Part 3

30K 1.2K 5
                                    

Pagi itu dengan tergesa-gesa Celin melangkah menuju gedung perkantoran Greyson, Jesse atasannya di Pub menyuruhnya bertemu dengan pemilik Pub yang berkantor di gedung ini, entah apa kesalahan yang sudah ia perbuat. Jesse dengan tegang memerintahkannya untuk datang. Apa ini ada hubungannya dengan Jayden? Tanyanya dalam hati. Malam itu dia pergi lebih awal dari klub karena tidak ingin melihat Jayden, tapi sialnya jayden justru mengikutinya ke tempat kontrakannya. Dan lebih sialnya lagi keesokan harinya ia terbangun dan lagi-lagi dalam pelukan Jayden. Ia membenci pria itu, tapi jauh di dalam hatinya ia meragukan itu, karena setiap berdekatan dengan Jayden hatinya selalu menghangat, bahkan ia selalu ingin berdekatan dengan Jayden. Celin melangkah menuju sebuah ruangan di lantai 17 dengan tulisan Presiden Director.

"Kau lagi??". Celin terkejut melihat Pria yang kini berdiri dengan angkuhnya di depannya tersenyum padanya dengan manis, jika saja tidak diliputi harga diri, mungkin saja Celin sudah lemas dan jatuh di lantai melihat Jayden yang tampan dengan senyumnya.

"Tristan Greyson itu kau?". Tanyanya lagi.

"sebenarnya ayahku tapi itu juga nama belakangku, jadi FO di bawah sana pasti akan menuntunmu kemari, karena ayahku sudah lama mengundurkan diri dari urusan bisnis". Jayden melangkah mendekati Celin, Celin mundur selangkah.

"Jadi apa yang kau inginkan dariku?"

"Aku ingin kau bekerja disini, Aku tidak suka kau bekerja di Pub apalagi harus bekerja dua shift setiap harinya".

"Aku hanya seorang pencuri, apa kau tidak takut, aku akan mencuri darimu". Suara Celin bergetar, hatinya sakit mendengar kata-katanya sendiri.

"aku tidak mau bertengkar lagi denganmu, kau bekerja disini dan aku akan membantumu mencari adikmu, bagaimana?" tawaran yang menarik dari jayden, Celin terpaku memikirkan tawaran Jayden, dia bimbang antara harga diri dan kebutuhannya.

"Aku akan menyewa seseorang untuk mencarinya". Lanjut Jayden melihat kebimbangan di wajah Celin.

"Baiklah...Aku terima tawaranmu, kapan aku harus mulau bekerja?" Celin berusaha untuk berpikir rasional sekarang. Adiknya lebih penting daripada harga dirinya.

"Bagus, kau bisa mulai sekarang, menjadi sekretaris pribadiku". Jayden tersenyum penuh kemenangan.

"Jay...!!". Jayden dan Celin serentak menoleh menuju asal suara. Jayden langsung memijat alisnya begitu tahu siapa yang datang.

"Jelaskan padaku, siapa wanita yang kau ajak kerumah, tega sekali kau tidak menceritakannya padaku!". Mata wanita itu melotot tajam memandangnya.

"hey... bukankah ini orangnya". Wanita itu tersenyum girang saat melihat Celin, Celin memandangnya dengan heran.

"Halo sayang, aku Lizbeth ibu jayden, mengapa kau harus datang disaat yang tidak tepat, waktu itu aku sedang bulan madu bersama suamiku, ayah Jayden, oh ya siapa namamu". Lizbeth memandang Celin dengan mata berbinar.

"Saya Celina dan maaf...saya tidak mengerti kata-kata anda nyonya".

"Apa yang kau tidak mengerti sayang, seharusnya kau berkunjung ke rumah calon mertuamu ketika mertuamu dirumah dan jangan memanggilku nyonya, kau bisa memanggilku Mom seperti Jay....oh Lihat betapa cantiknya dirimu, lebih cantik dari foto yang aku terima". Lizbeth terus saja mengoceh tidak tentu.

"Mom...sudah hentikan, kejadiannya tidak seperti itu".Jayden menghela nafas frustasi.

"Dan darimana kau mendapatkan fotonya, aku sendiri tidak mempunyainya". Lanjut Jayden Kemudian.

"Jangan mengelak lagi Jayden Tristan Greyson, kau bahkan mengambil salah satu bajuku padanya, aku melihat bajuku dipakai Celina dalam foto, lihat ini aku mengambilnya dari kamera cctv, Leona menceritakannya padaku, kau membawa pulang seorang gadis dan menginap di kamarmu". Ucap Lizbeth lantang tangannya menunjukkan selembar foto, yang memperlihatkan Celin tengah digendong oleh Jayden. Wajah Celin memerah mendengar kata-kata Lizbeth. Dia malu sekali, dia terdengar seperti wanita liar yang biasa melakukan one night stand.

Twin SistersWhere stories live. Discover now