"Apa keputusan kamu?" tanya Ben. Jantungnya sedikit berdebar lebih cepat dari biasanya. Keputusan Adriana adalah hal yang sangat penting kali ini.

Adriana menatap Ben, dalam dan sungguh-sungguh.

"I'll stay wherever you are," ujar Adriana, tulus.

Ben terpaku, tenggelam di dalam tatapan tulus Adriana. Kata-kata tak bisa menggambarkan perasaannya kali ini. Rasanya ia ingin berteriak, melompat-lompat bahagia. Keputusan Adriana memberinya lampu hijau untuk segera menikahi gadis itu.

"Ben?" panggil Adriana. "Kamu kok bengong?"

"I just... I just," ucap Ben terbata. "I just don't know what to say. I'm overwhelmed with happiness."

Ben lalu bangkit dari kursinya, berjalan mendekat pada Adriana, lalu mencium bibir gadis itu sekilas. Ben lalu mendekap Adriana dalam pelukannya. Bibirnya tersenyum lebar ketika ia memeluk Adriana.

Adriana selalu bereaksi sama ketika ia merasakan bibir Ben menyentuh bibirnya. Terpaku. Ketika ia sadar, ia telah berada dalam pelukan Ben.

"Kamu kenapa?" gumam Adriana yang tak mengerti dengan situasi saat itu. Pikirannya masih belum sepenuhnya pulih.

Ben lalu melepas pelukannya dan menatap Adriana. "Aku seneng."

"Terus?"

"Terus bahaya."

"Bahaya kenapa?"

"Karena rasanya aku gak bisa kerja kalo ada kamu disini."

"Kenapa begitu?"

"Cause if you're here, I feel like starring, hugging, and kissing you all day long. It won't be good for the company, Babe," ujar Ben lalu mengecup kening Adriana.

Adriana tersipu lalu tertawa. "I don't mind going home, Ben."

"I appreciate that," ujar Ben. "Pulang kerja aku ke rumah kamu, ya."

"Okay," ujar Adriana lalu tersenyum. Gadis itu lalu memeluk Ben sebentar, sebelum akhirnya berjalan keluar.

"Hati-hati ya," ucap Ben. "Kamu mau dianter supirku?"

Adriana menggeleng. "Enggak usah. Aku bisa pergi sendiri, kok. Bye."

"Bye, love."

----

Adriana mendorong pelan pintu kaca sebuah cafe di bilangan Jakarta Selatan. Ia sebenarnya sudah berencana untuk tidak berlama-lama berada di kantor Ben karena lelaki itu perlu bekerja. Maka dari itu, Adriana punya rencana lain. Hari ini ia akan bertemu dengan Aura, Charista, dan Naomi, sahabat-sahabatnya yang sudah lama tak ia jumpai.

Ketiga wanita itu sudah berada di cafe saat Adriana tiba.

"OMG ADRIANA!!!" seru Aura heboh ketika ia melihat Adriana. Beberapa pengunjung di sekitar mereka menatapnya risih karena kehebohan yang ia buat.

"RIRI MY RIRI!" seru Charista, meski tak seberisik Aura.

"Adrianaaa!" seru Naomi, yang paling tenang diantara mereka bertiga.

BLUEWhere stories live. Discover now