Meet the parents

23.1K 2.5K 202
                                    

Selesai memberikan cincin ke Gemma dan bermesraan sebentar. Harap maklum, mereka baru bertemu bibir lagi setelah tiga tahun sehingga agak terlalu bersemangat, walau akhirnya sadar, kalau diteruskan lagi, niat melamar Gemma secara baik-baik ke orang tuanya akan runtuh dan ada kemungkinan Al diledakkan dengan nuklir oleh papa Rasya.

Don't mess with your physicists father in law wannabe, terutama yang memiliki akses mengolah nuklir dalam jumlah besar atau dirinya hanya akan tersisa serupa remahan roti gosong.

Al mengantar Gemma ke rumahnya sekaligus meminta izin Rasya untuk menikahkan mereka.

Rasya dan Cassie jelas terkejut karena mereka tak pernah tahu kalau Al dan Gemma menjalin hubungan. Mereka hanya tahu kalau keduanya dekat, namun, berpikiran hanya sebatas dekat seperti Gemma yang juga akrab dengan Jun atau dengan saudara sepupunya, Cakra. Namun, melihat wajah putri mereka yang tersenyum bahagia setiap kali menatap Al, serta tangan yang dari pertama kali mereka masuk ke rumah sudah saling menggenggam erat, Rasya sadar kalau inilah yang diinginkan oleh putrinya. Gemma sudah menentukan pilihan.

Tak ada yang lebih membahagiakan Rasya dan Cassie selain melihat putrinya berbahagia. Jadi, mereka memberikan restu dengan mudah. Terutama karena faktor jodoh Gemma ternyata tak jauh-jauh. Si Aldebaran Ardhani, anak yang mereka kenal sejak dia lahir ke dunia ini.

Al berterima kasih atas restu Rasya, kemudian berpamitan dan berjanji akan membawa keluarga besarnya untuk melamar secara resmi minggu depan.

"Mama mau lihat cincinnya lagi, Dek," tegur Cassie ke anaknya yang masih saja termenung mengawasi mobil Al menjauh dari depan pintu.

Gemma menoleh ke arah mamanya sambil tersenyum bangga, lalu memperlihatkan cincin yang sudah terpasang dengan manis di jarinya.

"Bagus ... Al pinter milihnya," puji Cassie.

"Aku, sih, gak masalah bentuknya gimana, Ma. Yang penting mahal," sahut Gemma.

"Ih, Matre!" omel mamanya sambil mencubit pipi Gemma gemas.

----------

Sesuai Janji Al, pada hari Sabtu, dia membawa keluarga besarnya menemui orang tua Gemma. Sebetulnya tak ada bedanya seperti acara kumpul keluarga setiap bulan karena pesertanya sama saja. Dari pihak Al ada Zain, Chika, Ken, Rein, juga AJ dan Grace beserta ketiga anaknya yang salah satunya adalah cucu kandung Rasya, Askari Bratayuda.

Dari pihak Gemma hanya terdiri dari Angkasa, Maya, dan juga Om bintang dan istrinya Rachel yang datang jauh-jauh dari Berlin, beserta Cakra, Shane dan anak mereka Darren. Pada kesempatan ini, Zeta juga ikut hadir bersama suami dan putri mereka yang sudah remaja.

Zain berdehem sejenak mencoba melonggarkan tenggorokannya sebelum berkata. "Jadi begini Pak Rasya, kedatangan kami kemari ingin meminang putri Bapak yang cantik ini, Nak Gemma sebagai menantu," ucap Zain dengan nada kaku seperti membacakan pembukaan Undang-Undang dasar 45.

Baru saja berkata begitu, Ken sudah meledak tertawa. Rasya juga terlihat mati-matian menahan tawa. "Buahahaha ... Gak pantes banget loe ngomong seresmi itu! So not, Zain! Berasa kayak Zain kesambet apa gitu," cela Ken di tengah-tengah derai tawanya. Rein sampai harus mencubit pinggangnya agar Ken berhenti tertawa.

"Heh! Gue gak pernah ngelamar anak orang sebelumnya! Anak gue yang pertama kawin lari sama anak loe! Duh, berasa kayak nelen rambutan pake kulit-kulitnya, nih. Mau ngomong kok susah bener!" hardik Zain ke Ken membuat Rasya tak kuasa menahan diri dan ikut meledak tertawa bersama dengan semua orang di ruangan.

"Udah Zain, gak usah dilanjut. Iya aku tahu, anak aku cantik. Udahlah, aku terima kok lamarannya. Mending langsung ngomongin detailnya aja deh. Enaknya nikah kapan. Al? Siapnya kapan?" potong Rasya saat dia sudah bisa menguasai dirinya.

Extraordinary Days With Al (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang