1. Awal

136 13 19
                                    

Hari ini hari yang paling Lisa benci, hari Selasa. Kenapa? Karena dia harus melakukan piket kelas di pagi hari sebelum bel berbunyi

Lisa sangat malas untuk melakukan piket kelas tapi sayangnya kalau kelasnya kotor ia akan di hukum dan Lisa tidak mau itu terjadi

"GA ADA ORANG?!" Pekik seorang gadis berambut coklat dikuncir kuda saat hendak masuk kelas nya

"Gila aja masa iya gue harus piket sendiri. Yaudahlah, gue ga mau tau nanti kalo udah pada dateng gue pukulin satu - satu yang piket hari ini," gumam Lisa pelan

Lisa akhirnya menaruh tasnya di bangku ia duduk, dan mulai menyapu. Saat ia selesai menyapu satu barisan terdengar suara tepuk tangan

Mata Lisa yang bewarna coklat kehitaman itu langsung tertuju ke pintu dan mendapati seorang lelaki berambut coklat gelap bermata emerald bersandar di depan pintu
"Cie yang rajin," ujar lelaki itu

"Nick?! Lo ngapain dah ke kelas gue pagi - pagi begini?" jawab Lisa mendekat ke arah Nick sambil membawa sapu yang masih ada di genggamannya

"Gue mau nengok pacar gue yang cantik lagi piket kelas," Nick mengusap dagu Lisa

"Najissun, sejak kapan gue pacaran sama lo? Apa - apaan juga lo nyentuh gue," pekik Lisa menjauh dari Nick

Tiba - tiba datanglah gadis berambut pirang bergelombang di tambah matanya yang bewarna biru ke kelasnya Lisa

"Weyy, pagi - pagi udah nambah dosa aja nih ya berduaan di kelas," sahut perempuan itu masuk ke kelas

"Ihhh, gue berduaan sama Nick? Mendingan gue berduaan ama ibu kunti dah Ver."

"Lisa, yang kamu lakukan kepada aku itu Ja..hat," Nick memasang wajah yang sangat lucu untuk meledek Lisa

"Udeh udeh sono balik ke alam lu sono. Gue sama Vera mau piket " Lisa mendorong Nick keluar dari kelasnya

Akhirnya Lisa dan Vera melakukan piket kelasnya, satu per satu teman sekelas nya datang

"Ehh lis, by the way anyway busway lo udah ngerjain PR dari Bu Sita?" tanya Vera

"Udah lah, gue mah rajin," Lisa tersenyum

"Ehh Lisa yang paling cantik sedunia, gue boleh kan nyontek jawaban lu? Yahh boleh yah."

"Iya iyaa boleh."

Lisa mencari bukunya di dalam tas miliknya
Lahh kok gaada? Perasaan semalem gue udah ngerjain dan...

"MATII GUE BUKU GUE KETINGGALAN DI MEJA BELAJAR!" Lisa teriak karena panik

"Ehh serius lo? Mati lo, Bu Sita kan kan killer."

"Gue kerjain aja lah sekarang di buku laen," ujar Lisa sambil mengeluarkan buku tulis

Tiba - tiba bel berbunyi, dan seketika Bu Sita sudah berada di depan kelas Lisa. Bu Sita memang adalah salah satu dari guru yang selalu on time dan tercatat bahwa ia selalu masuk ke kelas bahkan apabila ia sakit

"Selamat pagi anak - anak, buka buku tugas kalian sekarang!" pinta Bu Sita

"Bu..Saya.. bukunya ketinggalan di meja belajar Bu," ucap Lisa ragu sambil mengangkat perlahan tangannya

"Gaada alasan, Lisa kamu ga biasanya begini. Kamu sekarang ibu hukum, kerjakan tugas yang ibu kasih 2 kali lipat di luar kelas."

"Iya Bu," ucap Lisa pasrah

Lisa berada di luar kelasnya, kebetulan kelasnya itu berada tepat didepan lapangan.

Lisa mulai mengerjakan tugasnya yang diberikan Bu Sita sampai seseorang menyapa dirinya

"Lisa? Lo ngapain di depan sini?" tanya seseorang lelaki tampan berbadan tinggi berambut hitam dan memiliki mata coklat terang yang dapat membuat Lisa terhisap kedalam matanya

"Ehh, Rendi. Gue lagi dihukum sama Bu Sita gara - gara tugas gue ketinggalan di rumah."

"Gimana kalo gue temenin disini?" Rendi tersenyum, dan duduk disebelah Lisa

"Lah? Lo ga masuk ke kelas?" jantung Lisa mulai berdegup kencang secara perlahan

"Gak, gue abis olahraga jadinya gak apa - apa."

"Serah lo dah Ren."

~~~~~

Akhirnya waktu istirahat tiba, Bu Sita sudah keluar dari kelas Lisa. Lisa meminta maaf kepada Bu Sita karena tugasnya itu, sekaligus berterima kasih kepada Rendi karena telah menemaninya sedari tadi

Kelas Rendi berletak di sebelah kelas Lisa, jadi tak heran kalau Lisa sering bertemu dengan Rendi

Sekarang Lisa berjalan di koridor sekolahnya menuju kantin

Sesampainya Lisa di kantin ia langsung membeli es teh kesukaannya

"LISAAA!! Kebetulan lo ada disini," cerocos Vera mendekati Lisa yang baru saja menerima es teh pesanannya

"Verr, lo bisa kaga kalo ketemu gua ga usah teriak - teriak? Kalo gue jantungan gimana coba?"

"Najiss, jangan lebay deh Lis. Betewe lo mau ga ikut sama gue besok pas pulang sekolah?"

"Kemana?" Lisa mulai meminum es teh nya perlahan sambil mengarahkan Vera untuk duduk di bangku kantin bersamanya

"Gue mau jalan ke taman, bareng sama 2 cowok. Gue ngajak lo soalnya ga enak, masa iya gue cewe sendiri."

"Emang kenapa? Bukannya lo udah sering di kelilingin sama banyak cowok?"

"Ayolah Lis, ikut gue ya," air muka Vera memelas

"Ihhh.. apaan sih lo, ga usah sok melas deh. Iya iya, gua ikut."

"Nahh gitu dong."

Lisa sejujurnya ingin menolak permintaan dari sahabatnya, namun Lisa tidak ingin mengecewakan Vera karena keegoisannya sendiri

Lisa akhirnya berjalan kembali ke kelas dan berpisah dengan Vera yang sedang menyantap bakso

Saat Lisa berjalan menuju kelasnya ia merasa seperti ada yang memperhatikannya

Lisa menoleh ke belakangnya
"Mungkin cuma perasaan gue aja kali, lagipula kan banyak orang disini," gumam Lisa pelan

Dia hendak masuk ke kelasnya, sampai suara yang tak asing memanggilnya

"Lis, lo sendirian aja nih kemana si Vera? Biasanya bareng melulu," sahut Rendi yang berada di hadapan Lisa

"Ehh.. Rendi, iya nih gue lagi sendirian Vera nya lagi di kantin. Gue sendirian gara - gara ga ada yang mau nemenin sih," ujar Lisa sedikit kaget atas kedatangan Rendi

"Hahahaha, jones banget ya Lis."

"Lo sendiri juga jones, jones sih bilang jones."

"Tenang ae, gua bentar lagi udah mau kaga jones kok," mata Rendi berkedip menggoda Lisa

"Emang mau sama siapa?Mending sama gue aja Ren," balas tawa Lisa menggoda

"Gue mau."

"Ehh serius?"

"Mau nampol maksutnye hahahahaha," Rendi tertawa meledek Lisa sambil menjitak kepala Lisa

"Ga lucu."

Rahasia HatiWhere stories live. Discover now