu dengan pelan oleh pak Ramlan.

"Rifki Wibowo kamu masih tidak dengar yaa ucapan saya kemarin? " Ujar pak Ramlan dengan suara tinggi ."Sudah sekarang kalian masuk saya bingung mau kasih hukuman apa. Nanti istirahat temui saya di ruang BK!"

"Makasih pak, iya dong gitu sekali kali ngga usah di hukum, kasian itu adik saya pak, kecapean kalo di hukum terus." Kata Rifki dengan nada memelas.

"Iya hari ini saya tidak menghukum kalian, tapi nanti kalian akan menerima surat hukuman kalian. Kalian di skor!" Terang pak Ramlan sambil memainkan kayunya.

"Alhamdulillah, terimakasih atas kabar gembira ini pak saya pastikan akan memanfaatkan dengan sebaik baiknya liburan ke depan. Bap- aduh!"
Ucapan Rifki terpotong karena pak Ramlan memukul bokong Rifki dengan sedikit keras.

"Sudah sana masuk!" Emosi pak Ramlan pun memuncak.

Saat Vera dan Rifki sudah Sudah memasuki gerbang terdengar suara mobil berhenti dan memanggil Rifki,  sehingga Vera dan rifki langsung menoleh ke belakang.

"Saya stres mikirin kalian! Kenapa kalian tidak bisa disiplin? Hah!!!" Bentak pak Ramlan. Vera dan Rifki pun langsung tertawa mengejek kepada siswa yang juga terlambat itu.

"Apa kalian? Di suruh masuk malah masih di sini. Kamu juga ! Harusnya itu kamu memberi ajaran yang baik kepada Kaka kamu! Anak perempuan ko telat mulu!"kata pak ramlan kepada Vera yang hanya diam menunduk sambil masih tertawa.

"sudah kalian boleh masuk! Sama dengan Vera dan Rifki, istirahat nanti kalian ke ruang BK!" Suruh pak Ramlan kepada Vano, Ade, dan reza.

Mereka bertiga pun menghampiri Vera dan Rifki.
"Akhirnya bisa libur juga kita besok . Nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan." Kata Vano sambil merangkul bahu Rifki.

"Apa nikmat? Helooo kita itu di skor, mana ada nikmat hukuman!  Kaka juga bego banget nyari temen kaya mereka." Vera mencak mencak.

"Huss Vera ngga boleh gitu dong, nanti jelek kalau marah marah mulu, lagian enak ko, kita bisa jalan bareng, bisa main bareng, bisa makan bareng, bisa bareng bareng pokoknya lah." Jelas ade

"Iya ver, lagian kita juga masih kelas 11, kamu kelas 10, udah nyantai aja kali." Kata reza sambil membenarkan dasinya.

"Sarap lo semua!" Bentak Vera lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.

***
Hari ini Vera sedang duduk menonton televisi sambil memakan cemilannya. Yaa, alhasil ke 5 anak itu di skor selama 8 hari sungguh menyedihkan bagi vera tetapi lain bagi ke 4 anak itu.
Bahkan tadi malam Ke 4 anak itu berpesta karena bisa libur selama 8 hari, woy itu bukan libur tapi hukuman woy.

Rusak sudah pencitraan Vera yang telah ia tanam selama ini. Sekarang Vera di kira anggota baru di geng kakaknya itu yang sudah pasti sekarang sedang jadi bahan gosip terbaru di kelasnya.

'Oh jadi Vera sama Rifki adik kakaan'
'Gue kira Vera anaknya pendiem, eh ternyata ngga kalah bangsat juga kaya mereka'
Dan bla bla bla

Bahkan grup kelasnya tak tanggung-tanggung menyindir Vera di grup linenya, muka dua lah, sok polos lah, elu itu pantesnya masuk IPS , paling paling juga nyogok tuh, dan bla bli blu.

Wajar Vera harus di benci oleh teman-temannya, karena selama ini Vera adalah anak baru yang begitu pendiam di kelas, dan hanya Sasa lah yang Vera punyai di kelas.

Line

Vera : Sasa elo ngga marah kan?

Sasa : Haha ngapain juga marah, ver, ko lo ngga ada mirip miripnya ya sama Rifki?

Vera : iya Rifki itu kakak tiri gue. Lo beneran ngga marah kan?

Sasa : Lo ko jadi alay gitu si, ya engga lah gue tau mungkin kemarin lo belum siap cerita sama gue, kan maklum lo itu anak baru di kelas. Eh btw tapi elo asik juga libur 8 hari, ngga ngajak ngajak lagi!

Huh

Ia masih beruntung, karena ketika Sasa di Line ia masih bersikap biasa saja.
Emang sial banget hidup gue, punya temen cuma 1 ngga waras pula, punya kakak juga songongnya minta ampun!

MaafWhere stories live. Discover now