♥lamaran

8.2K 419 88
                                    

akhirnya mobil bisa menyala dan kami menelusuri jalan pulang ke rumah pak rahmat.

kami disambut hangat oleh pak rahmat. dia heran dan bersyukur kami selamat. hanya riri yg mengalami luka dikepala.

kami sholat subuh bersama. aku mengucap syukur yg tiada hentinya . dalam sujud aku menangis.

rasa ngantug memaksa kami untuk menerima tawaran pak rahmat agar istirahat sebentar dan siangnya nanti baru pulang.

dari umur 7 tahun aku terbiasa tidur hanya 4 jam. dilatih oleh eyang awalnya menggerutu. tapi akhirnya aku memperoleh manfaat dari didikan keras eyangku selama ini. baru hari ini setelah kejadian semalam aku menyadarinya. tiba tiba aku kangen beliau.

setelah cukup istirahat dan mandi. kami pamitan dengan pak rahmat untuk pulang. kami pun melanjutkan perjalanan balik , kali ini langsung kerumah eyang. teman teman sudah menunggu disana.

" len.. telfon temen temen.. tanya kabar arif.. aku kawatir". pinta riri manja.

" iyaa bentar ya.." jawabku sambil mengambil ponsel dalam tas ransel. aku telfon clara. teriaknya di telfon membuatku kaget.

" lenn.. km gpp kan? ini temen temen pada kawatir soalnya km semaleman ga bs dihubungi ". kata clara kawatir.

" ga ada signal disana. udah selesai kok jangan kawatir. hmmm arif kabarnya gmn? ". tanyaku penasaran juga

" terakhir aku menerima telfon dr mamanya arif tadi subuh, semalam katanya dia teriak2 lagi saat tengah malam, badannya panas. pagi ini sudah mulai sadar". aku lega mendengarnya.

'deg' sialan lama lama jantungan aku. sosok perempuan cantik td duduk dibelakang. aku kaget.. baunya wangi melati. dia hanya diam . cantik sekali. dulu mungkin dia seorang putri kerajaan.
aku dan arga hanya senyum senyum melihat beliau. lalu wajahnya memerah menahan malu.

" kalian jangan berfikir aneh". lagi lagi beliau berkata seperti itu.

" aku senang arif sudah mulai sadar dan tenang. tp aku rasanya kehilangan". dia berkata sedih dan menangis lagi. " semua yg terjadi adalah salahku"  katanya seperti putus asa

" aku tau len bagaimana sedihnya km sekarang. malah mungkin lebih sakit dari aku, tp kuminta satu hal jangan salahkan arga. dia bener bener tak tau retno sudah seperti sodaramu". kata riri menyesal.

" sudah ri cukup.. aku ga mau bahas hal ini. retno tenang, arif sadar.. km ga kenapa napa.. itu udah cukup. tujuan awal hanya ini ri gak lebih". aku menegaskan pada riri. kulihat arga sedih.

sesampainya dirumah eyang. aku disambut teman teman.. kangen sekali dengan mereka. seperti lama ga ketemu padahal cuma sehari aja.

" loo.. km to le.. " . eyangku melihat ke arga. lalu melihatku curiga. dan eyang tersenyum. terakhir melihat arga waktu SMA saat datang kerumah dan disuruh pergi.

aku dan temen temen duduk bersama. clara yg lebih pintar soal luka melihat kepala riri. dan merawatnya.

" ini bagus kok lukanya ga infeksi " . jelas clara. kulihat tangan clara yg kemarin bengkak sudah mulai kempes. tak biru lagi. kulihat martina tak ada. dia pulang ke surabaya lebih dulu karena memang awalnya dia bolos dan tak diijinkan ikut.

kulihat beliau, arga dan eyang duduk diruang tamu tengah. ntah mereka membicarakan apa. sekilas eyang melihatku dan senyum. anehh..

sore itu juga kami harus balik ke surabaya. booking tiket kereta api online. karena libur yg diberikan sudah habis.

arga dan riri mengantar kami sampai stasiun.

iis dan mas rofik mengurus tiket di loket. tadi sudah booking jd lebih gampang. riri dan clara pergi membeli air minum untuk diperjalanan. beliau duduk di kursi dan disampingnya masih ada sosok perempuan itu.

" lenn.. aku sudah bicara sama eyangmu,  aku serius. terserah kapanpun km siap.. aku ga maksa". kata katanya membuatku kaget.

" maav ga..aku ga tau.. rasanya jika dekat km dan riri aku keinget retno.. lalu rasanya sakit.. aku bener bener sakit".

" iyaa aku tau.. aku tunggu sampai km bilang tidak, maavkan aku soal retno ". ucapnya.

" ga.. km hbs ini langsung pulang atau kmn? ". tanyaku mengganti topik pembicaraan.

" pulang.., aku udah ga masuk kerja 3 hari. kalo bolos lagi kasian yg lain, lenn pertimbangkan baik baik. aku serius ". ucapnya meyakinkan aku lagi.

kami pun pamitan. kulihat sosok perempuan itu tinggi menjulang hampir seatap stasiun. dan tetep masih disana.

Rumah retno sampai sekarang tak laku dijual. rumah yg berada dikawasan timoho itu sampai sekarang kosong. hanya sesekali dibersihkan oleh tukang kebun suruhan bu yanti.

Iis dan mas rofik akhirnya menikah lima bulan lalu.

Riri memperbaiki diri dan belajar pada beliau. dia masih melakukan puasa jumat kliwon dan selasa kliwon. sebulan sekali dia kemakam retno. kadang bersamaku kesana.

Arif setelah diruqyah masih dalam pemulihan namun kadang dia masih bingung. terakhir aku dan arga kerumahnya dia menangis tanpa henti karena ingat retno.

Dunia ini hanya ladang amal. kita disini untuk mencari sebanyak banyak bekal untuk akhirat kelak. keadaan kaya , miskin, bahagia, sedih, semua hanya cobaan. semua yg kita punya baik harta maupun kelebihan dalam hal apapun adalah titipan NYA.

Udah setaun sejak arga bilang menunggu. kamu apa kabar disana. moga aja km sehat dan selalu dalam lindunganNYA.

dering telfon membuyarkan lamunanku.

" ndukk pulango, penting". hanya kalimat itu yg eyang ucapkan ditelfon. aku panik.. firasatku tak ada apa apa namun hatiku tetep penasaran. eyang ini knp kok ditelfon balik malah ga ada kabar.

saat itu juga. aku ijin pada bu purwati untuk kembali ke jogja. clara sama yg laine aku hubungin jg ga dibls. duwhh pada kemana sih..

aku telfon clara berkali kali. akhirnya diangkat.

" lenn maaf yaa.. aku terpaksa". hanya kata kata itu yg terucap. ini sebenernya ada apa sih. ya Allah.. knp semua dihubungin pada ga bisa.

saat dikereta aku kawatir. berkali kali telfon rmh jg ga diangkat. turun dr kereta aku langsung cari taxi dan menuju rumah.

air mata ini hampir jatuh. pikiranku grambyang kmn mn. ada apa ini. aku takut ada musibah atau hal buruk. seperti hbs ada pengajian dirumah.

begitu aku memasuki rumah. arga dan orang tuanya didalam. begitu juga clara, sarah dan martina. ada riri juga dan beliau jg hadir. tangisku pecah.. eyang mendekatiku dan memelukku.

" nek gak ngene km ga pulang to.. ayo sini jangan digantungin terus. .tuh udah ada yg berniat baik. kamu ga boleh selalu lari dari kenyataan. retno sudah menjalani takdirnya. hidup mati ne menungso iku udah ada yg ngatur " kata kata eyang singkat namun sangat mengena.

arga dan keluarganya datang melamarku. perasaan yg semula ragu2 sekarang sirna.

♥Teruntuk Retno.. sahabatku, saudariku,

" Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya -di dunia- dengan rumah yang lebih baik -di akhirat- serta gantilah keluarganya -di dunia- dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia dengan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka ".

"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156)


♥Never stop believing in hope , because miracles happen everyday.

Lanjutan ----->>>> the final chapter

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 05, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rumah Sakit dan Roh PenghuninyaWhere stories live. Discover now