BELIEVE ME *Part 1*

Start from the beginning
                                    

"Biar Ify masakin ya nasi goreng kesukaan kalian" Ify tersenyum lalu berlalu menuju dapur, Iel masih berada di kamar Deva.

"Dev, loe ngerasa nggak kalo Ify 'beda'? seperti ada sesuatu yang hilang" tanya Iel pada Deva.

"Iya kak, kak Ify nggak bawel lagi, terus..." ucap Deva menggantung.

"Apa lagi Dev?" Iel penasaran.

"Senyuman kak Ify beda kak, senyumnya nggak setulus dulu kaya tertekan gitu" jelas Deva.

'Senyum yang beda? Nggak tulus? Tertekan? Ada apa dengan Ify' Iel termenung meresapi menjelasan Deva.

"Woy ngapa loe diem? Keluar sono dari kamar gue. Gue mau mandi" usir Deva, Iel melengos dan pergi.

###

Gabriel, Ify dan Deva makan bersama menikmati nasi goreng buatan Ify.

"Fy, kamu kok jahat sih pulang dari Bali nggak bilang-bilang? Kan kakak ama ni leak bali bisa jemput kamu" Gabriel membuka percakapan.

"Enak aja loe ngomongnya, gue cakep and kece badai gini masih loe bilang leak juga" kata Deva narsis.

"Sengaja kak, surprise donk" Ify mengedip-ngedipkan matanya.

"Tambah gaje aja loe, eh Fy kan loe pindah lagi ke Jakarta buat sekolah sini kan? Mau sekolah dimana?" tanya Iel.

"SMA Tunas Bangsa donk, biar satu sekolah ma kakak. Btw kak Iel ketos disana ya?" Ify masih tersenyum.

"Yoi, besok udah MOS loh, tapi belum disuruh make atribut yang aneh-aneh kok paling PBB doank" jelas Iel.

"Kacaaaang... kacanggg" Deva manyun karna berasa tak dianggap.

"Hehehe maaf ya Deva cakep" Deva berbinar-binar karna diakui kecakepannya oleh Ify.

"Wah, kak Ify paling the best deh pokoknya. Deva makin sayang ma kak Ify" celoteh Deva yang membuat Ify tertawa.

"Gue nggak cakep nih? Cuma Depa doank" Iel iri pada Deva sehingga pura-pura ngambek.

"Apasih loe kak norak gitu aja ngiri, satu lagi nama gue DEVA bukan DEPA okeeh? Emangnya gue satuan ukur apa" Deva ngoceh-ngoceh mulu yang membuat Iel bungkam karna kebawelan adeknya.

"Kenapa sih kalian berdua ini, gini deh Ify ulang, Deva cakep banget and kece badai. Kak Iel ganteng banget keren mampus. Tapi tetep donk Ify ini juga kece, cantik, narsis dikit boleh donk. Pokoknya kita keluarga kece sedunia sejagat raya deh" Ify ngomong panjang kali lebar.

Iel dan Deva cengo menatap cewek tersebut lalu saling berpandangan.

"Bawel kamu dah balik Fy?" tanya Iel semangat.

"Hah? Maksudnya?" Ify linglung.

"Iya kak, kak Ify semenjak ketemu tadi bawelnya baru ini. Jadi kakak udah balik kaya kak Ify yang super bawel donk kaya dulu?" Deva menjelaskan yang diangguki oleh Iel.

"Kaya dulu?" suara Ify terdengar lirih.

"Iya kaya' dulu" kata Iel hati-hati, ia melihat gelagat aneh pada adik perempuannya itu. Ify terdiam, wajahnya menjadi pucat.

"Kak Ify nggak papa?" Deva cemas dengan keadaan Ify. Ify tak menjawab dan langsung berjalan menuju kamarnya.

"Kak Iel, kak Ify kenapa sih?" tanya Deva sambil menarik-narik lengan kaos yang dipakai Iel.

"Nggak tau Dev, loe bener. Ify beda. Nggak kaya' dulu" Iel berkata tanpa menatap Deva.

'Ify kenapa ya Tuhaan? Terakhir kali gue liat Ify kaya gini waktu nenek meninggal. Ify seperti tertekan. Ify nggak kaya dulu' Iel memikirkan perihal apa yang membuat Ify menjadi seperti ini.

BELIEVE ME [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now