Part 1

64.5K 1.3K 30
                                    

aku memeluk adikku yg hanya berjarak 10 menit dariku, dia kedinginan dan kelaparan sama sepertiku, nasib memang mempermainkan kami berdua, sebulan lalu kami masih bersenang-senang di hawai menikmati pantai waikiki yang indah, tapi hari ini kami menjadi gelandangan tanpa rumah dan uang sepeserpun. saudara tiri kakek menipu kami setelah kematian kakek, kami tidak tahu bagaimana cara mereka, saat ini aku dan adikku hanya bisa menangis, kami terbiasa dimanja sejak lahir oleh kakek, tidak lagi ada gadis sombong yang biasa berdiri tegak dan angkuh, yah aku memang mempunyai sifat sedikit lebih buruk drpd adikku, aku sangat sombong, angkuh lain dengan adikku yang lembut tapi walaupun demikian kami sangat dekat dan aku mencintai adikku lebih dr nyawaku sekalipun.
"Cel aku benar2 lapar" rengek adikku, aku hanya bisa menghela nafas panjang, disaat seperti ini sifat manjanya masih tidak dapat ia kendalikan, jika aku sombong dan angkuh adikku justru manja dan lemah itulah sifat buruk adikku, aku tidak bisa membayangkan jika aku meninggalkannya dalam keadaan seperti ini.
"aku akan mencari makanan kau tunggu disini". Sahutku, bagaimana juga kami perlu makanan untuk hidup, aku melihat sekelilingku, tapi apa yang bisa aku lakukan,aku benar2 frustasi sekarang. aku bangkit dan meninggalkan adikku di bangku taman kota, aku berjalan mendekati sebuah mini market. Benar-benar menyedihkan bahkan aku tidak membawa uang seperserpun. Aku terduduk lemas di sudut depan minimarket itu, memikirkan apa yang harus kulakukan selanjutnya. Merampok? Mencuri? Mencopet? Semuanya terlintas di otakku, tapi cepat-cepat aku hilangkan pikiran itu.

Ciiiittt!!

Sebuah mobil mewah berhenti di depan mini market, seorang pria turun dari mobil dan berjalan dengan angkuhnya, aku melihat diriku dari versi pria. Pria tampan dengan postur tubuh tinggi menjulang dan gagah, jika aku masih Celina adam Lewis sang sosialita yang mempunyai segalanya, aku yakin pria itu akan takluk padaku, tapi saat ini aku hanya seorang gelandangan, dan tidak mungkin aku bisa melakukannya. Bagaimana juga pria kaya butuh prestise untuk dipamerkan pada rekan bisnisnya, sebuah keberuntungan jika ia bisa menggaet salah satu pewaris kerajaan bisnis Jonathan Adam lewis, kakekku tercinta, tapi itu dulu, saat ini tidak ada yang bisa dibanggakan dari seorang Celina Adam Lewis.

Aku kembali mengamati pria itu, dia memasuki mini market tanpa menyadari aku yang berada di pojok. Dan Gotcha!! Pintu mobil terbuka, aku tahu ini kejahatan tapi aku harus hidup. Aku mengendap-ngendap menuju sisi samping mobil, aku mengamati isi mobil itu, ternyata pria itu mempunyai selera yang bagus, interior mobilnya ini benar-benar menakjubkan tapi aku tidak mempunyai banyak waktu untuk mengaguminya, aku harus mencari sesuatu yang berharga. sungguh menyebalkan, tidak ada yang bisa aku curi dari dalam mobil ini, mataku kembali menjelajah ke setiap isi mobil, dan aha..... ternyata dewi fortuna masih berpihak padaku, aku melihat beberapa lembar uang dan handphone dibalik dasboard, seketika senyumku merekah, dengan cepat aku mengambil uang itu dan ponselnya, aku bisa membeli beberapa potong roti dari uang ini, dan aku bisa menghubungi Aunt Margaret dengan ponsel ini.

"Apa yang kau lakukan didalam mobilku nona??". Seseorang menepuk bahuku, aku tertangkap basah mencuri, dan itu sangat memalukan. Aku menoleh dan mendapati Pria tampan sang pemilik mobil berdiri di belakangku, ia memandangku dengan tajam, aura kemarahan terlihat jelas dari wajahnya. untuk pertama kalinya dalam hidupku aku merasa gugup dan takut

"aku...aku.." belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, pria itu mendorongku, memasuki mobilnya, tadi aku takut dan sekarang aku benar-benar takut. Pria itu menjalankan mobilnya meninggalkan mini market. Ini tidak boleh terjadi, Verin sedang menungguku di taman.

"Apa yang kau lakukan!! Kau membawaku kemana??". Aku berteriak histeris, aku mengambil tangannya yang sedang memegang kemudi, kakikupun ikut beraksi mencari rem mobil, dia terlihat kewalahan, mobil oleng, dan sial, mobil itu menabrak pohon, seketika airbag memenuhi di dalam mobil, aku berteriak, aku berteriak kesal dan marah.

Twin SistersWhere stories live. Discover now