Denganmu Aku Bahagia

Start from the beginning
                                    

" ii merindukannya mah.." aduku pada wanita yg paling kucinta dan selalu mengerti aku.

"Mamah tau nak, tapi Ali juga akan marah jika kamu terus terusan begini, kalau kamu sakit nanti mamah yg dimarahin sama Ali" selalu begitu yg mamah ucapkan padaku.

"Suatu saat Ali pasti kembali nak, percayalah hanya waktu yang akan menjawab." ujar mamah selalu bisa menenangkanku.

"Baiklah mah, aku percaya. Kalo begitu aku tidur dulu." ujarkunyg langsung merebahkan tubuhku dan segera memejamkan mataku, sebelum itu aku mendengar ucapan selamat tidur dari mamahku.

"Selamat tidur sayang, have a nice dream. Mama harap kamu selalu bahagia, mamah menyayangimu."

Setelah itu aku mendengar pintu kamarku tertutup.

"Aku juga menyayangimu mah..."

****

Pagi menjelang, aku telah bersiap untuk pergi ke kampus. Aku kini telah berpenampilan seperti biasa menjadi cewek periang dan ceria. Aku berjanji aku tak akan bersedih kembali, aku berjanji sama mama jika aku akan selalu bahagia. Aku memutuskan untuk lebih semangat lagi, aku akan bangkit dari ke terpuruk an ini. Meski aku akan tetap menunggu seseorang yg aku cintai.
.
.
Kini seorang Grenny Lardprillya sudah berada di kampus. Benar itu namaku, aku dipanggil oleh teman temanku Grenny, sedang keluargaku sering memanggilku Prilly ataupun ii.

"Grenny, gue denger dari anak fakultas sebelah bakal ada mahasiswa baru..." ujar salah satu temanku namanya Geya.

"Terus hubungannya sama gue apa" jawabku yg masih fokus dengan bukuku.

"Kali aja kalo loe mau sama dia"

"Dih, gue udah stuck sama satu orang"

" eh, beneran kok loe gak pernah cerita sih?" protesnya.

"Emang harus yah, lagian gue masih nunggu seseorang kok."jawabku nanar.

"Oh, tapi denger denger dia ganteng loh, bener nih loe nggak mau??" tanyanya, aku pun hanya diam.
"Yaudah." ujarnya.

Tak lama kemudian dosen datang mengucapkan salam. Bersama seseorang, mungkin dia mahasiswa baru itu. Aku tak terlalu perduli, aku masih saja fokus terhadap bukuku.w

"Selamat pagi "
"Pagi Pak.."

"Oh ya guys, sebelum kita memulai kelas pada pagi ini, Bapak mau memperkenalkan mahasiswa baru pada kalian." ujar Pak Bruna.

Aku mendengar grasak-grusuk dari teman teman sekelasku, mereka pada sibuk dengan pandangan kedepan sambil menggumamkan kata memuja. Emang ada apa, aku tak perduli, sehingga suara didepan memperkenalkan diri.

"Hay guys gue mahasiswa baru disini......"

Tubuhku tiba-tiba menegang kala mendengar suara ini. Suara ini sudh 1 tahun lamanya aku tak mendengar, suara ini yang selalu aku rindukan. Namun aku tak berani untuk mengadap kedepan aku takut hanya salah dengar hanya karena aku sedang merindukannya. Aku tak mendengar murid baru itu memperkenalkan namanya, aku hanya mendengar ia berkata.

"Semoga bisa berteman baik disini sama kalian."

Setelahnya aku hanya mendengar Pak Bruna mempersilahkan mahasiswa itu duduk di bangku sebelah kananku yg kosong.

"Pstt.. Psstt... Gren, tuh liat ganteng banget orangnya. Kalo sama idola lu itu siapa justin yah kalah tuh, cakepan yg ni." cicit Geya, aku masih tak memperdulikannya aku fokus terhadap bukuku. Hingga suara itu kembali aku dengar.

"Hai.." sapa orang dari bangku sebelahku.

Aku tak berani menatapnya, nggak nggak mungkin ini hanya halusinasi. Atau nggak emang suaranya aja yg mirip. Aku masih menggeleng gelengkan kepalaku, sampai suara Geya membuyarkanku.

ALPRILL SHORT STORYWhere stories live. Discover now