L&T 1

84 12 0
                                    

"Hahh?! Bapak ga salah kan?." Ucap Ikki tak percaya sembari melihat tampilan gadis disampingnya lekat lekat dari ujung kaki sampai kepala.

Selayaknya pelajar SMA, gadis disamping Ikki kali ini sungguh cantik dengan mata hitam dan rambut hitam panjangnya yang ia ikat dibelakang. Dibalut dengan seragam sekolah yang sangat serasi dengan postur tubuhnya yang tidak terlalu tinggi dan tidak juga terlalu pendek.

"Emm sebenarnya si ada benarnya juga. Tapi yang menjadi pertanyaanku kali ini adalah bagaimana gadis cantik seperti dia tidak tau ruang kelas sepuluh C?... Memangnya seberapa bodoh dia." ucap Ikki blak blakan sembari menatap Gadis disampingnya.

Pak kepala sekolah yang sedari tadi diam pun mulai berbicara. "Dia bukanlah bodoh. Hanya saja tidak pintar." Ucapnya tersenyum.

"Itu sama saja!. " ucap ikki kesal. "Jadi nona bolehkah aku tau namamu terlebih dahulu sebelum masalah menimpaku lagi nanti." Lanjutnya.

Ucapan Ikki yang kasar membuat gadis itu pun sedikit canggung mengatakan namanya.

"Na-nama ku E-emilia Hyuga salam kenal." ucapnya membungkuk.

"Lihatlah dia, walaupun sudah dihina olehmu dia tetap sopan padamu."

"Baiklah. Jadi sekarang aku pamit ke kelas dulu Pak." Ucap Ikki membungkuk lalu menuju pintu keluar,
"Ayo Hyuga san kita ke kelas pasti teman teman sudah banyak yang menunggu." Ucap Ikki sembari membuka pintu.

Merasa lawan bicaranya tidak merespon, Ikki pun berbalik. "Oyy kenapa kau masih membungkuk cepat berdirilah dan ikuti aku." Pinta Ikki pada Hyuga.

Hyuga pun berdiri lalu mengikuti Ikki dari belakang. Tapi entah kenapa langkah kaki Hyuga terlalu cepat bahkan ia melewati Ikki begitu saja pada saat di lorong.

"Hoy hoy hoy kau mau kemana lagi?."

"Ehh? " Hyuga pun berhenti berjalan.

"Hahh terpaksa aku lakukan."

Ikki mendekat ke Hyuga lalu ia pegang tangan kirinya agar tidak berkeliaran seperti tadi yang hampir saja tesesat.

"Ehh?? "

Wajah Hyuga pun memerah seperti tomat, atau bahkan cabe rawit.

Ikki mengantar Hyuga dengan santainya tapi berbanding terbalik dengan Ikki, Hyuga masih saja menunduk malu bahkan cara berjalannya pun kali ini tersendat sendat.

"Santai saja ini tidak akan lama." ucap ikki mencoba menenangkan yang di balas anggukan oleh Hyuga.
Setelah beberapa saat berjalan dan sampailah di Kelas sepuluh C.

"Nah didalam adalah kelas kita. Jadi aku sudah dapat melepaskan ini." Ucap Ikki melepaskan pegangannya lalu mengetuk pintu.

"Masuk sajalah, tidak dikunci."

Suara kuro sensei pun terdengar jelas dan telah mempersilahkan mereka berdua untuk masuk. Jadi masuklah mereka Ikki dan Hyuga. Yah walaupun Hyuga berjalan dibelakang Ikki, mungkin karena malu.

"Kau lama Ikki."

"Mungkin dia tidur dulu tadi."

Ucap beberapa siswa mengejeknya yang disahuti oleh Ikki dengan tawa keringnya.

Ikki pun langsung saja menuju tempat duduknya, dan seperti biasa dia selalu bermalas malasan.

"Ehem... Nah sekarang perkenalkan dirimu nak. Dan jangan malu malu, mereka anak yang baik baik." Ucap Kuro sensei tersenyum mempersilahkan Hyuga untuk berbicara.

Sebelum berbicara, Hyuga menarik nafas dalam terlebih dahulu mungkin untuk mengurangi rasa gugupnya.

"Perkenalkan namaku Emilia Hyuga, umurku 15 tahun. Mohon bantuannya." ucapnya membungkuk sesaat.

Selepas itu, kuro sensei mempersilahkan Hyuga untuk duduk di bangku yang masih kosong. Entah karena apa bangku yang kosong ada di sebelah Ikki.

"I-Ikki kun." Panggil Hyuga lirih.

"Hemm.." jawab Ikki sekenanya yang malahan diabaikan oleh Hyuga. "Dasar wanita aneh."

--------------------------------++++++

Bel pun berbunyi dengan kerasnya yang berarti pelajaran pun sudah selesai dan waktunya pulang. Ikki pun mulai merapikan seragamnya yang telah kusut lalu mulai melangkah keluar kelas sembari menenteng tasnya di tangan kanannya.

"Ikki kun tunggu." Panggil Hyuga sambil berlari mengejar Ikki.

"Ada apa la-uaa! "

Karena berlari terlalu cepat, kaki Hyuga pun tersandung dan berakhir di atas tubuh Ikki.

"Itta! Apa yang ada dipikiranmu hah?!! " Bentak Ikki. "Cepat menyingkir dari tubuhku."

Hyuga pun menuruti perintah Ikki.

"Jangan ganggu aku lagi." Ucap Ikki lalu meninggalkan Hyuga di lorong yang penuh dengan siswa yang berlalu lalang.

Ikki tidak langsung pulang kerumah melainkan ke Restoran milik pamannya terlebih dahulu untuk bekerja paruh waktu sampai jam delapan malam.
Selepas beberapa jam kemudian Ikki pun sudah selesai bekerja dan kini sudah ada di depan rumah pamannya.

"Huff sudah jam tengah sembilan, aku terlambat lima belas menit lagi." Ucap Ikki setelah melihat jam tangannya lalu mulai melangkah lagi dan pada saat di depan pintu hendak membukanya, Ikki melihat sepasang sepatu yang tergeletak di rak penyimpanan sepatu di samping kiri pintu.
"Ada tamu kah? " Pikirnya lalu memasuki rumah. "Tadaima." lanjutnya memberi salam.

"Okaeri. Oni chan sudah pulang." sambut adiknya memeluk Ikki.
Ikki tersenyum menanggapinya, sembari menepuk nepuk pucuk kepala adiknya yang bernama Sizuku Nakamura.

"Ahh Ikki cepatlah sini duduk." Ucap pamannya yang tengah duduk disofa sembari mengobrol dengan seseorang yang tak dikenal.

"Iya paman."

Dan pada saat hendak duduk, Ikki terkejut dengan seseorang yang menjadi lawan bicara pamannya yang ternyata adalah.

"Hahh kamu lagi?! mau apa lagi kau kesini hahh?! "

"Ahh sudah saling kenal kah? Ya shukurlah. Kali ini dia akan tinggal disini untuk sementara waktu. Jadi-"

"Nanti dulu. Dia tinggal disini? Berapa lama? " tanya Ikki.

"Mungkin sampai lulus. Karena orang tua dari Hyuga san tengah bekerja di luar negeri jadi dia pindah kesini untuk sementara waktu."

"Dia siapanya paman? "

"Ponakan paman yang paling cantik. Jadi, mohon bantuannya yo Ikki."

"Tidakkkkkk!! "

----------------------+++++++++++++
Yah Part pertama pun hadir untuk membuka awal cerita, sebelumbya saya berterima kasih karena sudah mampir ke story ku yang gak jelas ini. Jadi mohon bantuannya senpai.
Saran dan kritik sangat membantu.. ^_^.

Love and TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang